Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MUI Minta FPI Sampaikan Aspirasi Sesuai Konstitusi

Kompas.com - 12/11/2014, 11:41 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com â€” Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Maruf Amin meminta anggota ormas Front Pembela Islam (FPI) menyampaikan aspirasi sesuai dengan konstitusi, bukan mengedepankan radikalisme.

"Semua orang berhak menyampaikan aspirasi. Jadi, sebaiknya FPI juga menyampaikan aspirasi yang dijamin konstitusi. Nanti penyelesaiannya juga sesuai konstitusi," kata Amin, saat ditanya tentang penolakan FPI terhadap Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balaikota, Rabu (12/11/2014).

Dalam sambutannya pada pembukaan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) MUI DKI Jakarta di Balaikota, Amin juga mengingatkan agar ulama menjaga umat sehingga tidak terus-terusan menjadi obyek.

Baca juga: Siapa Pemilik Aquviva yang Ramaikan Persaingan Merek Air Mineral?

"Sudah benar kalau FPI menyampaikan aspirasi ke DPRD. Nanti akan diselesaikan juga dengan mengkaji aturan dan konstitusi," ucap Amin.

Menurut dia, menyampaikan aspirasi dengan tindakan anarkistis bukan bagian dari wajah Islam. Komunikasi dan dialog menjadi jalan terbaik untuk mencari solusi atas konflik tersebut.

Tentang tuntutan FPI yang menolak kepemimpinan Ahok, menurut Amin, hal itu bukan berarti membawa suara seluruh umat Islam, melainkan ada beberapa umat yang juga menyetujui aspirasi itu.

Baca juga: Kala Prabowo Kaget Ada Tomy Winata di Peresmian Industri Baterai Listrik: Harus Saya Sapa

"Makanya, nanti akan dikembalikan ke konstitusi karena kita hidup bernegara," ujarnya.

Saat membuka Rakorda MUI yang diikuti 100 orang ulama tersebut, Ahok menyampaikan bahwa tindakan FPI justru mempermalukan umat Islam.

"Mereka justru mempermalukan umat Islam Indonesia yang dikenal toleran. Saya bisa terpilih menjadi Bupati Belitung Timur dengan jumlah penduduk Muslim 93 persen," tutur Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Ini Alasan Rute Transjabodetabek Bogor-Blok M Berubah Mulai 30 Juni
Ini Alasan Rute Transjabodetabek Bogor-Blok M Berubah Mulai 30 Juni
Megapolitan
Tarif MRT, LRT, dan Transjakarta Rp 1 Saat HUT Bhayangkara
Tarif MRT, LRT, dan Transjakarta Rp 1 Saat HUT Bhayangkara
Megapolitan
Iwan Fals Akan Meriahkan HUT ke-79 Bhayangkara di Monas
Iwan Fals Akan Meriahkan HUT ke-79 Bhayangkara di Monas
Megapolitan
Pria Dikeroyok 4 Orang di TMII, Motif Masih Misterius
Pria Dikeroyok 4 Orang di TMII, Motif Masih Misterius
Megapolitan
Rute Transjabodetabek Bogor-Blok M Berubah Mulai 30 Juni, Ini Titik Pemberhentiannya
Rute Transjabodetabek Bogor-Blok M Berubah Mulai 30 Juni, Ini Titik Pemberhentiannya
Megapolitan
Wali Kota Bekasi Larang Pelajar SD dan SMP Bawa HP ke Sekolah Mulai Juli 2025
Wali Kota Bekasi Larang Pelajar SD dan SMP Bawa HP ke Sekolah Mulai Juli 2025
Megapolitan
Pengemudi Kurang Konsentrasi, Mobil Tabrak Tembok di Patal Senayan
Pengemudi Kurang Konsentrasi, Mobil Tabrak Tembok di Patal Senayan
Megapolitan
Daftar Kantong Parkir di Sekitar Monas Saat HUT ke-79 Bhayangkara
Daftar Kantong Parkir di Sekitar Monas Saat HUT ke-79 Bhayangkara
Megapolitan
Tiga Titik Layanan SIM dan Samsat Keliling Saat HUT ke-79 Bhayangkara di Monas
Tiga Titik Layanan SIM dan Samsat Keliling Saat HUT ke-79 Bhayangkara di Monas
Megapolitan
Depok-Bekasi Diselimuti Kabut dan Udara Dingin, Ini Penyebabnya
Depok-Bekasi Diselimuti Kabut dan Udara Dingin, Ini Penyebabnya
Megapolitan
6 Petugas Damkar Bekasi Dapat Penghargaan Usai Gagalkan Korban KDRT Bunuh Diri
6 Petugas Damkar Bekasi Dapat Penghargaan Usai Gagalkan Korban KDRT Bunuh Diri
Megapolitan
Naik Turun Transjabodetabek Bogor-Blok M Dipindah, DPRD Jabar: Jangan Sampai Timbul Persoalan
Naik Turun Transjabodetabek Bogor-Blok M Dipindah, DPRD Jabar: Jangan Sampai Timbul Persoalan
Megapolitan
Depok dan Bekasi Diselimuti Kabut dan Udara Dingin, BMKG: Kondisi yang Normal
Depok dan Bekasi Diselimuti Kabut dan Udara Dingin, BMKG: Kondisi yang Normal
Megapolitan
Mengenal Pejaten Shelter, Pernah Konflik dengan Tetangga Perkara Hewan Sakit
Mengenal Pejaten Shelter, Pernah Konflik dengan Tetangga Perkara Hewan Sakit
Megapolitan
Depok Diprediksi Berkabut Lagi Hari Ini, Apa Penyebabnya?
Depok Diprediksi Berkabut Lagi Hari Ini, Apa Penyebabnya?
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau