Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giliran Bantaran Kali Krukut di Kemang Segera Digusur

Kompas.com - 30/09/2016, 10:57 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah permukiman warga di bantaran Sungai Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta Selatan, ditertibkan Rabu (28/9/2016) lalu demi proyek normalisasi Ciliwung, kini giliran kawasan Kemang dan sekitarnya di Jakarta Selatan juga akan ditertibkan untuk pelebaran Kali Krukut.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, penggusuran Kali Krukut akan dilakukan setelah beres seluruh proses penggusuran kawasan pinggiran Sungai Ciliwung di Bukit Duri.

Penggusuran bantaran Kali Krukut di kawasan Kemang juga dikebut mengingat puncak La Nina yang diprediksi jatuh pada Februari 2017. Femena La Nina itu akan membuat Jakarta rawan bencana.

"Tahun ini akan kami beresin karena kejar La Nina," kata Ahok di Jakarta, Kamis (29/9/2016).

Penataan Kali Krukut akan dilakukan Dinas Tata Air DKI Jakarta. Kepala Dinasnya, Teguh Hendrawan, mengatakan, saat ini masih menunggu inventarisasi bangunan oleh Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Teguh hanya menyatakan bahwa Kali Krukut sudah akut sebab di beberapa titiknya hanya tersisa tiga meter dari lebar seharusnya 20 meter.

"Kuncinya (pelaksanaan inventarisasi) sama Pak Wali Kota Selatan, pengembalian lebar kali yang diminta Pak Gubernur itu selebar 20 meter," kata dia.

Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi sendiri mengatakan tidak akan pandang bulu dalam menertibkan bangunan di wilayahnya. Tak hanya rumah tanpa sertifikat di bantaran kali, Tri menyebut Hotel Pop Kemang, Kemang Village, dan Joop Fine juga harus dibongkar.

"Pokokya melanggar trase lima meter bongkar. Biar dia punya sertifikat juga tapi kan dia melanggar peraturan bangunan," kata Tri.

Pasal 12 dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai menyebutkan, garis sempadan sungai bertanggul di luar kawasan perkotaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf d ditentukan paling sedikit berjarak 5 m (lima meter) dari tepi luar kaki tanggul sepanjang alur sungai.

Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Kota Jakarta Selatan, Fredy Setiawan, mengatakan, pihaknya sudah mengantongi data bangunan yang melanggar dari lurah-lurah di 16 kelurahan di Jakarta Selatan yang dilewati Kali Krukut.

Proses penertiban akan diawali pematokan oleh Dinas Penataan Kota bagi bangunan yang melanggar, lalu diusulkan ke BPN untuk peta bidangnya. Pemetaan bidang itu menjadi dasar mana saja bangunan dan lahan yang kena penertiban.

Pihak Pemkot Jakarta Selatan selaku pembebas lahan, sejak awal pekan ini sudah mulai menyepakati bidang-bidang yang akan ditertibkan dengan Dinas Tata Air selaku pelaksana pelebaran kali.

"Pendataan sementara itu ada 4.000 bangunan yang melanggar. Kami tunggu saja inventarisirnya benar-benar rampung, secepatnya tunggu saja tanggalnya," kata Fredy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Anggota Dilaporkan ke Propam Soal Demo Buruh, Polda Metro: Silakan, Nanti Diuji
Anggota Dilaporkan ke Propam Soal Demo Buruh, Polda Metro: Silakan, Nanti Diuji
Megapolitan
Sejumlah Wilayah di Tangsel Terendam Banjir Usai Hujan Deras
Sejumlah Wilayah di Tangsel Terendam Banjir Usai Hujan Deras
Megapolitan
Pipa Bocor hingga Air Menyembur di Bekasi, PAM Jaya Langsung Perbaiki
Pipa Bocor hingga Air Menyembur di Bekasi, PAM Jaya Langsung Perbaiki
Megapolitan
Dorong Pemulihan Ekonomi, Pemprov Jakarta Beri Insentif Pajak Hotel
Dorong Pemulihan Ekonomi, Pemprov Jakarta Beri Insentif Pajak Hotel
Megapolitan
Pramono: Jakarta Siap Kolaborasi Tangani Masalah Parung Panjang
Pramono: Jakarta Siap Kolaborasi Tangani Masalah Parung Panjang
Megapolitan
Raperda Kawasan Tanpa Rokok Dinilai Akan Pengaruhi Ekonomi Rakyat Kecil
Raperda Kawasan Tanpa Rokok Dinilai Akan Pengaruhi Ekonomi Rakyat Kecil
Megapolitan
Posko SPMB Jaktim Pastikan Tak Ada Kendala Server Saat Pendaftaran Siswa Baru
Posko SPMB Jaktim Pastikan Tak Ada Kendala Server Saat Pendaftaran Siswa Baru
Megapolitan
Cara Melihat Pengumuman SPMB Jakarta 2025 untuk jenjang SD
Cara Melihat Pengumuman SPMB Jakarta 2025 untuk jenjang SD
Megapolitan
Posko SPMB Jaktim Terima 300 Aduan Setiap Hari, Mayoritas Lupa Password Akun
Posko SPMB Jaktim Terima 300 Aduan Setiap Hari, Mayoritas Lupa Password Akun
Megapolitan
Salah Pilih Sekolah, Orangtua Murid Protes ke Posko SPMB Jaktim
Salah Pilih Sekolah, Orangtua Murid Protes ke Posko SPMB Jaktim
Megapolitan
Kebakaran 7 Rumah di Palmerah Diduga akibat Korsleting
Kebakaran 7 Rumah di Palmerah Diduga akibat Korsleting
Megapolitan
2 Pelaku Pencabulan dan Pengeroyokan Adik Habib Bahar Ditangkap
2 Pelaku Pencabulan dan Pengeroyokan Adik Habib Bahar Ditangkap
Megapolitan
Kebocoran Air di Jalan Jatiwaringin Pondokgede Bekasi, PAM JAYA Minta Maaf dan Pastikan Kondisi Sudah Aman
Kebocoran Air di Jalan Jatiwaringin Pondokgede Bekasi, PAM JAYA Minta Maaf dan Pastikan Kondisi Sudah Aman
Megapolitan
WN Nigeria Retas Email Perusahaan, Raup Rp 1,6 Miliar
WN Nigeria Retas Email Perusahaan, Raup Rp 1,6 Miliar
Megapolitan
Sekolah di Bekasi Diduga Tak Berizin
Sekolah di Bekasi Diduga Tak Berizin
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau