Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Keluarga 27 Orang yang Dikerangkeng di Rumah Bupati Nonaktif Langkat Menolak Anaknya Dipindahkan

Kompas.com - 25/01/2022, 11:15 WIB
Dewantoro,
Khairina

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Sebanyak 27 orang yang dikerangkeng di belakang rumah Bupati nonaktif Langkat, Terbit Rencana Perangin-angin di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara hingga kini masih berada di lokasi.

Dikonfirmasi melalui telepon pada Selasa (25/1/2022) pagi, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan mereka masih berada di lokasi karena ada penolakan dari pihak keluarganya.

"Keluarga dari warga binaan tidak mau anaknya dibawa ke tempat rehabilitasi yang memenuhi standar," katanya.

Baca juga: Kisah Manusia dalam Kerangkeng Rumah Bupati Langkat, Datang Diantar Orangtua, Bekerja Tanpa Gaji, Diduga Disiksa

Dengan demikian, tim dari Ditresnarkoba dan BNNP Sumut tidak memaksakannya.

"Saat ini tim masih terus berkoordinasi dengan camat dan keluarga warga binaan," ujarnya.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Diberitakan sebelumnya, saat OTT KPK di rumah Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin-angin beberapa waktu lalu, ditemukan ada dua kerangkeng yang berisi 27 orang. 

"Mereka datang ke situ diantarkan oleh orangtuanya dengan menandatangani surat pernyataan. Isinya antara lain direhabilitasi, dibina dan dididik selama satu setengah tahun. Mereka umumnya adalah warga sekitar lokasi," katanya.

Baca juga: Edy Rahmayadi Minta Polisi Segera Usut Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat

Koordinator Advokasi Kebijakan Migrant Care, Badriyah ketika dikonfirmasi melalui telepon pada Senin sore mengatakan, pihaknya menduga ada perbudakan modern.

Hal tersebut berdasarkan laporan masyarakat yang tidak bisa disebutkan identitasnya bahwa ada sejumlah pekerja yang dikerangkeng di rumah Bupati nonaktif Langkat, Terbit Rencana Perangin-angin.

Laporan itu disampaikan melalui aplikasi percakapan WhatsApp dua hari yang lalu.

"Laporannya, bahwa ada pekerja kebun sawit yang dikerangkeng dengan kondisi tidak layak, bekerja selama sepuluh jam tanpa digaji, makan hanya dua kali sehari serta tidak ada alat komunikasi," katanya.

Kasus ini, kata dia, sudah dilaporkan ke Komnas HAM dan diterima oleh komisioner Khoirul Anam. Tindak lanjut dari laporan itu, lanjut Badriyah, Komnas HAM akan melalukan investigasi.

"Kita tunggu hasil investigasi Komnas HAM," katanya.

Berdasarkan laporan, mereka yang ada di dalam kerangkeng itu adalah pekerja, bukan pecandu narkoba.

"Kalau laporannya mereka itu pekerja (bukan pecandu) kalau tempat rehabilitasi, apakah ada kerja sama dengan BNN, kenapa di rumah bupati," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
jelas intimidasi , madyk kita tskut dgn pjbt, polda trkesan nutup2i masa pndekatan hk brhasil pengskuan hskiki, biss da cara x..., membalas komentar leon rosera : ada yg aneh..apakah anak2 itu rela dikerangkeng? apakah orang tua suka rela menyerahkan anaknya ? dan biasa anak2 bandel seperti ini tdk patuh pd org tuanya..ini ada apa, apakah ada paksaan, apakah ada rekayasa..ini jd tugas instansi2 negara.


Terkini Lainnya
Lansia di Medan Diserang Perampok sampai Pingsan, Pelakunya Menantu yang Terlilit Utang Judi
Lansia di Medan Diserang Perampok sampai Pingsan, Pelakunya Menantu yang Terlilit Utang Judi
Medan
Baru Dilantik Bobby Sehari, Sekda Sumut Langsung Bertemu Luhut
Baru Dilantik Bobby Sehari, Sekda Sumut Langsung Bertemu Luhut
Medan
Terbukti Terima Suap, 4 Terdakwa Seleksi PPPK Langkat Dijatuhi Hukuman Penjara
Terbukti Terima Suap, 4 Terdakwa Seleksi PPPK Langkat Dijatuhi Hukuman Penjara
Medan
Profil dan Kekayaan Togap Simangunsong, Sekda Sumut yang Baru Dilantik Bobby Nasution
Profil dan Kekayaan Togap Simangunsong, Sekda Sumut yang Baru Dilantik Bobby Nasution
Medan
Polisi Ungkap Motif Pria di Medan Loncat dari Fly Over dan Istrinya Ditemukan Tewas di Rumah
Polisi Ungkap Motif Pria di Medan Loncat dari Fly Over dan Istrinya Ditemukan Tewas di Rumah
Medan
Kecelakaan Tragis di Simalungun, Dosen Tewas Ditabrak Truk Tangki Rem Blong
Kecelakaan Tragis di Simalungun, Dosen Tewas Ditabrak Truk Tangki Rem Blong
Medan
Sempat Ditangkap, Pria yang Pungli Warga Duduk di Pinggir Air Mancur Deli Serdang Tak Ditahan 
Sempat Ditangkap, Pria yang Pungli Warga Duduk di Pinggir Air Mancur Deli Serdang Tak Ditahan 
Medan
Polisi yang Dibacok Saat Tangkap Pelaku Penganiayaan di Langkat Jalani Operasi 7 Jam
Polisi yang Dibacok Saat Tangkap Pelaku Penganiayaan di Langkat Jalani Operasi 7 Jam
Medan
Cerita Berman, 9 Tahun Jadi Operator SPBU, Dipecat Gara-gara Isi BBM ke Jeriken
Cerita Berman, 9 Tahun Jadi Operator SPBU, Dipecat Gara-gara Isi BBM ke Jeriken
Medan
Gempa M 5.2 Guncang Aceh Selatan, BMKG: Terasa hingga Medan
Gempa M 5.2 Guncang Aceh Selatan, BMKG: Terasa hingga Medan
Medan
Lantik Sekda Sumut, Bobby: Jangan karena Jabatan, Keluarga Merasa Malu
Lantik Sekda Sumut, Bobby: Jangan karena Jabatan, Keluarga Merasa Malu
Medan
'Groundbreaking' 29 Dapur Gizi di Sumut, Kapolri: Anggarannya Ada yang Rp 1,3 M
"Groundbreaking" 29 Dapur Gizi di Sumut, Kapolri: Anggarannya Ada yang Rp 1,3 M
Medan
Terbengkalai Bertahun-tahun, Eks Perisai Plaza Medan Bakal Dirombak!
Terbengkalai Bertahun-tahun, Eks Perisai Plaza Medan Bakal Dirombak!
Medan
'Agar Si Kristen Ini Tak ke Mana-mana...”: Pantun Kocak Laura Berbuah Beasiswa S2 di UMSU
"Agar Si Kristen Ini Tak ke Mana-mana...”: Pantun Kocak Laura Berbuah Beasiswa S2 di UMSU
Medan
2 Pemuda Kena Tembak Peluru Karet Saat Polisi Bubarkan Tawuran di Belawan
2 Pemuda Kena Tembak Peluru Karet Saat Polisi Bubarkan Tawuran di Belawan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau