Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Metromini di Terminal Blok M, Tak Ada Penumpukan Penumpang

Kompas.com - 21/12/2015, 09:22 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terminal Blok M Senin (21/12/2015) pagi ini tampak lengang. Tak terlihat bus metromini yang biasanya masuk terminal, bahkan mengetem.

Beberapa angkutan umum selain metromini tampak masih melintas, seperti kopaja dan bus besar lainnya.

Penumpang yang biasa menggunakan bus sedang berwarna oranye itu tampaknya juga sudah mengantisipasi mogoknya para sopir metromini itu. Tidak terlihat penumpukan penumpang.

Baca juga: DPR Terima Surat Pemakzulan Gibran dari Purnawirawan TNI, Langsung Diserahkan ke Pimpinan

Kepala Unit Pelaksana Teknis Terminal Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Anggiat Banjar Nahor membenarkan bahwa hari ini para sopir metromini mogok massal beroperasi.

"Di terminal Blok M ada 10 trayek metromini yang tidak beroperasi pada hari ini," kata dia kepada Kompas.com.

Anggiat menyebutkan, metromini yang tidak beroperasi adalah S 70 Blok M-Joglo, S 71 Blok M-Bintaro Kodam, S 72 Blok M-Lebak Bulus, S 74 Blok M-Rempoa, S 75 Blok M-Pasar Minggu, S 77 Blok M-Kemang, S 69 Blok M-Ciledug.

Baca juga: Jarak Rumah-Kantor 350 Km, Wanita Malaysia Kerja PP Naik Pesawat

"Selain itu, metromini S 79 Blok M-Lebak Bulus, S 610 Blok M-Pondok labu, dan S 611 Blok M-Lebak Bulus, juga tidak beroperasi," ucap Anggiat.

Mogok massal ini, lanjut Anggiat, hanya berlangsung selama satu hari.

"Sesuai dengan izin yang masuk ke Dishub, mogok untuk hari ini saja," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Baca tentang


Terkini Lainnya
Sempat Hubungi Keluarga, Warga Gagal Selamatkan Lansia yang Tewas dalam Mobil di Tangsel
Sempat Hubungi Keluarga, Warga Gagal Selamatkan Lansia yang Tewas dalam Mobil di Tangsel
Megapolitan
Pembunuh Bos Toko Sembako di Bekasi Berencana Kabur ke Batam
Pembunuh Bos Toko Sembako di Bekasi Berencana Kabur ke Batam
Megapolitan
Minta Kasbon Ditolak, Pegawai Bunuh Bos Toko Sembako dan Gasak Uang Rp 84 Juta
Minta Kasbon Ditolak, Pegawai Bunuh Bos Toko Sembako dan Gasak Uang Rp 84 Juta
Megapolitan
Polisi Janji Tak Beri Ruang Aksi Premanisme di Jakut
Polisi Janji Tak Beri Ruang Aksi Premanisme di Jakut
Megapolitan
Pelaku Pelecehan Adiknya Belum Ditangkap, Kakak Korban Siap Sewa Pemburu Bayaran
Pelaku Pelecehan Adiknya Belum Ditangkap, Kakak Korban Siap Sewa Pemburu Bayaran
Megapolitan
Polisi Libatkan Denpom Selidiki Dugaan Pengeroyokan oleh Oknum TNI di Depok
Polisi Libatkan Denpom Selidiki Dugaan Pengeroyokan oleh Oknum TNI di Depok
Megapolitan
Tangis Rano Karno Saat Nama Benyamin Diabadikan Jadi Penghargaan Jakarta….
Tangis Rano Karno Saat Nama Benyamin Diabadikan Jadi Penghargaan Jakarta….
Megapolitan
Pramono-Rano Bikin Benyamin S Award, Apa Itu?
Pramono-Rano Bikin Benyamin S Award, Apa Itu?
Megapolitan
Bocoran 3 Rute Baru Transjabodetabek: Ancol, Depok, Bogor Siap Terhubung
Bocoran 3 Rute Baru Transjabodetabek: Ancol, Depok, Bogor Siap Terhubung
Megapolitan
Lansia yang Tewas Terbakar di Dalam Mobil Diduga Pensiunan TNI
Lansia yang Tewas Terbakar di Dalam Mobil Diduga Pensiunan TNI
Megapolitan
Elanda di Antara Ribuan Lowongan yang Tak Ramah Usia
Elanda di Antara Ribuan Lowongan yang Tak Ramah Usia
Megapolitan
Selidiki Mobil Meledak yang Tewaskan Lansia di Tangsel, Polisi Libatkan Puslabfor
Selidiki Mobil Meledak yang Tewaskan Lansia di Tangsel, Polisi Libatkan Puslabfor
Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Kasus Siswi Berkebutuhan Khusus Diduga Dilecehkan Gurunya
Polisi Masih Selidiki Kasus Siswi Berkebutuhan Khusus Diduga Dilecehkan Gurunya
Megapolitan
Hasil Rekrutmen PPSU Jakarta Akan Segera Diumumkan
Hasil Rekrutmen PPSU Jakarta Akan Segera Diumumkan
Megapolitan
Diskon Listrik Batal, Warga: Pemerintah Hanya Wacana Doang
Diskon Listrik Batal, Warga: Pemerintah Hanya Wacana Doang
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau