Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: KMP Silakan Interpelasi, Saya Santai

Kompas.com - 12/11/2014, 10:57 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com â€” Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tidak gentar menghadapi ancaman penggunaan hak interpelasi partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) di DPRD DKI Jakarta.

Hak interpelasi atau hak bertanya legislatif kepada eksekutif itu terkait rendahnya serapan APBD 2014. "Enggak apa-apa silakan saja (interpelasi), saya mah santai saja. (Interpelasi) Itu kan sudah haknya Dewan," ujar Ahok seusai membuka Rakerda Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta, di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (12/11/2014).

Ketua KMP DKI Jakarta yang juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan, sudah ada 57 tanda tangan yang terkumpul untuk melakukan hak interpelasi. Jumlah itu adalah anggota Dewan yang tergabung dalam KMP dari total anggota Dewan sebanyak 106 orang.

Menanggapi hal itu, Ahok mengaku tidak akan melakukan komunikasi dengan DPRD untuk menghambat interpelasi. "Ya enggak usah (komunikasi). Tinggal interpelasi dan panggil saja. Kalau saya digoyang enak dong, kan itu digoyang," ujar Ahok disertai tawa.

Berdasarkan catatan Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI, menjelang berakhirnya semester kedua 2014, penyerapan anggaran hanya 30 persen dari total APBD-Perubahan Rp 72,9 triliun. Jumlah ini jauh di bawah target 97 persen yang pernah ditetapkan oleh Joko Widodo saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua KMP DKI Jakarta yang juga Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana menegaskan, interpelasi anggaran bukan untuk menjegal Ahok. Interpelasi itu untuk menyoroti buruknya kinerja eksekutif mengelola APBD. [Baca: Lulung: Kubu KMP di DPRD DKI Sepakat Interpelasi Ahok]

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

"(Interpelasi) Ini lebih ke kinerja, norma, dan etika. (Interpelasi) Untuk bertanya, khususnya soal anggaran," ucap pria yang akrab disapa Sani itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
PRJ 2025 Sampai Kapan? Jangan Ketinggalan Agenda dan Konser Terakhirnya
PRJ 2025 Sampai Kapan? Jangan Ketinggalan Agenda dan Konser Terakhirnya
Megapolitan
10.000 Data Konsumen Ninja Xpress Bocor, Pelaku Dibayar Rp 2.500 per Identitas
10.000 Data Konsumen Ninja Xpress Bocor, Pelaku Dibayar Rp 2.500 per Identitas
Megapolitan
Kondisi Jonathan Frizzy Lemah Saat Diserahkan ke Kejari Kota Tangerang
Kondisi Jonathan Frizzy Lemah Saat Diserahkan ke Kejari Kota Tangerang
Megapolitan
Ada Kemajuan Kasus Tudingan Ijazah Palsu, Jokowi Ingin Nama Baik Dipulihkan
Ada Kemajuan Kasus Tudingan Ijazah Palsu, Jokowi Ingin Nama Baik Dipulihkan
Megapolitan
Kasus Tudingan Ijazah Palsu Naik Penyidikan, Ini Kata Pengacara Jokowi
Kasus Tudingan Ijazah Palsu Naik Penyidikan, Ini Kata Pengacara Jokowi
Megapolitan
Kebakaran di Rusun Klender Jaktim, Satu Lansia Meninggal
Kebakaran di Rusun Klender Jaktim, Satu Lansia Meninggal
Megapolitan
Bukan Ulah Hacker, Ini Sosok di Balik Pencurian Data Konsumen Ninja Xpress
Bukan Ulah Hacker, Ini Sosok di Balik Pencurian Data Konsumen Ninja Xpress
Megapolitan
Menanti Janji Polisi Kuak Misteri Kematian Diplomat Kemlu dalam Sepekan
Menanti Janji Polisi Kuak Misteri Kematian Diplomat Kemlu dalam Sepekan
Megapolitan
KRL Baru Dilempar Batu di Bogor, Rangkaian Tak Bisa Dipakai 3 Hari
KRL Baru Dilempar Batu di Bogor, Rangkaian Tak Bisa Dipakai 3 Hari
Megapolitan
Fortuner Pelat Merah, Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di Utan Kayu
Fortuner Pelat Merah, Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di Utan Kayu
Megapolitan
Sempat Operasi, Jonathan Frizzy Diperiksa Sebelum Ditahan
Sempat Operasi, Jonathan Frizzy Diperiksa Sebelum Ditahan
Megapolitan
Polisi Buka Kemungkinan Ekshumasi Jasad Diplomat Kemlu
Polisi Buka Kemungkinan Ekshumasi Jasad Diplomat Kemlu
Megapolitan
Tuding Ijazah Jokowi Palsu, Dokter Tifa: Tak Mungkin KKN Awal 1985, tapi Tahun Itu Wisuda
Tuding Ijazah Jokowi Palsu, Dokter Tifa: Tak Mungkin KKN Awal 1985, tapi Tahun Itu Wisuda
Megapolitan
KRL Baru Jabodebek Dilempar Batu di Bogor, Kaca Pintu Retak
KRL Baru Jabodebek Dilempar Batu di Bogor, Kaca Pintu Retak
Megapolitan
Update Kasus Ijazah Jokowi: Naik Penyidikan, Belum Ada Tersangka
Update Kasus Ijazah Jokowi: Naik Penyidikan, Belum Ada Tersangka
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau