Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Joki "Three in One", Ibu Ini Bisa Ikut Arisan Rp 500.000 Tiap Bulan

Kompas.com - 09/10/2014, 18:02 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com â€” Pekerjaan sebagai joki three in one dinilai cukup menjanjikan dalam soal pendapatan. Penghasilan yang dapat dibilang tinggi tiap harinya pun dapat membuat seorang joki bisa mengikuti arisan dengan nominal yang tidak sedikit setiap bulannya.

"Saya arisan Rp 500.000 tiap bulan," kata Susy Sundari, seorang joki, kepada Kompas.com, Kamis (9/10/2014).

Untuk mengikuti arisan tersebut, ibu dua anak itu mengaku menyisihkan penghasilannya setiap hari.

Namun, penghasilan dari menjadi joki itu tidak hanya untuk arisan. Istri loper koran itu juga membantu keuangan keluarga, antara lain untuk uang jajan anak, serta biaya listrik dan air.

Susy mengungkapkan, bila "job" sedang ramai, penghasilan seorang joki bisa Rp 100.000 hingga Rp 200.000. Namun, bila pengguna jasa joki tidak banyak, penghasilannya hanya sekitar Rp 80.000.

Susy bekerja dari Senin sampai Jumat dari pukul 06.30 atau menjelang jam masuk kerja, sampai pukul 19.00, yakni saat jam pulang kerja. Dia biasanya ngepos di tempat joki menunggu pengendara mobil di sepanjang Jalan Thamrin dan Jalan Sudirman.

Tarif jasa joki untuk satu kali menumpang adalah Rp 20.000. "Kita ngikutin harga ERP Rp 20.000 juga. Dulu mah kita Rp 15.000 juga kasih," tambah Susy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Naik Whoosh Selama Liburan Sekolah, Bisa Dapat Tiket Wisata Gratis dan Diskon Hotel
Naik Whoosh Selama Liburan Sekolah, Bisa Dapat Tiket Wisata Gratis dan Diskon Hotel
Megapolitan
Detik-detik Kebakaran di Kampung Kecil BSD, Jeritan Minta Tolong Pecah di Pagi Hari
Detik-detik Kebakaran di Kampung Kecil BSD, Jeritan Minta Tolong Pecah di Pagi Hari
Megapolitan
Satpol PP Tangerang Sisir WNA Ilegal di Sejumlah Titik
Satpol PP Tangerang Sisir WNA Ilegal di Sejumlah Titik
Megapolitan
Penyebab Macet di Harapan Indah Juga Disebabkan oleh Pengalihan Arus Lalin
Penyebab Macet di Harapan Indah Juga Disebabkan oleh Pengalihan Arus Lalin
Megapolitan
Satu Jemaah Haji Tangsel Masih Dirawat di Jeddah, Belum Bisa Pulang Bareng Rombongan
Satu Jemaah Haji Tangsel Masih Dirawat di Jeddah, Belum Bisa Pulang Bareng Rombongan
Megapolitan
Usai Keributan WN Ghana, Imigrasi Patroli Tiga Kali Sepekan di Kalibata City
Usai Keributan WN Ghana, Imigrasi Patroli Tiga Kali Sepekan di Kalibata City
Megapolitan
Kronologi Eks Karyawan di Jaktim Bobol Akun Toko Online Perusahaan dan Kuras Rp 30 Juta
Kronologi Eks Karyawan di Jaktim Bobol Akun Toko Online Perusahaan dan Kuras Rp 30 Juta
Megapolitan
Dwi Lompat dari Lantai Dua Saat Rumah Makan di Serpong Terbakar
Dwi Lompat dari Lantai Dua Saat Rumah Makan di Serpong Terbakar
Megapolitan
Warga Depok Usir Pasangan Diduga Terlibat 'Open BO' di Kontrakan
Warga Depok Usir Pasangan Diduga Terlibat "Open BO" di Kontrakan
Megapolitan
Damkar Kota Bekasi Soroti Ketiadaan APAR di Toko Ban Pondok Gede yang Terbakar
Damkar Kota Bekasi Soroti Ketiadaan APAR di Toko Ban Pondok Gede yang Terbakar
Megapolitan
Polisi Dalami Keterangan 5 Saksi Terkait Pembunuhan Nelayan di Muara Angke
Polisi Dalami Keterangan 5 Saksi Terkait Pembunuhan Nelayan di Muara Angke
Megapolitan
Eskalator Rusak, Lansia Kesulitan Naik Puluhan Anak Tangga di Halte Cipulir
Eskalator Rusak, Lansia Kesulitan Naik Puluhan Anak Tangga di Halte Cipulir
Megapolitan
Jakarta Terapkan Sistem PMB Gantikan PPDB, Pendaftaran Dimulai 16 Juni 2025
Jakarta Terapkan Sistem PMB Gantikan PPDB, Pendaftaran Dimulai 16 Juni 2025
Megapolitan
Fakta-fakta Nelayan Tewas Ditusuk di Muara Angke: Pelaku Rekan Kerja, Motif Asmara
Fakta-fakta Nelayan Tewas Ditusuk di Muara Angke: Pelaku Rekan Kerja, Motif Asmara
Megapolitan
Penutupan Jalan di Harapan Indah Picu Kemacetan Parah, Warga: Ganggu Banget
Penutupan Jalan di Harapan Indah Picu Kemacetan Parah, Warga: Ganggu Banget
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau