Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran PT Transjakarta Dinilai Melenceng dari Konsep Awal Layanan Transjakarta

Kompas.com - 08/06/2015, 22:20 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Ellen Tangkudung menilai keberadaan PT Transjakarta yang saat ini bertindak sebagai operator bus telah melenceng dari konsep awal pembentukan layanan bus tersebut.

Seharusnya, kata dia, PT Transjakarta hanya bertindak sebagai pengawas bagi para operator-operator yang bernaung di bawahnya, bukan kemudian ikut terlibat dalam kegiatan pengoperasian bus.

Menurut Ellen, ikut terlibatnya PT Transjakarta dalam kegiatan pengoperasian bus akan menimbulkan tumpang tindih terhadap fungsinya sebagai pengawas bagi para operator.

Terutama bila nantinya PT Transjakarta melakukan kesalahan dalam pengoperasian bus yang mereka lakukan.

"Transjakarta harusnya sebagai manajemen, bukan operator bus swakelola. Sekarang mereka mengurus dua-duanya. Siapa yang mengawasi dia," ujar Ellen di kantornya, Senin (8/6/2015).

Pada kesempatan yang sama, anggota DTKJ Gemilang Tarigan menganalogikan peran yang dijalankan oleh PT Transjakarta saat ini seperti wasit yang pada saat bersamaan ikut terjun sebagai pemain.

Ia menilai hal tersebut membuat proses pengawasan yang dilakukan tidak bisa berjalan dengan maksimal. "Pengawasnya ikut main, pasti jadinya enggak bener. Kalau jadi wasit ya harusnya jadi wasit aja. Fokus," ujar dia.

Anggota DTKJ yang lain, Rini Ekotomo menyarankan agar Pemerintah Provinsi DKI mengembalikan peran PT Transjakarta seperti halnya dulu saat masih berbentuk Badan Layanan Umum (BLU).

Ia yakin bila hal tersebut bisa dilakukan, proses pengawasan terhadap bus-bus milik operator bisa dilakukan secara maksimal. Hal itu diyakini akan berdampak terhadap membaiknya kualitas pelayanan bus transjakarta.

"Sekarang ini malah melenceng dari konsep awal. Transjakarta harusnya cuma manajemen. Sebagai manajemen, pemerintah harus konsisten. Sekarang kok malah jadi operator. Kalau transjakarta mau bagus, konsepnya harus benar. Caranya adalah dengan mengembalikan (fungsinya) seperti semula," kata dia.

Data dari DTKJ menyebutkan saat ini PT Transjakarta mengoperasikan sekitar 120 bus hasil pengadaan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan pada 2013.

Dari jumlah tersebut, 90 merupakan jenis bus gandeng, sedangkan sisanya jenis bus tunggal. PT Transjakarta mengoperasikan bus-busnya merata di hampir semua koridor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Cara ke Lapangan Banteng Naik TransJakarta, KRL, dan MRT untuk Hadiri Puncak HUT Jakarta 2025
Cara ke Lapangan Banteng Naik TransJakarta, KRL, dan MRT untuk Hadiri Puncak HUT Jakarta 2025
Megapolitan
Deretan Artis Musisi di Acara Puncak HUT ke-498 Jakarta 22 Juni 2025
Deretan Artis Musisi di Acara Puncak HUT ke-498 Jakarta 22 Juni 2025
Megapolitan
Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan Saat Puncak HUT Jakarta 22 Juni, Ini Rincian Rutenya
Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan Saat Puncak HUT Jakarta 22 Juni, Ini Rincian Rutenya
Megapolitan
Viral Zebra Cross Flyover Pancoran Hilang, Kasudinhub Beri Penjelasan
Viral Zebra Cross Flyover Pancoran Hilang, Kasudinhub Beri Penjelasan
Megapolitan
Jakarta Siap Bangun Empat PLTSa, Satu Diprioritaskan di Sunter Jakut
Jakarta Siap Bangun Empat PLTSa, Satu Diprioritaskan di Sunter Jakut
Megapolitan
Ancol Gelar Pesta Kembang Api pada Puncak Perayaan HUT Jakarta 22 Juni
Ancol Gelar Pesta Kembang Api pada Puncak Perayaan HUT Jakarta 22 Juni
Megapolitan
Seharian Naik TransJakarta, MRT, LRT Cuma Rp 1 di HUT Jakarta 22 Juni
Seharian Naik TransJakarta, MRT, LRT Cuma Rp 1 di HUT Jakarta 22 Juni
Megapolitan
Rangkaian Acara Puncak HUT Jakarta 22 Juni: Dari Parade Budaya Hingga Panggung Musik
Rangkaian Acara Puncak HUT Jakarta 22 Juni: Dari Parade Budaya Hingga Panggung Musik
Megapolitan
Intip Koleksi dan Harga Ondel-Ondel di Sanggar Irama Betawi Jakpus
Intip Koleksi dan Harga Ondel-Ondel di Sanggar Irama Betawi Jakpus
Megapolitan
Polisi Jaga Tol Jagorawi-Cikampek Buru Pemilik Mobil Calya yang Terobos Dua Gerbang Tol Tanpa Bayar
Polisi Jaga Tol Jagorawi-Cikampek Buru Pemilik Mobil Calya yang Terobos Dua Gerbang Tol Tanpa Bayar
Megapolitan
Sempat Sepi, Seniman Ondel-Ondel Kini Kebanjiran Panggilan Jelang HUT Jakarta
Sempat Sepi, Seniman Ondel-Ondel Kini Kebanjiran Panggilan Jelang HUT Jakarta
Megapolitan
Wartawan Dijambret di Depan Balai Kota Jakarta, Korban Sempat Kejar Pelaku
Wartawan Dijambret di Depan Balai Kota Jakarta, Korban Sempat Kejar Pelaku
Megapolitan
Nasib Mulyadi, Seniman Ondel-Ondel di Persimpangan Nafkah dan Regulasi
Nasib Mulyadi, Seniman Ondel-Ondel di Persimpangan Nafkah dan Regulasi
Megapolitan
Cerita Wendi Tempuh Bogor-Jakarta demi Lihat Kecepatan Mobil Formula E
Cerita Wendi Tempuh Bogor-Jakarta demi Lihat Kecepatan Mobil Formula E
Megapolitan
Kronologi Tawuran di Dr Saharjo Tebet: Dipicu Lemparan Petasan
Kronologi Tawuran di Dr Saharjo Tebet: Dipicu Lemparan Petasan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Janji Kaesang Pangarep jika Terpilih Jadi Ketum PSI, Akan Ada Tokoh Besar yang Bergabung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau