KOMPAS.com - Jenis makanan yang bisa membangkitkan gairah atau juga dikenal afrodisiak masih sering diperdebatkan.
Beragam studi membuktikan, makanan seperti stroberi atau cokelat dapat meningkatkan gairah.
Juga, kerang dan durian disebut-sebut sebagai makanan yang mampu mendongkrak libido.
Baca juga: Ibnu Jamil Menangis Lihat Anaknya Lolos Akmil 2025
Afrodisiak didefinisikan sebagai senyawa yang membangkitkan hasrat seksual.
Diambil namanya dari dewi cinta dan kecantikan Yunani Aphrodite, afrodisiak diyakini dapat mengubah dorongan dan performa seks secara fisiologis atau psikologis.
"Secara tradisional terbuat dari tumbuhan, hewan, atau mineral, afrodisiak sudah digunakan sebagai obat dalam urusan cinta untuk waktu yang sangat lama," sebut Giuseppi Aragona, MD, dokter umum di Prescription Doctor.
Baca juga: Ramai Bendera "One Piece", Menko Polkam Ingatkan Bakal Ambil Langkah Tegas jika...
Zaman dahulu, jenis makanan yang dianggap sebagai afrodisiak biasanya memiliki bentuk menyerupai organ vital, seperti pisang, asparagus, kerang, dan buah ara.
Makanan pedas juga diyakini mampu meningkatkan gairah karena memberikan sensasi hangat dan efek stimulasi.
Namun, hanya sedikit bukti ilmiah yang membuktikan makanan-makanan itu mampu memengaruhi libido atau performa seksual.
"Banyak afrodisiak populer saat ini seperti stroberi, cokelat, dan kerang hanya memiliki sedikit bukti terkait tingkat efektivitasnya," kata Aragona.
"Makanan alami seperti ginseng, maca dan ginkgo biloba sebenarnya memiliki efek yang lebih terbukti."
Baca juga: Benarkah Afrodisiak dapat Merangsang Gairah Seksual?
Menurut Aragona, ketiga tanaman ini sudah terbukti secara ilmiah untuk meningkatkan gairah seks:
Ginseng sudah lama digunakan dalam pengobatan tradisional China untuk mengobati gangguan seksual.
Studi menemukan, ginseng dapat meningkatkan jumlah dan kualitas sperma pada pria.
Baca juga: Bendera One Piece Berkibar Jelang HUT RI, Pakar: Negara Harus Mendengar, Bukan Menghakimi
Ginseng juga diketahui memperbaiki ereksi pada beberapa pasien yang didiagnosis mengalami disfungsi ereksi.