Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Dapat 1 Juta KTP, Anggota DPD Banten "Pede" di Pilkada DKI

Kompas.com - 26/03/2016, 07:47 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPD RI dari Provinsi Banten, Habib Ali Al-Husainy, menegaskan bahwa dirinya siap maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

Saat ini, ia merupakan salah satu dari 16 peserta Konvensi Gubernur Muslim Jakarta yang diinisiasi oleh Imam Besar FPI Rizieq Syihab.

Nantinya konvensi itu akan menghasilkan pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur. Jika parpol tidak mau menggandeng pasangan bakal calon tersebut, mereka akan maju melalui jalur independen.

"Kalau untuk maju independen, (data KTP), kami sudah lebih dari cukup persyaratan. Sudah tembus satu juta KTP lebih," kata Ali, kepada wartawan, di Jakarta Selatan, Jumat (25/3/2016).

Mantan anggota DPRD Banten itu mengatakan, data KTP itu dikumpulkan dari para habib, ulama, dan umat se Jakarta. Sebab, lanjut dia, Jakarta tidak dapat dilepaskan dari peran habib dan ulama.

Ali pun mengibaratkan para umat itu dengan semut.

"Ketika semut dikumpulkan, kami bangkitkan. Ayo, ini saya mau maju (Pilkada) lho. Jadi semangat itu karena punya jaringan, kami punya umat," kata Ali.

Ali pun meyakini dirinya tidak hanya mampu menyaingi calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), tapi juga mengalahkan mantan Bupati Belitung Timur itu.

"Apa yang tidak bisa? Ahok dari bukan siapa-siapa, akhirnya dia jadi gubernur, dan saya orang yang sudah dari kecil sampai besar di Jakarta, punya jaringan yang cukup luas di Jakarta. Kenapa sulit menjadi gubernur?," kata Ali.

Selain Ali, tokoh lain yang juga mengikuti konvensi itu adalah mantan Menpora Adhyaksa Dault, anggota DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi, mantan anggota DPD RI Pardi SH, Akademisi Ahmad Densu, dan lain-lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Sederet Artis Musisi Akan ke Bundaran HI Minggu Pagi, Ada Apa?
Sederet Artis Musisi Akan ke Bundaran HI Minggu Pagi, Ada Apa?
Megapolitan
Pembantu Prabowo Dituding Gagal Terjemahkan Keinginan Presiden soal ODOL
Pembantu Prabowo Dituding Gagal Terjemahkan Keinginan Presiden soal ODOL
Megapolitan
Jadi Korban TPPO, Remaja Asal Lampung Dipaksa Layani 3 Pria
Jadi Korban TPPO, Remaja Asal Lampung Dipaksa Layani 3 Pria
Megapolitan
326 Orang Melamar Jadi PPSU Cipayung, Kuota Hanya 6
326 Orang Melamar Jadi PPSU Cipayung, Kuota Hanya 6
Megapolitan
Pura-pura Cinta Berujung Penipuan, Begini Tips Hindari Love Scamming
Pura-pura Cinta Berujung Penipuan, Begini Tips Hindari Love Scamming
Megapolitan
Perusahaan Angkutan Barang yang Terapkan ODOL Bakal Dapat Insentif
Perusahaan Angkutan Barang yang Terapkan ODOL Bakal Dapat Insentif
Megapolitan
Mayat Wanita Tanpa Busana yang Ditemukan di Sungai Citarum Bekasi Diotopsi
Mayat Wanita Tanpa Busana yang Ditemukan di Sungai Citarum Bekasi Diotopsi
Megapolitan
21 Olahraga Terkena Pajak Hiburan di Jakarta, Mengapa Golf Tidak?
21 Olahraga Terkena Pajak Hiburan di Jakarta, Mengapa Golf Tidak?
Megapolitan
Siap-siap, Tarif Sewa Lapangan Futsal dan Mini Soccer di Jakarta Bisa Naik
Siap-siap, Tarif Sewa Lapangan Futsal dan Mini Soccer di Jakarta Bisa Naik
Megapolitan
2 WNA Afghanistan Ditangkap Imigrasi Saat Kerja Ilegal di Kedai Makanan BSD
2 WNA Afghanistan Ditangkap Imigrasi Saat Kerja Ilegal di Kedai Makanan BSD
Megapolitan
2 WNA Afghanistan Ditangkap di Tangerang, Salahgunakan Izin Tinggal dan Status Pengungsi
2 WNA Afghanistan Ditangkap di Tangerang, Salahgunakan Izin Tinggal dan Status Pengungsi
Megapolitan
Guru Honorer yang Tawari 'Jalur Khusus' SPMB Depok Bergerak Sendiri Hendak Tipu Korban
Guru Honorer yang Tawari "Jalur Khusus" SPMB Depok Bergerak Sendiri Hendak Tipu Korban
Megapolitan
Nelayan Kepulauan Seribu Masih Kesulitan BBM, Janji Kampanye Pramono Ditagih
Nelayan Kepulauan Seribu Masih Kesulitan BBM, Janji Kampanye Pramono Ditagih
Megapolitan
Pramono Klaim Macet Jakarta Turun, Jalan TB Simatupang Tetap Jadi Jalur 'Neraka'
Pramono Klaim Macet Jakarta Turun, Jalan TB Simatupang Tetap Jadi Jalur "Neraka"
Megapolitan
Kronologi Tawuran Maut di Kebon Nanas Jatinegara
Kronologi Tawuran Maut di Kebon Nanas Jatinegara
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau