Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Gerindra Ini Merasa Bersalah Bawa Ahok ke Jakarta

Kompas.com - 25/03/2016, 18:32 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com â€” Anggota Fraksi Partai Gerindra, Mohamad Sanusi, menyesal telah berperan membawa calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), ke Jakarta. Partai Gerindra merupakan salah satu partai pengusung Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2012.

Saat itu, Basuki atau Ahok merupakan kader Partai Gerindra.

"Saya yang juga merasa bersalah, saya bagian dari Pak Ahok tinggal (memimpin) di Jakarta," kata Sanusi, saat menjadi pembicara pada acara Konvensi Gubernur Muslim Jakarta, di Masjid Baiturrahman, Jakarta Selatan, Jumat (25/3/2016).

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta itu menceritakan pengalamannya ketika ia selalu mendampingi Ahok ketika berkampanye. Ahok saat itu menjadi calon wakil gubernur pendamping Jokowi yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Setelah menjadi wakil gubernur, Ahok memutuskan hengkang dari partai pimpinan Prabowo Subianto tersebut. Alasannya, ia merasa tak sepaham dengan sikap Gerindra yang mendukung mekanisme pemilihan kepala daerah melalui DPRD.

"Saya selalu ikut dia dan Pak Jokowi kampanye atau debat-debat bakal calon saat itu. Saya juga bakal calon (gubernur) dari Gerindra, dulu. Namun, partai lebih memilih Ahok," kata Sanusi.

Ia pun mengimbau para tokoh lain untuk tidak takut mencalonkan diri sebagai gubernur. Sebab, kata dia, Ahok dapat dikalahkan.

"Enggak ada yang istimewa dari Gubernur sekarang, enggak ada yang perlu ditakutin. Saya bilang kalau Pak Gubernur maju independen, silakan maju, tetapi jangan jelekin parpol," kata Sanusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Mayat Wanita dalam Drum Mengambang di Sungai Cisadane Tangerang
Mayat Wanita dalam Drum Mengambang di Sungai Cisadane Tangerang
Megapolitan
Temuan Baru Kasus Diplomat Kemlu: Ada Ponsel Lain, WhatsApp Terhubung dengan Laptop
Temuan Baru Kasus Diplomat Kemlu: Ada Ponsel Lain, WhatsApp Terhubung dengan Laptop
Megapolitan
Lapak Rongsok Ludes Terbakar, Pemilik: Enggak Ada yang Bisa Diselamatkan
Lapak Rongsok Ludes Terbakar, Pemilik: Enggak Ada yang Bisa Diselamatkan
Megapolitan
15.000 Penerima Bansos di Jakarta Main Judol, Pramono: Kita Tutup Saja Semua!
15.000 Penerima Bansos di Jakarta Main Judol, Pramono: Kita Tutup Saja Semua!
Megapolitan
Tas Diplomat Kemlu Ditemukan di Rooftop, Ada Dokumen Rekam Medis
Tas Diplomat Kemlu Ditemukan di Rooftop, Ada Dokumen Rekam Medis
Megapolitan
Perempuan Tewas dalam Kebakaran di Jagakarsa, Diduga Sedang Tidur
Perempuan Tewas dalam Kebakaran di Jagakarsa, Diduga Sedang Tidur
Megapolitan
Fenomena Rojali di Mal: Pengunjung Ramai, tapi Penjualan Lesu
Fenomena Rojali di Mal: Pengunjung Ramai, tapi Penjualan Lesu
Megapolitan
Polda Metro: Lakban Kuning yang Melilit Diplomat Kemlu Dibeli Bersama Istrinya
Polda Metro: Lakban Kuning yang Melilit Diplomat Kemlu Dibeli Bersama Istrinya
Megapolitan
Kebakaran di Jagakarsa Diduga akibat Korsleting dan Puntung Rokok
Kebakaran di Jagakarsa Diduga akibat Korsleting dan Puntung Rokok
Megapolitan
Misteri Lakban Kuning yang Melilit Diplomat Kemlu Terkuak, Dibeli Bulan Juni
Misteri Lakban Kuning yang Melilit Diplomat Kemlu Terkuak, Dibeli Bulan Juni
Megapolitan
Tas Diplomat Kemlu Ditemukan di Samping Tangga Rooftop Kantornya
Tas Diplomat Kemlu Ditemukan di Samping Tangga Rooftop Kantornya
Megapolitan
Begini Penampakan Lapak Rongsok di Jagakarsa yang Ludes Terbakar
Begini Penampakan Lapak Rongsok di Jagakarsa yang Ludes Terbakar
Megapolitan
Mengapa 'Rojali' Pilih Nongkrong di Mal meski Tidak Belanja?
Mengapa "Rojali" Pilih Nongkrong di Mal meski Tidak Belanja?
Megapolitan
Mutasi di Polda Metro Jaya, 14 Kepala Satuan Dirotasi
Mutasi di Polda Metro Jaya, 14 Kepala Satuan Dirotasi
Megapolitan
15.000 Penerima Bansos di Jakarta Main Judol, Pramono Minta Ditindaklanjuti
15.000 Penerima Bansos di Jakarta Main Judol, Pramono Minta Ditindaklanjuti
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau