Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Polisi Belum Tetapkan Gatot sebagai Tersangka Kasus Dugaan Pencabulan

Kompas.com - 28/09/2016, 18:29 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Polisi hingga saat ini belum menetapkan Gatot Brajamusti sebagai tersangka kasus dugaan pencabulan. Padahal, sudah ada tiga orang yang mengaku menjadi korban pencabulan Gatot.

Ketiga orang itu mengaku dicekoki aspat yang kini diketahui adalah sabu sebelum dicabuli Gatot. Namun, korban sekaligus saksi ketiga tidak membuat laporan polisi terkait perbuatan Gatot tersebut.

Selain itu, ada dua orang saksi yang melihat perbuatan tersebut. Mereka adalah Reza Artamevia dan asisten pribadi Gatot.

Baca juga: Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Thailand: Garuda Muda ke Final Piala AFF U23 2025!

"Belum ditetapkan sebagai tersangka kan dia (Gatot) belum diperiksa. Saat ini dia masih menjalani proses hukum di NTB," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono di Mapolda Metro Jaya, Rabu (27/9/2016).

Awi menjelaskan saat ini pihaknya masih mengumpulkan alat bukti untuk menetapkan Gatot sebagai tersangka dalam kasus dugaan pencabulan. Rencananya, penyidik dari Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya akan diberangkatkan ke NTB untuk memeriksa Gatot.

"Untuk menentapkan seseorang menjadi tersangka itu minimal harus ada dua alat bukti. Keterangan korban kan masih satu alat bukti. Nanti kami akan kumpulkan alat bukti lainnya," ucapnya.

Dalam kasus ini polisi telah memeriksa sembilan orang saksi. Tiga di antaranya adalah perempuan yang mengaku menjadi korban pencabulan Gatot. Adapun saksi lainnya adalah orangtua korban 1, orangtua korban 2, bidan yang membantu persalinan korban 1, asisten pribadi Gatot, Elma Theana, dan Reza Artamevia.

Kompas TV Reza Artamevia Akui Penyimpangan Seks Gatot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Akhir Pelarian Penipu Kontrakan Fiktif Bekasi, Raup Rp 4,15 Miliar buat Beli Mobil-Motor
Akhir Pelarian Penipu Kontrakan Fiktif Bekasi, Raup Rp 4,15 Miliar buat Beli Mobil-Motor
Megapolitan
Saat Angka Kemiskinan Jakarta Naik, Ketimpangan Si Kaya-Miskin Kian Lebar
Saat Angka Kemiskinan Jakarta Naik, Ketimpangan Si Kaya-Miskin Kian Lebar
Megapolitan
Kasus Erika Carlina Bergulir ke Polisi, Bongkar Dugaan Ancaman DJ Panda
Kasus Erika Carlina Bergulir ke Polisi, Bongkar Dugaan Ancaman DJ Panda
Megapolitan
Ungkap Alasan Larang Study Tour di Depan Warga, Dedi Mulyadi: Kalau Celaka Siapa Tanggung Jawab?
Ungkap Alasan Larang Study Tour di Depan Warga, Dedi Mulyadi: Kalau Celaka Siapa Tanggung Jawab?
Megapolitan
Rawan Kecelakaan, KAI Daop 1 Jakarta Tutup 32 Pelintasan Liar
Rawan Kecelakaan, KAI Daop 1 Jakarta Tutup 32 Pelintasan Liar
Megapolitan
Tak Nonton Konser G-Dragon di GBK, Fans NCT Pilih Jualan Pernak-Pernik
Tak Nonton Konser G-Dragon di GBK, Fans NCT Pilih Jualan Pernak-Pernik
Megapolitan
Konser G-Dragon Jadi Ladang Rezeki, Pedagang Pernak-pernik Ramaikan GBK
Konser G-Dragon Jadi Ladang Rezeki, Pedagang Pernak-pernik Ramaikan GBK
Megapolitan
Pramono Klaim Eks Warga Kampung Bayam Sudah Pindah ke Rusun, Ketua Tani: Bohong!
Pramono Klaim Eks Warga Kampung Bayam Sudah Pindah ke Rusun, Ketua Tani: Bohong!
Megapolitan
Peran 4 Pelaku Akun LinkedIn Bodong: Pembeli SIM Card hingga Pencuri Data Pribadi
Peran 4 Pelaku Akun LinkedIn Bodong: Pembeli SIM Card hingga Pencuri Data Pribadi
Megapolitan
Atap dan Lantai Rusak, Warga Minta JPO Koja Segera Direvitalisasi
Atap dan Lantai Rusak, Warga Minta JPO Koja Segera Direvitalisasi
Megapolitan
Pramono Klaim Eks Warga Kampung Bayam Sudah Tempati Rusun
Pramono Klaim Eks Warga Kampung Bayam Sudah Tempati Rusun
Megapolitan
Kala Suporter Timnas U-23 Indonesia dan Fans G-Dragon Berbaur di GBK
Kala Suporter Timnas U-23 Indonesia dan Fans G-Dragon Berbaur di GBK
Megapolitan
Siswa Teriak Gerah Imbas Rombel, Kepala SMAN Depok: PR Kita Pemeliharaan AC
Siswa Teriak Gerah Imbas Rombel, Kepala SMAN Depok: PR Kita Pemeliharaan AC
Megapolitan
Pencuri Motor dengan Modus Tawarkan Loker di Jaksel Merupakan Residivis
Pencuri Motor dengan Modus Tawarkan Loker di Jaksel Merupakan Residivis
Megapolitan
Asyik, Diskon Pajak BBM 80 Persen di Jakarta Berlaku hingga Agustus
Asyik, Diskon Pajak BBM 80 Persen di Jakarta Berlaku hingga Agustus
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau