Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Telanjang Turis di Bali, Bisa Jadi Gangguan Eksibisionistik

Kompas.com - 29/05/2023, 09:52 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Seorang turis Jerman menggemparkan publik karena perilaku eksibisionis yang dilakukannya di salah satu pertunjukkan tari di Bali.

Perempuan tersebut mendadak bugil dan berjalan di belakang para penari yang telah menghibur tamu.

Warga Negara Asing (WNA) itu lalu diamankan dan kini mendapatkan perawatan jiwa karena diduga mengalami depresi berat.

Baca juga: Viral, Video Wanita WNA Telanjang Naik Panggung Saat Pentas Tari di Puri Ubud Bali

Mengenal gangguan eksibisionistik

Perilaku WNA Jerman itu tergolong dalam gangguan eksibisionistik yang ditandai dengan dorongan, fantasi, atau tindakan memperlihatkan alat kelamin.

Umumnya dilakukan kepada orang lain tanpa melibatkan consent, terutama orang asing.

Penderitanya cenderung menunjukkan alat kelaminnya kepada anak-anak praremaja, orang dewasa, atau keduanya.

Kondisi ini dianggap sebagai gangguan paraphilic, yang mengacu pada pola gairah seksual atipikal yang persisten dan intens yang disertai dengan tekanan atau gangguan yang signifikan secara klinis.

Baca juga: Beraksi di Ruang Publik, Eksibisionis Bisa Dijerat UU Pornoaksi tanpa Aduan Korban

Prevelensi gangguan eksibisionis ini diperkirakan memengaruhi sekitar 2-4 persen pria.

Kondisi ini lebih jarang terjadi pada wanita, meskipun perkiraan prevalensi di antara wanita tidak diketahui.

Meski demikian, ada perbedaan antara tindakan eksibisionisme dan gangguan eksibisionistik.

Tindakan eksibisionisme adalah menampilkan alat kelamin untuk menjadi terangsang secara seksual atau mengalami dorongan untuk diamati oleh orang lain selama aktivitas seksual.

Sementara itu, gangguan eksibisionistik adalah kecenderungan tindakan berdasarkan dorongan atau fantasi tersebut dan menjadi tertekan atau tidak dapat berfungsi karenanya.

Baca juga: Eksibisionisme, Gangguan Mental yang Bikin Orang Senang Pamer Kelamin

Gejala

Diagnosis gangguan eksibisionistik harus dilakukan oleh para ahli.

Namun ada sejumlah gejala yang menjadi ciri-ciri utamanya:

  • Memiliki fantasi, perilaku, atau dorongan seksual yang berulang dan intens yang melibatkan memperlihatkan alat kelamin kepada orang yang tidak menaruh curiga selama setidaknya enam bulan.
  • Bertindak berdasarkan dorongan seksual ini dengan orang yang tidak setuju, atau dorongan atau fantasi tersebut menyebabkan penderitaan yang nyata atau kesulitan interpersonal di tempat kerja atau dalam situasi sosial sehari-hari.

Seperti banyak paraphilia lainnya, penderita gangguan eksibisionistik dapat menunjukkan dorongan atau terlibat dalam tindakan tersebut secara sporadis atau tanpa gejala sama sekali.

Baca juga: Polisi Ringkus Pelaku Eksibisionis terhadap Anak di Kelapa Gading

Penyebab

Penyebab gangguan eksibisionistik belum sepenuhnya dipahami namun risikonya bisa dipicu gangguan kepribadian antisosial, penyalahgunaan alkohol, dan ketertarikan pada pedofilia pada pria.

Faktor lain yang mungkin terkait dengan eksibisionisme termasuk pelecehan seksual, emosional hingga kenikmatan seksual selama masa kanak-kanak.

Baca juga: Layakkah Pelaku Pelecehan Seksual Dimaafkan?

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Komentar
semangat


Terkini Lainnya
Apakah Osteoartritis atau Pengapuran Sendi Bisa Sembuh Total? Ini Kata Dokter
Apakah Osteoartritis atau Pengapuran Sendi Bisa Sembuh Total? Ini Kata Dokter
Wellness
Berapa Lama Implan Lutut pada Pasien Osteoartritis Bisa Bertahan?
Berapa Lama Implan Lutut pada Pasien Osteoartritis Bisa Bertahan?
Wellness
6 Tips Memilih Wedding Stylist yang Tepat, Jangan Lupa Cek Portofolionya
6 Tips Memilih Wedding Stylist yang Tepat, Jangan Lupa Cek Portofolionya
Relationship
Outfit Atalia Praratya Rayakan Ultah Anaknya, Kebaya Hitam dan Kain Batik
Outfit Atalia Praratya Rayakan Ultah Anaknya, Kebaya Hitam dan Kain Batik
Fashion
Ikut Miss Universe Indonesia 2025, Kirana Larasati Tak Gentar Hadapi Komentar Haters
Ikut Miss Universe Indonesia 2025, Kirana Larasati Tak Gentar Hadapi Komentar Haters
Fashion
Jangan Anggap Remeh Sering Pingsan, Lakukan Pemeriksaan
Jangan Anggap Remeh Sering Pingsan, Lakukan Pemeriksaan
Wellness
Mengenal Penyebab Pingsan, dari yang Ringan Sampai Berbahaya
Mengenal Penyebab Pingsan, dari yang Ringan Sampai Berbahaya
Wellness
5 Rekomendasi Model Gelang Emas untuk Sehari-hari, Timeless dan Stylish
5 Rekomendasi Model Gelang Emas untuk Sehari-hari, Timeless dan Stylish
Fashion
Ciri Orang dengan Kepribadian Sangat Sensitif
Ciri Orang dengan Kepribadian Sangat Sensitif
Relationship
Kartika Soekarno Berkebaya Biru Saat HUT Ke-80 RI di Istana Merdeka
Kartika Soekarno Berkebaya Biru Saat HUT Ke-80 RI di Istana Merdeka
Fashion
5 Model Rambut Pria yang Cocok Untuk Wajah Lonjong
5 Model Rambut Pria yang Cocok Untuk Wajah Lonjong
Beauty & Grooming
Persiapan Kirana Larasati Ikut Miss Universe Indonesia 2025, Latihan Catwalk
Persiapan Kirana Larasati Ikut Miss Universe Indonesia 2025, Latihan Catwalk
Fashion
6 Cara Meminimalisasi Keparahan Osteoartritis atau Pengapuran Sendi
6 Cara Meminimalisasi Keparahan Osteoartritis atau Pengapuran Sendi
Wellness
Kirana Larasati Ikut Miss Universe Indonesia 2025 di Usia 37 Tahun, Ini Pesannya untuk Perempuan
Kirana Larasati Ikut Miss Universe Indonesia 2025 di Usia 37 Tahun, Ini Pesannya untuk Perempuan
Wellness
Berkaca dari Tes DNA Ridwan Kamil dan Anak Lisa Mariana, Apakah Hasil Tes DNA Bisa Salah?
Berkaca dari Tes DNA Ridwan Kamil dan Anak Lisa Mariana, Apakah Hasil Tes DNA Bisa Salah?
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Lemhannas Sebut Batalyon Teritorial Pembangunan Bisa Percepat Realisasi Program Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Konfirmasi Usia
Kami ingin memastikan iklan yang tampil sesuai dengan usia pembaca. Beberapa iklan memerlukan konfirmasi usia 21 tahun ke atas
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau