Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Arsip DKI Akan Diperiksa Terkait Runtuhnya Jembatan di TIM

Kompas.com - 02/11/2014, 17:11 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Inspektorat DKI Jakarta akan segera memanggil Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan Agus Suradika terkait runtuhnya jembatan penghubung di Gedung Badan Arsip dan Perpustakaan, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (31/10/2014). Pemanggilan dilakukan untuk pemeriksaan terhadap tidak terdaftarnya para pekerja yang menjadi korban dalam Badan Pelaksana Jaminan Sosial Bidang Tenaga Kerja (BPJS) DKI Jakarta.

Kepala Inspektorat DKI Jakarta Frengki Mangatas mengatakan, pendaftaran pekerja pada BPJS dalam pengadaan barang dan jasa merupakan salah satu persyaratan utama dalam proses tender. Pendaftaran itu diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang dan Jasa.

"Pengawasan terhadap proses lelang dan pembangunan melekat kepada kepala kantornya, kok bisa lolos dan menang tender perusahaan yang tidak mendaftarkan karyawannya pada jaminan sosial," kata Frengki saat dihubungi Minggu (2/11/2014).

Frengki memastikan pemeriksaan tidak hanya dilakukan terhadap Agus, melainkan juga kepada setiap pihak yang terkait, mulai dari proses pengadaan tender, pelaksanaan pembangunan, dan pengawasannya.

"Semuanya akan diperiksa, sambil juga kita menunggu hasil pemeriksaan kepolisian. Harusnya (pekerja) itu terdaftar," ujar Frengki.

Total ada sembilan korban dalam insiden runtuhnya jembatan penghubung di Gedung Perpustakaan dan Arsip DKI Jakarta. Empat di antaranya tewas. Keempatnya yakni Arden (17), Harno (40), Nur Ucup (38), dan Budi Utomo (25). Sementara lima korban luka-luka, yaitu Wanto, Bayu, Imam, Harto dan Agung.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan Instruksi Gubernur Nomor 30 Tahun 2014 tentang perlindungan tenaga kerja di Provinsi DKI melalui BPJS Ketenagakerjaan. Ingub tersebut ditandatangani pada 29 April 2014 oleh gubernur saat itu, Joko Widodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Trotoar di Jalan Kyai Tapa 'Dijajah' Parkir Liar
Trotoar di Jalan Kyai Tapa "Dijajah" Parkir Liar
Megapolitan
ASN Tak Setuju Boleh WFA: Enggak Semua Pekerjaan Bisa Diselesaikan Jarak Jauh
ASN Tak Setuju Boleh WFA: Enggak Semua Pekerjaan Bisa Diselesaikan Jarak Jauh
Megapolitan
Debt Collector di Depok Bawa Air Gun Saat Tagih Utang, Ngaku buat Jaga Diri
Debt Collector di Depok Bawa Air Gun Saat Tagih Utang, Ngaku buat Jaga Diri
Megapolitan
Taman Jakarta Jadi Tempat Mesum, Pramono: Ini Harus Diatasi, Bukan Ditutup
Taman Jakarta Jadi Tempat Mesum, Pramono: Ini Harus Diatasi, Bukan Ditutup
Megapolitan
Pemprov Jakarta Hadirkan Bazaar Murah, 3.000 Paket Sembako untuk Warga
Pemprov Jakarta Hadirkan Bazaar Murah, 3.000 Paket Sembako untuk Warga
Megapolitan
Pengakuan Marbot Curi Uang Kas Masjid untuk Nginap di Hotel: Biasa Tidur di Pos
Pengakuan Marbot Curi Uang Kas Masjid untuk Nginap di Hotel: Biasa Tidur di Pos
Megapolitan
Cara Beli Masuk Tiket PRJ Jakarta Fair 2025 Online Lewat HP
Cara Beli Masuk Tiket PRJ Jakarta Fair 2025 Online Lewat HP
Megapolitan
Menunggu 4 Jam, Warga Akhirnya Terima Telur Sembako KJP di Mini DC Setiabudi
Menunggu 4 Jam, Warga Akhirnya Terima Telur Sembako KJP di Mini DC Setiabudi
Megapolitan
Pelajar di Bogor Tewas Tertabrak Truk, Mulanya Hantam Angkot
Pelajar di Bogor Tewas Tertabrak Truk, Mulanya Hantam Angkot
Megapolitan
KRL vs Truk di Tangerang: Masinis Luka, Jadwal Kacau
KRL vs Truk di Tangerang: Masinis Luka, Jadwal Kacau
Megapolitan
PHRI Khawatir Aturan Kawasan Tanpa Rokok di Jakarta Mencekik Industri Perhotelan
PHRI Khawatir Aturan Kawasan Tanpa Rokok di Jakarta Mencekik Industri Perhotelan
Megapolitan
Pria Pulogadung Diduga Dikeroyok Tetangga Kontrakan, Awalnya Dituduh Mengintip
Pria Pulogadung Diduga Dikeroyok Tetangga Kontrakan, Awalnya Dituduh Mengintip
Megapolitan
Penampakan Jalan Rusak di Parung Panjang, Banyak Lubang dan Berdebu
Penampakan Jalan Rusak di Parung Panjang, Banyak Lubang dan Berdebu
Megapolitan
Persediaan Telur Sembako KJP Habis di Mini DC Setiabudi
Persediaan Telur Sembako KJP Habis di Mini DC Setiabudi
Megapolitan
Marbot di Depok Curi Uang Kas Masjid Rp 6 Juta, Dipakai Beli HP dan Nginap di Hotel
Marbot di Depok Curi Uang Kas Masjid Rp 6 Juta, Dipakai Beli HP dan Nginap di Hotel
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau