Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung Tak Berniat Pindah Partai meski PPP Djan Faridz Mendukung Ahok-Djarot

Kompas.com - 11/10/2016, 12:24 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham "Lulung" Lunggana mengatakan dia tidak berniat meninggalkan Partai Persatuan Pembangunan kubu Djan Faridz.

Lulung menegaskan hal itu setelah Djan Faridz menyatakan PPP yang dipimpinnya mendukung pasangan bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI 2017.

"Saya tidak bermaksud untuk gabung dengan partai lain. Saya cuma beda pendapat dengan Pak Djan Faridz saja," ujar Lulung ketika dihubungi, Selasa (11/10/2016).

Baca juga: Profil Lengkap 4 Pemilik Tambang Nikel di Raja Ampat

(Baca: Sama-sama Tolak Ahok, PPP Kubu Romy Ajak Lulung Gabung)

Lulung mengaku menghargai keputusan partainya yang mendukung pasangan Basuki (Ahok)-Djarot pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Namun, Lulung juga merasa memiliki hak untuk memilih sikap politik yang berbeda dengan keputusan partainya itu. Lulung mengatakan salah satu alasannya tidak mendukung Ahok adalah karena tidak ingin mengecewakan konstituennya.

Baca juga: Kritik Pedas Komentator China Usai Kalah 1-0 Lawan Indonesia

"Makanya saya masih tetap istiqomah saja dulu. Saya lihat perkembangannya, kecuali kalau saya dipecat," ujar Lulung.

(Baca: Ogah Dukung Ahok, Lulung Bakal Diberi Sanksi PPP Kubu Djan Faridz)

Sebelumnya, PPP yang dipimpin Romahurmuziy mengajak Lulung bergabung dengan pihaknya. Lulung selama ini merupakan loyalis PPP yang dipimpin Djan Faridz.

Baca juga: Sejumlah Media Asing Soroti Kemenangan Indonesia atas China, Singgung VAR hingga Piala Dunia 1938

Adapun PPP kubu Romahurmuziy berkoalisi dengan Partai Demokrat, PKB, dan PAN untuk mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Kita membuka pintu lebar-lebar untuk haji Lulung. Kita ajak kembali Lulung untuk lebih besar lagi PPP di DKI, pintunya terbuka," kata Sekjen PPP kubu Romahurmuziy, Arsul Sani.

Kompas TV Djarot: Dukungan PPP Berkat Kinerja Ahok-Djarot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
3.200 Korban Kebakaran Penjaringan Mengungsi di Lahan Kosong
3.200 Korban Kebakaran Penjaringan Mengungsi di Lahan Kosong
Megapolitan
Kebakaran di Penjaringan Baru Padam Setelah 12 Jam
Kebakaran di Penjaringan Baru Padam Setelah 12 Jam
Megapolitan
Dugaan Pungli yang Berujung Kepsek SMAN 9 Tambun Selatan Dinonaktifkan Dedi Mulyadi
Dugaan Pungli yang Berujung Kepsek SMAN 9 Tambun Selatan Dinonaktifkan Dedi Mulyadi
Megapolitan
Bagaimana Kualitas Udara di Jakarta Pagi Ini?
Bagaimana Kualitas Udara di Jakarta Pagi Ini?
Megapolitan
Nestapa Warga Penjaringan, Rumahnya Ludes Dilahap Api Saat Hari Raya Idul Adha
Nestapa Warga Penjaringan, Rumahnya Ludes Dilahap Api Saat Hari Raya Idul Adha
Megapolitan
Novel Jadi Kategori Paling Laris di Gramedia Jalma Setelah Rebranding
Novel Jadi Kategori Paling Laris di Gramedia Jalma Setelah Rebranding
Megapolitan
Transformasi Gramedia Melawai Mengusung Konsep Retail Experience
Transformasi Gramedia Melawai Mengusung Konsep Retail Experience
Megapolitan
Kebakaran Ludeskan 450 Rumah di Kapuk Muara, Warga Belum Ada Pengungsian Tetap
Kebakaran Ludeskan 450 Rumah di Kapuk Muara, Warga Belum Ada Pengungsian Tetap
Megapolitan
Kebakaran Melanda Blok A Pasar Anyar Bogor, Dua Toko Ludes Terbakar
Kebakaran Melanda Blok A Pasar Anyar Bogor, Dua Toko Ludes Terbakar
Megapolitan
Nelangsanya Solihin, Rumah di Kapuk Muara Ludes Terbakar Usai Kehilangan Istri
Nelangsanya Solihin, Rumah di Kapuk Muara Ludes Terbakar Usai Kehilangan Istri
Megapolitan
Kebakaran di Kapuk Muara Diduga Berasal dari Rumah Orang Membuat Kue
Kebakaran di Kapuk Muara Diduga Berasal dari Rumah Orang Membuat Kue
Megapolitan
Kelakuan 'Jagoan Kampung' Bekasi, Kuasai 3 Lahan Parkir dan Minta Jatah Rp 25.000
Kelakuan "Jagoan Kampung" Bekasi, Kuasai 3 Lahan Parkir dan Minta Jatah Rp 25.000
Megapolitan
Saat Buku Jadi Pelarian dari Hiruk-pikuk Kehidupan Urban
Saat Buku Jadi Pelarian dari Hiruk-pikuk Kehidupan Urban
Megapolitan
Barang Berharganya Ludes Saat Kebakaran, Warga Penjaringan: Cuma Bawa Baju Rombeng
Barang Berharganya Ludes Saat Kebakaran, Warga Penjaringan: Cuma Bawa Baju Rombeng
Megapolitan
Disembelih di Bogor, Sapi Kurban Prabowo Sempat Melawan Saat Dirobohkan
Disembelih di Bogor, Sapi Kurban Prabowo Sempat Melawan Saat Dirobohkan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau