Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontroversi Pernyataan Aipda Aksan tentang Mafia di Polri, Sebut Jadi Polisi Harus Bayar, Berujung Permintaan Maaf

Kompas.com - 03/12/2022, 18:48 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Video seorang polisi yang meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membersihkan mafia di tubuh Polri, viral di media sosial.

Sosok polisi tersebut adalah Aipda Aksan, anggota Sat Binmas Polres Tana Toraja. Dalam video tersebut, Aksan menyebut jika harus membayar untuk menjadi anggota polisi.

Berikut pernyataan lengkap Aipda Aksan.

“Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh, salam presisi, yang terhormat bapak Kapolri, izin jendral saya Aksan NRP 811081 anggota Sat Binmas Polres Tana Toraja menyampaikan kepada bapak bahwa tolong institusi Polri dibersihkan dari mafia-mafia yang masih bersarang di tubuh Polri.

Yang pertama masuk polisi harus bayar, yang kedua mau pindah harus bayar, yang ketiga mau jadi perwira harus bayar, jadi bagaimana kedepannya Polri kalau semau harus bayar.

Baca juga: Viral Video Polisi di Tana Toraja Minta Kapolri Bersihkan Mafia di Polri, Ini Kata Kapolres

Kemudian rata-rata pimpinan dari bawa bukan mengajari kami ke jalan yang bagus, tapi mengajari kami ke jalan yang tidak benar, contohnya mereka memangkas Dipa, mereka memangkas uang BBM, uang makan dan lain sebagainya.

Yang terhormat bapak Kapolri, seperti yang saya alami saya dimutasi dari Polres Palopo ke Tana Toraja karena saya membongkar perbuatan kapolres AKBP Alfian Nurnas yaitu korupsi kendaraan dinas Polres Palopo, BBM dan lain sebagainya."

Kapolres hingga Polda Sulsel angkat bicara

Terkait video tersebut Kapolres Tana Toraja AKBP Juara Silalahi mengatakan perlu dianalisa dengan cermat, apa masalah sesungguhnya.

“Intinya dia gagal move on. Kasih dia semangat untuk melupakan masa lalunya supaya dia tetap semangat menjalani hari ke depan. Saya tidak bisa komen karena dia selama di sini dia baik dan nurut,” tutur Juara Silalahi.

Sementara itu Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Komang Suartana menilai hal tersebut merupakan asumsi pribadi tanpa bukti.

Baca juga: Anggota Polisi di Tana Toraja Minta Kapolri Bersihkan Mafia di Tubuh Polri, Polda Sulsel Angkat Bicara

Menurutnya pernyataan yang disampaikan Aipda Aksan adalah luapan kekecewaan yang bersangkutan karena dimutasi dari Polres Palopo ke Polres Tana Toraja.

Menurutnya mutasi dilakukan karena Aipda Aksan diketahui memprotoli motor dinasnya hingga mendapatkan sanksi disiplin.

"Jadi AIPDA A ini sebelumnya diperiksa oleh Propam Polres Palopo karena mempreteli sepeda motor dinas. Lalu dimutasi ke Polres Tana Toraja. Propam Polres Tana Toraja juga sudah melakukan sidang disiplin dengan putusan penundaan pendidikan selama 6 bulan," ungkapnya.

Ia juga mengatakan Aipda Aksan diperiksa oleh Propam karena video yang ia buat tak bisa dipertanggungjawabkan.

Baca juga: Aipda Aksan Minta Maaf Setelah Video Minta Kapolri Bersihkan Mafia di Polri Viral

"Dalam pemeriksaan, Aipda A ini telah membuat rekaman video klarifikasi dan permintaan maaf bahwa pernyataannya tidak ada niat untuk menyebarkan dan hanya ingin mengirimkan ke temannya," katanya.

Halaman:
Komentar
sudah lagu lama. kapan mau berubah


Terkini Lainnya
Aksi Bejat Oknum Polisi di Rutan Luwu, Tahanan Narkoba Jadi Korban
Aksi Bejat Oknum Polisi di Rutan Luwu, Tahanan Narkoba Jadi Korban
Makassar
80 Tahun Merdeka, Warga Desa Posi di Luwu Harus Tempuh 7 Km demi Sinyal HP
80 Tahun Merdeka, Warga Desa Posi di Luwu Harus Tempuh 7 Km demi Sinyal HP
Makassar
Mandi di Sungai, Warga Wajo Tewas Diterkam Buaya di Depan Kerabatnya
Mandi di Sungai, Warga Wajo Tewas Diterkam Buaya di Depan Kerabatnya
Makassar
Oknum Polisi di Luwu Lecehkan Tahanan, Ternyata Residivis Pelanggaran Etik Berat
Oknum Polisi di Luwu Lecehkan Tahanan, Ternyata Residivis Pelanggaran Etik Berat
Makassar
Demo Kenaikan Pajak 300 Persen di Bone Ricuh, Kaca Kantor DPRD Pecah
Demo Kenaikan Pajak 300 Persen di Bone Ricuh, Kaca Kantor DPRD Pecah
Makassar
Mancing di Danau Mawang, Warga Malah Temukan Mayat Bayi Terbungkus Kain Kafan
Mancing di Danau Mawang, Warga Malah Temukan Mayat Bayi Terbungkus Kain Kafan
Makassar
Sidang Tuntutan Pembunuh 98 Tusukan di Gowa Ditunda Lagi, Keluarga Korban: Kami Sangat Kecewa
Sidang Tuntutan Pembunuh 98 Tusukan di Gowa Ditunda Lagi, Keluarga Korban: Kami Sangat Kecewa
Makassar
Korupsi Dana Hibah, Eks Ketua KONI Makassar Divonis 4 Tahun Penjara
Korupsi Dana Hibah, Eks Ketua KONI Makassar Divonis 4 Tahun Penjara
Makassar
Vonis Berubah Jadi 4 Tahun, Mira Hayati 'Ratu Emas' Bakal Ajukan Kasasi
Vonis Berubah Jadi 4 Tahun, Mira Hayati "Ratu Emas" Bakal Ajukan Kasasi
Makassar
6 Polisi di Makassar yang Peras dan Aniaya Warga Bebas dari Sel Patsus, Kenapa?
6 Polisi di Makassar yang Peras dan Aniaya Warga Bebas dari Sel Patsus, Kenapa?
Makassar
Petugas Dishub Makassar Dikeroyok Jukir Liar Saat Amankan Konser Dewa 19
Petugas Dishub Makassar Dikeroyok Jukir Liar Saat Amankan Konser Dewa 19
Makassar
Perempuan di Baubau Ngaku Ditipu Rp 540 Juta oleh Oknum Ibu Bhayangkari, tapi Malah Dilaporkan Pencurian
Perempuan di Baubau Ngaku Ditipu Rp 540 Juta oleh Oknum Ibu Bhayangkari, tapi Malah Dilaporkan Pencurian
Makassar
Pertanyakan Istilah OTT pada Penangkapan Bupati Kolaka Timur, Surya Paloh: Ini OTT Apa? OTT Plus?
Pertanyakan Istilah OTT pada Penangkapan Bupati Kolaka Timur, Surya Paloh: Ini OTT Apa? OTT Plus?
Makassar
3 Tahanan Kabur dari Mapolsek di Gowa, 1 Brimob Diduga Terlibat
3 Tahanan Kabur dari Mapolsek di Gowa, 1 Brimob Diduga Terlibat
Makassar
Oknum ASN Jeneponto Diduga Jadi Otak Penipuan Rp750 Juta Modus Loloskan Calon Polisi
Oknum ASN Jeneponto Diduga Jadi Otak Penipuan Rp750 Juta Modus Loloskan Calon Polisi
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau