Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekanan Hidup Tinggi, Banyak Orang DKI Bunuh Diri?

Kompas.com - 11/09/2014, 16:25 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com â€” Beragam masalah yang muncul dan bertubi-tubi bisa menyebabkan seseorang bunuh diri. Indonesia punya catatan kasus bunuh diri cukup tinggi. Salah satu "penyumbangnya" adalah DKI Jakarta.

"Jakarta adalah provinsi yang menyumbang kasus bunuh diri cukup tinggi dibandingkan kota lain," kata pemerhati kesehatan jiwa, Albert Maramis, Kamis (11/9/2014). Dia memperkirakan, prevalensi kejadian bunuh diri di Jakarta mencapai 6 persen dari total penduduk.

Maramis memperkirakan, tekanan hidup yang terlalu tinggi, depresi, budaya, pergaulan sosial, dan mitos dalam masyarakat diduga menjadi pemicu tingginya kejadian bunuh diri di Jakarta. Dia memberikan contoh, ada kasus bunuh diri di DKI yang cuma dipicu fenomena copycat.

"Waktu itu pernah ada kasus satu selebriti yang meninggal bunuh diri dengan cara menghirup asap kendaraannya sendiri," tutur Maramis. "Sebulan kemudian, ada orang-orang bunuh diri dengan cara ini," ujar dia.

Data WHO

Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, setiap tahun, tercatat 800.000 orang bunuh diri. Dengan data itu, setiap 40 detik ada satu orang bunuh diri di seluruh dunia.

"Angka bunuh diri di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, menyumbang sepertiga kasus bunuh diri setiap tahun di seluruh dunia," kata Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan Eka Viora, dalam peringatan Hari Pencegahan Bunuh Diri di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis.

Maramis menambahkan, pada 2012, angka bunuh diri di Indonesia diperkirakan mencapai 4,3 per 100.000 jiwa. Angkanya kira-kira 10.000 kasus. Adapun data dari Polri, pada tahun itu terjadi 979 kasus bunuh diri, atau prevalensinya 0,49 per 100.000 jiwa.

Eka tak menampik bahwa ada perbedaan data yang signifikan. "Perbedaan data ini bisa sampai berkali-kali lipatnya. Kami belum punya data pastinya di Indonesia. Hal ini bisa terjadi karena masih banyak data yang ditutup-tutupi oleh berbagai pihak," aku dia.

Menurut Eka, perlu riset yang mendalam untuk bisa memastikan angka kejadian bunuh diri ini. "Ini jadi PR (pekerjaan rumah) buat kami semua untuk mendapatkan data validnya," kata dia sembari mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan pada 2014 bekerja sama dengan WHO untuk mendapatkan data tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Sampah dan Jakarta Setengah Milenium
Sampah dan Jakarta Setengah Milenium
Megapolitan
Hati-hati, Copet Berkeliaran di PRJ, Sobek Tas Pengunjung Pakai Silet
Hati-hati, Copet Berkeliaran di PRJ, Sobek Tas Pengunjung Pakai Silet
Megapolitan
Wanita Dibegal di Kolong Tol Krukut Depok, Polisi Selidiki
Wanita Dibegal di Kolong Tol Krukut Depok, Polisi Selidiki
Megapolitan
Ondel-ondel Dipakai Ngamen, Budayawan Betawi: Sudah 'Qudrat Iradat' Dirinya
Ondel-ondel Dipakai Ngamen, Budayawan Betawi: Sudah "Qudrat Iradat" Dirinya
Megapolitan
Perjuangan Sevtian Lestarikan Gambang Keromong: Dulu Dikucilkan, Kini Jadi Penghidupan
Perjuangan Sevtian Lestarikan Gambang Keromong: Dulu Dikucilkan, Kini Jadi Penghidupan
Megapolitan
Sekolah Pelaku Tawuran Diminta Tak Terima Siswa Baru Tiga Tahun Berturut-turut
Sekolah Pelaku Tawuran Diminta Tak Terima Siswa Baru Tiga Tahun Berturut-turut
Megapolitan
Protes Penggusuran Bangunan Liar, Warga Roxy Ciputat Halangi Ekskavator Pakai Kursi
Protes Penggusuran Bangunan Liar, Warga Roxy Ciputat Halangi Ekskavator Pakai Kursi
Megapolitan
Pemkot Bekasi Beri Pendampingan Psikologis ke Ibu yang Dianiaya Anak
Pemkot Bekasi Beri Pendampingan Psikologis ke Ibu yang Dianiaya Anak
Megapolitan
Minim Petugas, Macet di Jalan TB Simatupang Sulit Terurai
Minim Petugas, Macet di Jalan TB Simatupang Sulit Terurai
Megapolitan
Litbang Kompas: Citra Pramono-Rano Baik, tapi Belum Terbukti Efektif
Litbang Kompas: Citra Pramono-Rano Baik, tapi Belum Terbukti Efektif
Megapolitan
Tempat Karaoke dan Warung di Ciputat Dibongkar, Diduga Jadi Lokasi Prostitusi
Tempat Karaoke dan Warung di Ciputat Dibongkar, Diduga Jadi Lokasi Prostitusi
Megapolitan
Walkot Bekasi Murka Tahu Ada Anak Aniaya Ibu Kandung
Walkot Bekasi Murka Tahu Ada Anak Aniaya Ibu Kandung
Megapolitan
Jalan TB Simatupang Langganan Macet, Riki Pilih Menepi Sambil Merokok
Jalan TB Simatupang Langganan Macet, Riki Pilih Menepi Sambil Merokok
Megapolitan
Pramono Bocorkan Program Sumber Pendapatan Baru Jakarta
Pramono Bocorkan Program Sumber Pendapatan Baru Jakarta
Megapolitan
Dulu Anggap Gambang Keromong Kuno, Kini Sevtian Wijaya Justru Cinta
Dulu Anggap Gambang Keromong Kuno, Kini Sevtian Wijaya Justru Cinta
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau