Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Aetra Kelebihan Air, Palyja Kekurangan Air

Kompas.com - 01/10/2015, 17:09 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta warga lebih bersabar menghadapi musim kemarau yang berdampak pada kekeringan. Sebab, pasokan air bersih di Jakarta dikelola oleh dua operator swasta. Yakni Palyja yang mengelola air wilayah Barat Jakarta dan Aetra yang mengelola air wilayah Timur Jakarta. 

"Susah ini. Sekarang Aetra kelebihan air (baku, Palyja kekurangan air (baku)," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (1/10/2015). 

Berkaca pada Rotterdam, seharusnya air limbah dapat diolah kembali menjadi air bersih. Jakarta, lanjut dia, dihuni 15 juta warga yang tidak memiliki fasilitas pengolahan limbah air. Akibatnya, air terbuang secara cuma-cuma dan menyebabkan kekeringan.

Baca juga: Minta Gugatan Cerai Dihentikan, Putra Sulung Andre Taulany: Sebenarnya Mereka Enggak Ada Masalah

Saat ini, Pemprov DKI tengah berupaya mengakuisisi Palyja dan Aetra melalui PT PAM Jaya. Kemudian, dia juga bakal menggabungkan PT PAM Jaya dan PAL (Perusahaan Air Limbah) Jaya.

Ia ingin menerapkan konsep yang sebelumnya direalisasi oleh Rotterdam. "Sekarang dia (Aetra) mau enggak sambung pipa Palyja ke sisi barat Ciliwung? Enggak mau pasti. Makanya begitu kalau dikuasai dua swasta," kata Ahok, sapaan Basuki. 

"Kami tidak ada pilihan lagi. Makanya di rumah saya saja tidak ada air bersih. Saya harus beli (air), padahal air laut melimpah," kata Basuki lagi. 

Baca juga: Dedi Mulyadi Mantap Tolak KJA, Susi Pudjiastuti: Hatur Nuhun Pak Gubernur

Pelayanan air bersih di kawasan Kalideres terganggu karena pasokan dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Taman Kota menurun.

Dari kapasitas produksi normal 140 liter per detik, saat ini IPA Taman Kota hanya mampu memproduksi 20 liter per detik. Hal itu disebabkan mutu air baku di intake Cengkareng Drain menurun.

Salah satunya akibat intrusi air laut. Untuk mengantisipasi krisis air baku tersebut, ke depannya, PT Palyja akan menerapkan sistem rasionalisasi atau pelayanan air secara bergilir di tiap-tiap wilayah.

Namun, rencana itu membutuhkan pemetaan dan biaya investasi yang tidak sedikit. Di sisi lain, PT PAM Jaya akan membangun rubber dam di muara untuk mencegah aliran balik air laut.

PAM Jaya juga berencana membangun instalasi pengolah air, antara lain di Kanal Barat, Pejaten, dan Pesanggrahan untuk menambah produksi air bersih. Dari tiga lokasi itu diharapkan ada tambahan sekitar 1.100 liter per detik.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Baca tentang


Terkini Lainnya
Dishub Pastikan Rute Biskita Koridor 6 Tak Beririsan dengan Angkot 07 Bogor
Dishub Pastikan Rute Biskita Koridor 6 Tak Beririsan dengan Angkot 07 Bogor
Megapolitan
Ekspor RI ke Timor Leste: Alas Kasur hingga Suku Cadang Kendaraan
Ekspor RI ke Timor Leste: Alas Kasur hingga Suku Cadang Kendaraan
Megapolitan
Ayah yang Diduga Cabuli Anak Tiri di Ciputat Ditangkap Polisi
Ayah yang Diduga Cabuli Anak Tiri di Ciputat Ditangkap Polisi
Megapolitan
Rute Baru Biskita Trans Pakuan Koridor 6 Sempat Diprotes Sopir Angkot Bogor
Rute Baru Biskita Trans Pakuan Koridor 6 Sempat Diprotes Sopir Angkot Bogor
Megapolitan
Sekolah Rakyat Tangsel, Tempat Mimpi Anak dari Keluarga Tak Mampu Kembali Tumbuh
Sekolah Rakyat Tangsel, Tempat Mimpi Anak dari Keluarga Tak Mampu Kembali Tumbuh
Megapolitan
2 Pelaku Tawuran di Depok yang Ditembak Polisi Dirawat di RS Kramat Jati
2 Pelaku Tawuran di Depok yang Ditembak Polisi Dirawat di RS Kramat Jati
Megapolitan
Polisi yang Lepaskan Tembakan Saat Bubarkan Tawuran di Depok Telah Diperiksa Propam
Polisi yang Lepaskan Tembakan Saat Bubarkan Tawuran di Depok Telah Diperiksa Propam
Megapolitan
Warung Sambal Gobyos Jakarta, Cita Rasa Ibu Kota di Perbatasan RI–Timor Leste
Warung Sambal Gobyos Jakarta, Cita Rasa Ibu Kota di Perbatasan RI–Timor Leste
Megapolitan
Kronologi Polisi Tembak 2 Pelaku Tawuran di Depok
Kronologi Polisi Tembak 2 Pelaku Tawuran di Depok
Megapolitan
Listrik di PLBN Motaain Kerap Padam, Aktivitas Perlintasan di Tapal Batas Terganggu
Listrik di PLBN Motaain Kerap Padam, Aktivitas Perlintasan di Tapal Batas Terganggu
Megapolitan
Dua Pemuda di Depok Terluka Diduga Akibat Tembakan Polisi Saat Bubarkan Tawuran
Dua Pemuda di Depok Terluka Diduga Akibat Tembakan Polisi Saat Bubarkan Tawuran
Megapolitan
Kelompok Tani Kampung Bayam Belum Pindah ke Rusun Samping JIS
Kelompok Tani Kampung Bayam Belum Pindah ke Rusun Samping JIS
Megapolitan
Jejak Langkah Siswa Sekolah Rakyat 33 Tangsel Melanjutkan Pendidikan
Jejak Langkah Siswa Sekolah Rakyat 33 Tangsel Melanjutkan Pendidikan
Megapolitan
Ada Proyek Relokasi Kabel, Jalan Pemuda Depok Akan Terganggu hingga Desember 2025
Ada Proyek Relokasi Kabel, Jalan Pemuda Depok Akan Terganggu hingga Desember 2025
Megapolitan
Warga Kebayoran Lama Selatan Tolak Penggusuran, Komnas HAM Surati Kostrad
Warga Kebayoran Lama Selatan Tolak Penggusuran, Komnas HAM Surati Kostrad
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau