Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Bestari Lapor ke Ahok soal Anggaran Siluman

Kompas.com - 10/12/2015, 11:10 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com â€” Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat Bestari Barus mengaku memiliki alasan melaporkan temuan anggaran siluman dalam rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016 kepada Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.

Dia mengatakan tidak ingin anggota DPRD terlibat kasus hukum pada kemudian hari akibat anggaran ini.

"Ada anggaran muncul tanpa ada pembahasan, lu sama aja doain kita supaya diperiksa Bareskrim. Mana mau kita. Ini harus clear benar," ujar Bestari ketika dihubungi, Kamis (10/12/2015).

Baca juga: Lagunya Dipakai Bocah Pacu Jalur, Penyanyi AS Melly Mike Terbang ke Riau Tanpa Bayaran

Bestari mengaku bingung banyak anggaran yang tidak pernah dibahas sebelumnya tiba-tiba masuk dalam rancangan KUA-PPAS. Dalam hal ini, kehadiran Basuki dalam rapat menjadi penting menurut Bestari.

Kehadiran Basuki bisa mempercepat proses pembahasan. Anggota Banggar juga bisa langsung konfirmasi dengan Basuki jika menemukan anggaran siluman.

"Saya bilang ke dia, 'Ini urusannya gimana sih? kalau you enggak datang Banggar nih enggak bakalan kelar-kelar'. Hampir setengah jam kemarin ngobrolin itu sama Gubernur," ujar dia.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Baca juga: Cek Status NIK KTP untuk Bansos 2025, Apakah Nama Kamu Masih Terdaftar?

Dia tidak ingin kejadian seperti kasus uninterruptible power supply (UPS) terulang kembali. Anggaran tersebut masuk dalam anggaran tanpa pembahasan terlebih dahulu.

Akhirnya, beberapa anggota DPRD yang belum tentu terlibat harus ikut-ikut menjadi saksi dalam kasus itu.

"Kita lagi menyelamatkan diri kita juga dalam pembahasan anggaran ini," ujar Bestari.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku mendapat laporan dari Ketua Fraksi Partai Nasdem Bestari Barus. 

Berdasarkan informasi Bestari, hanya Sudin Tata Air Jakarta Pusat yang tidak memasukkan anggaran yang sudah dipangkas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
 CCTV Depan Kamar Diplomat Kemlu Rekam Penjaga Kos Bolak-balik
CCTV Depan Kamar Diplomat Kemlu Rekam Penjaga Kos Bolak-balik
Megapolitan
Pemprov Jakarta Beri Bantuan Rp 500.000 per Bulan ke 6.700 Guru Ngaji
Pemprov Jakarta Beri Bantuan Rp 500.000 per Bulan ke 6.700 Guru Ngaji
Megapolitan
Suasana Pascakebakaran Rusun Klender: Empat Unit Hangus, Kabel Meleleh
Suasana Pascakebakaran Rusun Klender: Empat Unit Hangus, Kabel Meleleh
Megapolitan
Rano Karno: 97 Persen Program 100 Hari Pemprov Jakarta Hampir Tuntas
Rano Karno: 97 Persen Program 100 Hari Pemprov Jakarta Hampir Tuntas
Megapolitan
Hotman Paris Desak Direksi RS di Kuningan Jabar Dicopot Usai Bayi Pasien Meninggal
Hotman Paris Desak Direksi RS di Kuningan Jabar Dicopot Usai Bayi Pasien Meninggal
Megapolitan
Kelakar Rano Karno Minta Dipanggil Gubernur Saat Pramono Dinas ke Amerika
Kelakar Rano Karno Minta Dipanggil Gubernur Saat Pramono Dinas ke Amerika
Megapolitan
Ibu Kehilangan Bayi Usai Diabaikan RS di Kuningan Jabar, Ngadu ke Hotman Paris
Ibu Kehilangan Bayi Usai Diabaikan RS di Kuningan Jabar, Ngadu ke Hotman Paris
Megapolitan
IHCBS 2025, 'Amunisi' Siapkan SDM Indonesia untuk Perubahan Global
IHCBS 2025, "Amunisi" Siapkan SDM Indonesia untuk Perubahan Global
Megapolitan
Aksi Satpam Duel dengan Penjambret Uang Ratusan Juta di Depok, Baju Sampai Sobek
Aksi Satpam Duel dengan Penjambret Uang Ratusan Juta di Depok, Baju Sampai Sobek
Megapolitan
Mobil Pikap ODOL Ugal-ugalan Dikejar Polisi, ternyata Bawa Motor Bodong
Mobil Pikap ODOL Ugal-ugalan Dikejar Polisi, ternyata Bawa Motor Bodong
Megapolitan
Wartawan Gadungan Peras Sejoli, Korban Diikuti dari Hotel ke Kantor
Wartawan Gadungan Peras Sejoli, Korban Diikuti dari Hotel ke Kantor
Megapolitan
PRJ 2025 Sampai Kapan? Jangan Ketinggalan Agenda dan Konser Terakhirnya
PRJ 2025 Sampai Kapan? Jangan Ketinggalan Agenda dan Konser Terakhirnya
Megapolitan
10.000 Data Konsumen Ninja Xpress Bocor, Pelaku Dibayar Rp 2.500 per Identitas
10.000 Data Konsumen Ninja Xpress Bocor, Pelaku Dibayar Rp 2.500 per Identitas
Megapolitan
Kondisi Jonathan Frizzy Lemah Saat Diserahkan ke Kejari Kota Tangerang
Kondisi Jonathan Frizzy Lemah Saat Diserahkan ke Kejari Kota Tangerang
Megapolitan
Ada Kemajuan Kasus Tudingan Ijazah Palsu, Jokowi Ingin Nama Baik Dipulihkan
Ada Kemajuan Kasus Tudingan Ijazah Palsu, Jokowi Ingin Nama Baik Dipulihkan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau