Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibantu Polisi, Djarot Terobos Massa Penghadangnya di Pasar Baru

Kompas.com - 14/11/2016, 11:47 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com â€” Kunjungan kampanye calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat, ke permukiman warga kembali diwarnai aksi penghadangan massa. Kali ini terjadi di permukiman warga di Jalan Karanganyar, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (14/11/2016).

Namun, aksi penghadangan kali ini tak sampai memangkas masa waktu kunjungan dan rute kampanye yang dilalui Djarot. Ia tetap melintas di lokasi terjadinya penghadangan karena mendapat bantuan polisi yang mengawalnya.

Kunjungan kampanye Djarot di kawasan Karanganyar, Pasar Baru, dimulai sekitar pukul 10.00 WIB. Pada awalnya, kunjungan berlangsung lancar dan tanpa gangguan. Sampai akhirnya saat ia tiba di Jalan F sekitar pukul 11.30 WIB, ada massa yang menghadang agar ia tak lewat.

Terjadi dorong-mendorong antara massa penghadang dan polisi. Massa terlihat mencoba maju ke depan. Namun, polisi menghadang sambil melakukan dorongan balik.

Saat terjadi aksi dorong-mendorong, ada salah seorang penghadang yang mencoba berorasi dari atas tangga kecil. Namun, belum sempat berbicara, pengeras suaranya direbut oleh Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Dwiyatno. Dwiyatno membentak massa agar membuka jalan.

"Saya peringatkan agar tertib. Kalau seperti ini sama saja kalian menghalangi proses pilkada," kata Dwiyatno.

Setelah itu, polisi pun mendorong massa. Di belakang polisi, Djarot dan anggota tim kampanyenya tetap berjalan maju ke depan. Saat itulah, ada salah seorang penghadang yang mendekati Djarot dan memintanya untuk balik kanan.

"Ini permintaan warga," ujar orang itu.

Namun, permintaan itu ditolak Djarot. Ia menegaskan bahwa tidak ada warga setempat yang menolaknya. Penegasan itu disampaikannya sambil berteriak bertanya ke warga lain yang ada di sekitarnya.

"Bapak dan ibu yang di sini nolak saya enggak?" kata Djarot.

Djarot kemudian menantang orang yang memintanya balik kanan itu untuk menunjukkan alamat tempat tinggalnya.

"Jangan maksain kehendak dong. Bapak sendiri tinggalnya di mana, RT berapa, RW berapa," tanya Djarot.

Pria itu tampak langsung gelagapan. Namun, ia tetap mencoba meyakinkan diri bahwa ia warga setempat.

"Saya orang sini, Pak. Ayo saya tunjukkan rumah saya," ujar dia.

Namun, polisi meminta agar Djarot tetap maju ke depan. Setelah sekitar 10 menit, Djarot akhirnya dapat melewati massa penghadangnya dan melanjutkan perjalanan. Djarot kemudian melanjutkan perjalanannya ke Jalan D. Di sepanjang jalan tersebut, ia kembali menyapa warga tanpa menemui adanya gangguan.

Kompas TV Sejumlah Penolakan Warga pada Kunjungan Ahok-Djarot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Toko Obat Keras di Bekasi Digerebek Satpol PP dan Warga, Penjual Kabur
Toko Obat Keras di Bekasi Digerebek Satpol PP dan Warga, Penjual Kabur
Megapolitan
Agus dan Adhi ke Denden: Tak Usah Khawatir, Budi Arie Sudah Tahu Soal Beking Situs Judol
Agus dan Adhi ke Denden: Tak Usah Khawatir, Budi Arie Sudah Tahu Soal Beking Situs Judol
Megapolitan
Polisi Tangkap Komplotan Pengedar Sabu di Tigaraksa, Pelaku Pakai Modus Tempel
Polisi Tangkap Komplotan Pengedar Sabu di Tigaraksa, Pelaku Pakai Modus Tempel
Megapolitan
Jakarta Fair 2025 Diundur dan Durasinya Lebih Singkat, Ada Apa?
Jakarta Fair 2025 Diundur dan Durasinya Lebih Singkat, Ada Apa?
Megapolitan
Cara Mudah Menuju Jakarta Fair 2025: Ini Rute Transportasi Umum yang Tersedia
Cara Mudah Menuju Jakarta Fair 2025: Ini Rute Transportasi Umum yang Tersedia
Megapolitan
Praktik Beking Situs Judol Terbongkar, Agus Minta Uang Tutup Mulut Rp 1,4 Miliar ke Denden
Praktik Beking Situs Judol Terbongkar, Agus Minta Uang Tutup Mulut Rp 1,4 Miliar ke Denden
Megapolitan
Anak Kurang Gizi dan Penuh Luka di Pasar Kebayoran Lama Dirujuk ke RS Kramat Jati
Anak Kurang Gizi dan Penuh Luka di Pasar Kebayoran Lama Dirujuk ke RS Kramat Jati
Megapolitan
Mediasi Dugaan Penggelapan Dana Dapur MBG Kalibata Berlanjut ke Tahap Kedua
Mediasi Dugaan Penggelapan Dana Dapur MBG Kalibata Berlanjut ke Tahap Kedua
Megapolitan
Mobil Hangus Terbakar di Slipi Jaya, Tidak Ada Korban Jiwa
Mobil Hangus Terbakar di Slipi Jaya, Tidak Ada Korban Jiwa
Megapolitan
Kurang Gizi, Anak yang Ditemukan di Pasar Kebayoran Lama Beratnya Hanya 11 Kilogram
Kurang Gizi, Anak yang Ditemukan di Pasar Kebayoran Lama Beratnya Hanya 11 Kilogram
Megapolitan
Pramono Minta Proyek Galian Mangkrak Ditertibkan agar Tak Bikin Macet
Pramono Minta Proyek Galian Mangkrak Ditertibkan agar Tak Bikin Macet
Megapolitan
Denden Imadudin Bersepakat dengan Alwin Jabarti Kiemas untuk Bekingi Situs Judol
Denden Imadudin Bersepakat dengan Alwin Jabarti Kiemas untuk Bekingi Situs Judol
Megapolitan
Saksi Mahkota Ungkap Cara Komdigi Amankan Situs Judol Agar Tak Diblokir
Saksi Mahkota Ungkap Cara Komdigi Amankan Situs Judol Agar Tak Diblokir
Megapolitan
Diperiksa Bareskrim soal Kasus Lahan Rusun Cengkareng, Ahok: Intinya Bantu Penyidikan
Diperiksa Bareskrim soal Kasus Lahan Rusun Cengkareng, Ahok: Intinya Bantu Penyidikan
Megapolitan
Cara Dapat Tiket Gratis Masuk Ancol, Hanya Berlaku Sampai 20 Juni
Cara Dapat Tiket Gratis Masuk Ancol, Hanya Berlaku Sampai 20 Juni
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau