Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Preman dan PKL Tanah Abang Saling Menguntungkan

Kompas.com - 26/07/2013, 16:27 WIB
Ratih Winanti Rahayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, ada hubungan saling menguntungkan antara preman dan pedagang kaki lima di sekitar Pasar Tanah Abang. PKL akan merasa aman berdagang meskipun ada larangan berjualan di badan jalan.

"Preman dan pedagang di sana ada simbiosis (mutualisme). Dengan ada preman, mereka merasa aman karena merasa dijaga untuk tetap bisa jualan di sana dan preman sering kali meminta uang kepada pedagang," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (26/7/2013).

Ia mengatakan, preman-preman tersebut menghalangi program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menertibkan PKL yang berjualan di badan jalan. Sebaliknya, PKL memanfaatkan jasa mereka untuk melindungi usaha mereka.

"Para pedagang akhirnya meminta bantuan preman untuk melindungi mereka supaya mereka tetap bisa jualan di jalanan," ujarnya.

Rikwanto menyebutkan, polisi membutuhkan kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta dan warga setempat untuk melaporkan segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh preman. Kerja sama itu juga untuk menginventarisasi kegiatan para PKL dan bagaimana mereka dapat berjualan di sana.

Seperti diberitakan, polisi dan Pemprov DKI Jakarta melakukan penertiban terhadap para pedagang kaki lima yang berjualan di pinggir jalan. Mereka diminta untuk merelokasi dagangannya ke dalam Pasar Tanah Abang. Namun, hal tersebut mendapat penolakan dari beberapa pedagang. Hal tersebut diduga ditengarai oleh sekelompok orang yang dianggap preman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Jadwal dan Lokasi Konser BLACKPINK Jakarta 2025
Jadwal dan Lokasi Konser BLACKPINK Jakarta 2025
Megapolitan
Siap Beli Tiket Berapa Pun Demi Nonton G-Dragon, Fans: Yang Penting Dapat
Siap Beli Tiket Berapa Pun Demi Nonton G-Dragon, Fans: Yang Penting Dapat
Megapolitan
Pemkot Tangsel Bersiap Sambut MRT, Kajian Trase Dimatangkan Tahun Ini
Pemkot Tangsel Bersiap Sambut MRT, Kajian Trase Dimatangkan Tahun Ini
Megapolitan
Konser G-Dragon Jadi Momen Nostalgia Penggemar BIGBANG di Jakarta
Konser G-Dragon Jadi Momen Nostalgia Penggemar BIGBANG di Jakarta
Megapolitan
Pramono Kaji Usulan Karyawan Swasta Wajib Naik Transportasi Umum Tiap Rabu
Pramono Kaji Usulan Karyawan Swasta Wajib Naik Transportasi Umum Tiap Rabu
Megapolitan
Pencuri Ponsel di Mal Kelapa Gading Hendak Jual Hasil Curiannya ke Teman
Pencuri Ponsel di Mal Kelapa Gading Hendak Jual Hasil Curiannya ke Teman
Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Konser G-Dragon Jakarta 2025
Jadwal dan Lokasi Konser G-Dragon Jakarta 2025
Megapolitan
Pilih 'War' Sendiri Tiket G-Dragon Ketimbang Jastip, Fans: Cari yang Lebih Aman
Pilih "War" Sendiri Tiket G-Dragon Ketimbang Jastip, Fans: Cari yang Lebih Aman
Megapolitan
Tiket Konser G-Dragon 2025 Jakarta Masih Bisa Dibeli, Ini Harga, Link dan Cara Dapatkannya
Tiket Konser G-Dragon 2025 Jakarta Masih Bisa Dibeli, Ini Harga, Link dan Cara Dapatkannya
Megapolitan
Musyawarah Warga Jadi Kendala Pembangunan Tanggul Rob di Muara Angke
Musyawarah Warga Jadi Kendala Pembangunan Tanggul Rob di Muara Angke
Megapolitan
Kasus Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi Dilimpahkan ke Polda Metro karena Atensi Publik Tinggi
Kasus Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi Dilimpahkan ke Polda Metro karena Atensi Publik Tinggi
Megapolitan
Siswa SD Pelaku Pelecehan di Bekasi Hendak Diusir Warga
Siswa SD Pelaku Pelecehan di Bekasi Hendak Diusir Warga
Megapolitan
Curi 2 Ponsel di Toko Kasur Mal Artha Gading, Pria Ini Ditangkap di Bekasi
Curi 2 Ponsel di Toko Kasur Mal Artha Gading, Pria Ini Ditangkap di Bekasi
Megapolitan
Tarif Transjabodetabek Cuma Rp 3.500, Pemprov Beri Subsidi Rp 11.500 per Penumpang
Tarif Transjabodetabek Cuma Rp 3.500, Pemprov Beri Subsidi Rp 11.500 per Penumpang
Megapolitan
Kebakaran 2 Rumah di Cilincing, Diduga Akibat Korsleting
Kebakaran 2 Rumah di Cilincing, Diduga Akibat Korsleting
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau