Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyerapan APBD DKI Rendah, Ini Penjelasan Jokowi

Kompas.com - 16/09/2014, 13:28 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengakui bahwa tingkat penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2014 di bawah targetnya. Adapun target penyerapan APBD tahun ini yakni 97 persen.

Sementara, sudah triwulan ketiga, penyerapan anggaran belum mencapai 30 persen. "Memang rendah. Dari dulu memang rendah," ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta pada Selasa (16/9/2014).

Menurut Jokowi, rendahnya penyerapan anggaran disebabkan organisasi yang belum tepat sehingga memperlamban penyerapan anggaran.

Baca juga: Andai Punya 1 Lot Saham di Bank BCA, Berapa Dividen yang Didapat?

Organisasi yang dimaksud adalah Unit Lelang Pengadaan barang dan jasa Pemerintah (ULP) sebagai 'pintu' penyerapan anggaran yang belum bisa bekerja maksimal. [Baca: Serapan Anggaran DKI Belum 30 Persen, Jauh di Bawah Target Jokowi]

"Itu kan sistem baru, memang perlu waktu demi penyesuaian. Tetapi nanti jangka panjang akan berbeda. Akan lebih baik," ucap dia.

Sekadar gambaran, demi mengadakan barang serta jasa, seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov DKI Jakarta harus melalui ULP sebagai pengganti panitia lelang. ULP akan mengadakan barang dan jasa itu sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD). [Baca: Ini Penyebab Penyerapan Anggaran Pemprov DKI Rendah]

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Endang Widjajanti, mengatakan penyebab rendahnya penyerapn anggaran adalah banyak dokumen pengadaan barang dan jasa oleh SKPD yang tidak lengkap. ULP pun mengembalikan dokumen ke SKPD. Akibatnya, pengadaan barang jasa tertahan.

"Tahun ini masih masa transisi karena sistem masih baru. Tahun depan, kita berharap akan lebih maksimal," ujar Endang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya
Polisi Dalami Penyebab Luka di Leher Mayat Pria di Lahan Kosong Pondok Aren
Polisi Dalami Penyebab Luka di Leher Mayat Pria di Lahan Kosong Pondok Aren
Megapolitan
Warga Respons Positif Pengerukan Kali Krukut, Berharap Air Kembali Mengalir Lancar
Warga Respons Positif Pengerukan Kali Krukut, Berharap Air Kembali Mengalir Lancar
Megapolitan
Polisi Temukan Sajam Dekat Mayat Pria Tanpa Identitas di Pondok Aren
Polisi Temukan Sajam Dekat Mayat Pria Tanpa Identitas di Pondok Aren
Megapolitan
Gold’s Gym Sebut Ada Penutupan Sepihak Sejumlah Outlet, Pendapatan Anjlok 87 Persen
Gold’s Gym Sebut Ada Penutupan Sepihak Sejumlah Outlet, Pendapatan Anjlok 87 Persen
Megapolitan
Gold’s Gym Tawarkan Solusi bagi Member yang Terdampak Penutupan 5 Cabang
Gold’s Gym Tawarkan Solusi bagi Member yang Terdampak Penutupan 5 Cabang
Megapolitan
Ada Luka di Leher Mayat Pria di Lahan Kosong Pondok Aren
Ada Luka di Leher Mayat Pria di Lahan Kosong Pondok Aren
Megapolitan
Penumpang Citilink Diduga Dilecehkan dalam Pesawat, Kakak Korban Sempat Teriaki Pelaku
Penumpang Citilink Diduga Dilecehkan dalam Pesawat, Kakak Korban Sempat Teriaki Pelaku
Megapolitan
Lebih dari 1 Juta Sarjana Menganggur, Pemerintah Ungkap Sebabnya
Lebih dari 1 Juta Sarjana Menganggur, Pemerintah Ungkap Sebabnya
Megapolitan
2 Alat Berat Diterjunkan untuk Keruk Lumpur Anak Kali Krukut
2 Alat Berat Diterjunkan untuk Keruk Lumpur Anak Kali Krukut
Megapolitan
Mengapa WNA Kini Ramai ke Jakarta Selatan? Ini Alasannya
Mengapa WNA Kini Ramai ke Jakarta Selatan? Ini Alasannya
Megapolitan
Gold’s Gym Ungkap Dugaan Sabotase Karyawan, Klaim Gaji Sudah Dibayar
Gold’s Gym Ungkap Dugaan Sabotase Karyawan, Klaim Gaji Sudah Dibayar
Megapolitan
Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Lahan Kosong Pondok Aren
Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Lahan Kosong Pondok Aren
Megapolitan
Manajemen Gold’s Gym Akhirnya Buka Suara: Bantah Isu Gaji Tertunggak Karyawan
Manajemen Gold’s Gym Akhirnya Buka Suara: Bantah Isu Gaji Tertunggak Karyawan
Megapolitan
Siswa Sekolah Rakyat Dilarang Bawa Ponsel, Orangtua Bisa Komunikasi ke Wali Asuh
Siswa Sekolah Rakyat Dilarang Bawa Ponsel, Orangtua Bisa Komunikasi ke Wali Asuh
Megapolitan
 Bayi Dibuang di Cakung, Polisi Periksa Saksi dan CCTV
Bayi Dibuang di Cakung, Polisi Periksa Saksi dan CCTV
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau