Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/02/2015, 14:24 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta Dinas Pendidikan untuk menjelaskan perihal adanya anggaran "siluman" yang ditemukan di APBD 2014 serta usulan anggaran "siluman" di APBD 2015.

Sebab, banyaknya anggaran terkait pengadaan perangkat alat suplai daya bebas gangguan atau uninterruptible power supply (UPS) untuk sekolah yang mencapai Rp 6 miliar.  

"Makanya Dinas (Pendidikan) itu harus membuat pengakuan. Kalau dia enggak ada pengakuan, berarti dia bisa kena. Kalau dia enggak mau buka mulut kalau (anggaran) ini dititipin DPRD, nanti yang tanggung jawab masuk penjara ya dinas," kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (27/2/2015). 

Sebab, menurut dia, anggaran untuk pembelian UPS sangat fantastis. Sementara Basuki menilai UPS tersebut bukanlah kebutuhan mendesak pihak sekolah saat ini.

Mantan politisi Partai Gerindra ini bahkan mengatakan jika ternyata kepala sekolah ikut terlibat dalam susupan anggaran di Disdik DKI, maka pihak sekolah juga bisa diberikan sanksi.

"Kalian (wartawan) coba pergi ke sekolah-sekolah. Dipakai enggak barang-barang ini. Kalau ada kepala sekolahnya yang ini dia minta beli, maka kami akan pecat kepala sekolah," kata Basuki.  

Pada anggaran tahun 2014 lalu, pembelian UPS juga dimasukkan dengan nilai Rp 5,8 miliar. Hal ini diketahuinya usai menerapkan sistem e-budgeting pada akhir tahun lalu. Namun kemudian, sistem e-budgeting ini dipermasalahkan karena dinilai berbenturan dengan aturan yang ada.

"Makanya saya curiga tahun 2015, akan terulang lagi (pembelian UPS). Cuma sekarang 2015 mereka enggak bisa masuk (anggaran siluman) lagi karena sistem (e-budgeting) sudah kepasang. Yang dimarahin DPRD kan soal e-budgeting kan, yang katanya melanggar aturan karena enggak bisa masukin lagi model-model (anggaran) UPS ini. Itu yang masalah," kata Basuki.

Oleh karena itu, lanjut Basuki, besaran anggaran yang dialokasikan untuk sektor pendidikan lebih banyak untuk menutupi kebutuhan anggota dewan dalam pokok pikiran (pokir). Kini, Basuki telah memotong pokir di APBD 2015.

"Makanya DKI menghabiskan 28 persen APBD untuk pendidikan, sesungguhnya bukan untuk pendidikan tahu enggak? Itu lebih banyak titipan-titipan, namanya pokok pikiran DPRD," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Bongkar Muat Batu Bara Curah di Marunda Dinilai Bikin Air Laut Berminyak
Bongkar Muat Batu Bara Curah di Marunda Dinilai Bikin Air Laut Berminyak
Megapolitan
Rela Keluarkan Uang Jutaan Rupiah demi Tiket Konser G-Dragon, Fans: Ini Musisi Perfect
Rela Keluarkan Uang Jutaan Rupiah demi Tiket Konser G-Dragon, Fans: Ini Musisi Perfect
Megapolitan
Dugaan Pelecehan Anak di Bekasi, DPRD Dorong Revisi Perda Perlindungan Anak
Dugaan Pelecehan Anak di Bekasi, DPRD Dorong Revisi Perda Perlindungan Anak
Megapolitan
Kaesang Dapat Wejangan dari Pramono: Tidak Menghina Orang Lain
Kaesang Dapat Wejangan dari Pramono: Tidak Menghina Orang Lain
Megapolitan
Bantuan Subsidi Upah Dinilai Membantu Pekerja Hadapi Situasi Mendesak
Bantuan Subsidi Upah Dinilai Membantu Pekerja Hadapi Situasi Mendesak
Megapolitan
Gagal Dapat Tiket Konser G-Dragon, Penggemar: Enggak Bisa Tidur, Mules
Gagal Dapat Tiket Konser G-Dragon, Penggemar: Enggak Bisa Tidur, Mules
Megapolitan
Gratis Tiket Masuk PRJ 2025 untuk Golongan Pengunjung Ini, Cek Ketentuannya
Gratis Tiket Masuk PRJ 2025 untuk Golongan Pengunjung Ini, Cek Ketentuannya
Megapolitan
Keluhkan Bongkar Muat Batu Bara di Marunda, Warga: Panasnya Membakar Kulit
Keluhkan Bongkar Muat Batu Bara di Marunda, Warga: Panasnya Membakar Kulit
Megapolitan
Kaesang Temui Pramono Anung, Bahas Politik hingga Beri Ucapan Ulang Tahun
Kaesang Temui Pramono Anung, Bahas Politik hingga Beri Ucapan Ulang Tahun
Megapolitan
Viral Video JPO Otista Dipenuhi Kabel Semrawut, Begini Kondisinya Kini
Viral Video JPO Otista Dipenuhi Kabel Semrawut, Begini Kondisinya Kini
Megapolitan
Warga Marunda Sering Sesak Napas Imbas Polusi Batu Bara
Warga Marunda Sering Sesak Napas Imbas Polusi Batu Bara
Megapolitan
BSU 2025 Mulai Cair, Pekerja Gunakan untuk Susu Anak hingga Bayar Cicilan
BSU 2025 Mulai Cair, Pekerja Gunakan untuk Susu Anak hingga Bayar Cicilan
Megapolitan
Cara Beli dan Pakai Kartu Uang Elektronik untuk Transportasi Umum Jakarta
Cara Beli dan Pakai Kartu Uang Elektronik untuk Transportasi Umum Jakarta
Megapolitan
PRJ 2025 Kapan Buka? Simak Jadwal dan Harga Tiketnya
PRJ 2025 Kapan Buka? Simak Jadwal dan Harga Tiketnya
Megapolitan
Akses Aplikasi Sempat Terkendala, Penerima BSU Akui Sempat Cemas
Akses Aplikasi Sempat Terkendala, Penerima BSU Akui Sempat Cemas
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau