Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Larangan Motor Diperluas bila ERP Diterapkan

Kompas.com - 05/08/2015, 13:37 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com â€” Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, perluasan kawasan larangan sepeda motor tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Dalam waktu dekat sih belum, tetapi nanti akan berbarengan dengan penerapan ERP. Jadi, sekalian," kata dia kepada Kompas.com, Rabu (5/8/2015).

Mengenai rencana penerapan ERP (electronic road pricing) atau jalan berbayar, Andri menegaskan telah memasang target penerapannya paling lambat akhir tahun ini. Seperti diketahui, penerapan ERP tertunda sejak tahun 2013.

"Saya targetkan pokoknya harus tahun ini mulai jalan," ujar dia.

Sebagai informasi, sejauh ini, kawasan larangan sepeda motor baru diterapkan di Jalan Medan Merdeka Barat dan MH Thamrin, tepatnya dari perempatan Harmoni hingga Bundaran HI.

Ke depannya, kawasan larangan sepeda motor juga akan dilakukan di Jalan Sudirman, tepatnya dari Bundaran HI hingga Bundaran Senayan (sekitar Ratu Plaza).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Tarif Parkir di Park and Ride Lebak Bulus Naik Usai Direvitalisasi
Tarif Parkir di Park and Ride Lebak Bulus Naik Usai Direvitalisasi
Megapolitan
Jam Malam Ala Dedi Mulyadi Dinilai Pindahkan Masalah ke Dunia Maya
Jam Malam Ala Dedi Mulyadi Dinilai Pindahkan Masalah ke Dunia Maya
Megapolitan
Ada 2 Kasus Covid-19 di Jakarta Timur Sepanjang Mei 2025
Ada 2 Kasus Covid-19 di Jakarta Timur Sepanjang Mei 2025
Megapolitan
Penampakan Bangunan Liar Dekat Unisma yang Kini Rata dengan Tanah
Penampakan Bangunan Liar Dekat Unisma yang Kini Rata dengan Tanah
Megapolitan
Jam Malam Pelajar Gaya Dedi Mulyadi, Disebut Solusi Instan dan Tambah Masalah
Jam Malam Pelajar Gaya Dedi Mulyadi, Disebut Solusi Instan dan Tambah Masalah
Megapolitan
Cho Yong Gi Tersangka Ricuh Demo Buruh Dipastikan WNI
Cho Yong Gi Tersangka Ricuh Demo Buruh Dipastikan WNI
Megapolitan
Potret Pasar Baru Kini, Pusat Perdagangan Multikultural yang Kian Sepi Pengunjung
Potret Pasar Baru Kini, Pusat Perdagangan Multikultural yang Kian Sepi Pengunjung
Megapolitan
Park and Ride Lebak Bulus Direvitalisasi, Bisa Tampung Ribuan Kendaraan
Park and Ride Lebak Bulus Direvitalisasi, Bisa Tampung Ribuan Kendaraan
Megapolitan
11 Titik Pemberhentian Transjabodetabek Sawangan-Lebak Bulus
11 Titik Pemberhentian Transjabodetabek Sawangan-Lebak Bulus
Megapolitan
Pengedar Narkoba Ditangkap di Jakbar, 1,1 Kg Heroin Disita
Pengedar Narkoba Ditangkap di Jakbar, 1,1 Kg Heroin Disita
Megapolitan
Satpol PP Kabupaten Bekasi Tunggu Instruksi Bupati untuk Patroli Jam Malam Pelajar
Satpol PP Kabupaten Bekasi Tunggu Instruksi Bupati untuk Patroli Jam Malam Pelajar
Megapolitan
Ogah Antre Haji Puluhan Tahun, Ratusan WNI Nekat Pakai Jalur Ilegal
Ogah Antre Haji Puluhan Tahun, Ratusan WNI Nekat Pakai Jalur Ilegal
Megapolitan
Kafe Remang-remang Dibongkar, Saluran Irigasi Cikarang Segera Dinormalisasi
Kafe Remang-remang Dibongkar, Saluran Irigasi Cikarang Segera Dinormalisasi
Megapolitan
Tarif Transjabodetabek Sawangan-Lebak Bulus, Lebih Murah Pagi Hari
Tarif Transjabodetabek Sawangan-Lebak Bulus, Lebih Murah Pagi Hari
Megapolitan
Revitalisasi Park and Ride Lebak Bulus Dipastikan Tak Pakai Dana APBD
Revitalisasi Park and Ride Lebak Bulus Dipastikan Tak Pakai Dana APBD
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau