Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KY Minta Konfirmasi Hakim Sidang Ahok Alasan Tidak Boleh Merekam

Kompas.com - 10/01/2017, 14:30 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Yudisial (KY) Aidul Fitriciada hadir dalam persidangan kasus dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Gedung Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan.

Aidul yang keluar setelah saksi pertama dihadirkan di persidangan mengatakan, sejauh pemantauannya, persidangan sudah berlangsung adil.

"Saya kira hakim sudah imparsial. Sejauh ini ya, karena kita belum sampai akhir," kata Aidul, di lokasi, Selasa (10/1/2017) siang.

Menurut dia, sidang juga relatif berjalan baik. Hanya saja, persidangan ini tidak bisa diliput langsung oleh wartawan. Salah satunya karena proses sidang saat ini berjalan di tahap pembuktian.

Aidul menyatakan, jika diliput langsung dikhawatirkan antara suatu saksi dengan saksi lainnya bisa saling mempengaruhi.

"Itu kan tidak boleh," ujar Aidul.

"Kalau saya berharap sebenarnya media tetap diperbolehkan meliput tapi tidak langsung. Kan begitu ya, merekam tapi tidak langsung," ucap Aidul.

Selain itu, lanjut dia, di awal persidangan hakim pernah menyatakan, 'silakan diliput kecuali saat pembuktian'. Meski begitu, pihaknya mengaku pernah menyurati hakim alasan misalnya mengapa media, bahkan KY juga tidak bisa merekam.

Hal ini terjadi pada sidang keempat pekan lalu. Sebelumnya pada sidang pertama sampai ketiga KY dapat merekam.

"Kami sudah coba meminta konfirmasi kepada hakim. Tapi sejauh ini belum ada respons," ujar Aidul.

Hari ini pun ia belum dapat memastikan apakah stafnya dapat merekam persidangan Ahok yang kelima tersebut atau tidak.

"Hari ini saya belum cek. Kemarin (sidang sebelumnya) tidak boleh. Kami sedang mengonfirmasi kenapa terjadi," ujar Aidul.

Meski begitu ia menyatakan persidangan perlu ada yang tetap memantau.

"Kami ada staf, tentu saja memantau. Kami kan biasanya ada kamera juga terus merekam, karena penting untuk proses pembuktian nantinya," ujarnya.

Kompas TV Satu Saksi Sidang Ahok Adalah Pendukung AHY-Sylvi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Baca tentang


Terkini Lainnya
Viral Video Sekuriti Pukul Ojol di Bekasi hingga Helm Pecah
Viral Video Sekuriti Pukul Ojol di Bekasi hingga Helm Pecah
Megapolitan
Ibu di Manggarai Terpaksa Utang Pinjol demi Anaknya Bisa Sekolah
Ibu di Manggarai Terpaksa Utang Pinjol demi Anaknya Bisa Sekolah
Megapolitan
Operasi Patuh Jaya 2025, Pengendara yang Tutupi Pelat Nomor Bakal Disikat
Operasi Patuh Jaya 2025, Pengendara yang Tutupi Pelat Nomor Bakal Disikat
Megapolitan
Tangis Orangtua Antar Anak Masuk Sekolah Rakyat: Harus Ikhlas meski Berat
Tangis Orangtua Antar Anak Masuk Sekolah Rakyat: Harus Ikhlas meski Berat
Megapolitan
KAI: Pelemparan Batu ke KRL Tindakan Kejahatan, Bisa Lukai Penumpang
KAI: Pelemparan Batu ke KRL Tindakan Kejahatan, Bisa Lukai Penumpang
Megapolitan
DPRD DKI F-PSI Nilai Klaim Rano Karno Soal Kondisi Ekonomi Jakarta Baik Tak Realistis
DPRD DKI F-PSI Nilai Klaim Rano Karno Soal Kondisi Ekonomi Jakarta Baik Tak Realistis
Megapolitan
Tukang Bubur, Ojol, dan Cerita di Balik Sekolah Rakyat
Tukang Bubur, Ojol, dan Cerita di Balik Sekolah Rakyat
Megapolitan
Jonathan Frizzy Ditahan Terkait Kasus Vape Berisi Obat Keras
Jonathan Frizzy Ditahan Terkait Kasus Vape Berisi Obat Keras
Megapolitan
63 Sekolah Rakyat Dibuka Serentak Hari Ini, Siswa Dapat Laptop dan Tinggal di Asrama
63 Sekolah Rakyat Dibuka Serentak Hari Ini, Siswa Dapat Laptop dan Tinggal di Asrama
Megapolitan
Operasi Patuh Jaya 2025 Juga Sasar Kendaraan Dinas yang Melanggar
Operasi Patuh Jaya 2025 Juga Sasar Kendaraan Dinas yang Melanggar
Megapolitan
Hari Ini, Zulkarnaen Apriliantony Diperiksa sebagai Terdakwa Kasus Judol Kominfo
Hari Ini, Zulkarnaen Apriliantony Diperiksa sebagai Terdakwa Kasus Judol Kominfo
Megapolitan
Banyak Remaja Fatherless, Muncul Gerakan Ayah Mengantar pada Hari Pertama Sekolah
Banyak Remaja Fatherless, Muncul Gerakan Ayah Mengantar pada Hari Pertama Sekolah
Megapolitan
Fortuner Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di Utan Kayu Pakai Pelat Dinas Palsu
Fortuner Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di Utan Kayu Pakai Pelat Dinas Palsu
Megapolitan
Viral Kabar Puluhan Buaya Lepas dari Penangkaran Bekasi, Camat Pastikan Hoaks
Viral Kabar Puluhan Buaya Lepas dari Penangkaran Bekasi, Camat Pastikan Hoaks
Megapolitan
Stafsus Luruskan Pernyataan Rano soal Tukin ASN DKI Dipotong jika Telat sebab Antar Anak
Stafsus Luruskan Pernyataan Rano soal Tukin ASN DKI Dipotong jika Telat sebab Antar Anak
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau