Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilih Non-DPT pada Putaran Pertama Pilkada DKI Akan Dimasukkan ke Dalam DPT Putaran Kedua

Kompas.com - 25/01/2017, 19:54 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner KPU DKI Jakarta Moch Sidik mengatakan, pemilih yang memakai E-KTP atau surat keterangan dari Disdukcapil untuk menggunakan hak suaranya pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta 2017 akan dimasukkan ke dalam DPT putaran kedua.

Dengan demikian, pemilih yang bersangkutan tidak perlu lagi memakai E-KTP atau surat keterangan.

"Di putaran kedua itu, pemilih-pemilih yang tadi tidak terdaftar dalam DPT, nanti kami masukkan ke dalam DPT putaran kedua karena betul-betul itu warga DKI sebenarnya, hanya saja di putaran pertama dia tidak ada di DPT," ujar Sidik di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Rabu (25/1/2017).

Baca juga: Dokter Spesialis Kanker Bagikan Tips untuk Mencegah Kanker Serviks

Sidik menuturkan, pemilih yang menggunakan E-KTP dan surat keterangan pada putaran pertama akan dimasukkan terlebih dahulu sebagai daftar pemilih tambahan (DPTB). Menjelang putaran kedua, KPU DKI akan kembali mendata DPT.

DPTB pada putaran pertama itulah yang akan dimasukkan ke dalam DPT untuk putaran kedua.

"Di putaran kedua, harapan kami DPTB udah enggak ada, sudah bersih, karena di putaran pertama sudah teridentifikasi, sudah ada, maka kami masukkan semuanya, kami input menjadi DPT untuk putaran kedua," kata dia.

Baca juga: Ungkap Penyebab Awal Kena Stroke, Harry Pantja: Tidur Kurang

Sidik mengatakan, ada dua surat keterangan yang bisa digunakan pada Pilkada DKI 2017. Pertama, yakni surat keterangan yang memiliki barcode dan foto. Selain untuk pilkada, suket tersebut bisa digunakan untuk mengurus pajak, perbankan, dan lainnya karena suket tersebut merupakan pengganti E-KTP. (Baca: Bagaimana jika Surat Suara Tambahan di TPS untuk Pemilih Non-DPT Habis?)

Sementara suket kedua yakni yang tidak memiliki barcode dan foto. Suket tersebut diterbitkan khusus untuk Pilkada DKI 2017.

"Kalau dia ternyata belum mendapatkan suket yang ber-barcode itu, yang sudah uji ketunggalan, maka alternatif dari Dukcapil dikeluarkan suket yang tidak pakai barcode dan foto, memang fungsinya hanya untuk pilkada," ucap Sidik.

Kompas TV Tidak Terdaftar di DPT dan DP4, Suara Hangus!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Wanita di Bekasi Jadi Korban Pelecehan Payudara
Wanita di Bekasi Jadi Korban Pelecehan Payudara
Megapolitan
12 Wilayah di Pesisir Jakarta Diminta Waspadai Banjir Rob pada 7-15 Juni 2025
12 Wilayah di Pesisir Jakarta Diminta Waspadai Banjir Rob pada 7-15 Juni 2025
Megapolitan
Tidak Ada Pembagian Daging Kurban, Warga Tetap Antre di Masjid Istiqlal
Tidak Ada Pembagian Daging Kurban, Warga Tetap Antre di Masjid Istiqlal
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Butuh Bantuan Makanan hingga Pakaian
Korban Kebakaran Penjaringan Butuh Bantuan Makanan hingga Pakaian
Megapolitan
Titik Api Kembali Muncul di Lokasi Kebakaran Penjaringan
Titik Api Kembali Muncul di Lokasi Kebakaran Penjaringan
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Cari Barang yang Tersisa demi Bisa Menyambung Hidup
Korban Kebakaran Penjaringan Cari Barang yang Tersisa demi Bisa Menyambung Hidup
Megapolitan
Kebakaran di Penjaringan Hanguskan 450 Rumah, Kerugian Ditaksir Rp 8 Miliar
Kebakaran di Penjaringan Hanguskan 450 Rumah, Kerugian Ditaksir Rp 8 Miliar
Megapolitan
Warga Bekasi Adukan Dedi Mulyadi ke Polisi Terkait Program Barak Militer
Warga Bekasi Adukan Dedi Mulyadi ke Polisi Terkait Program Barak Militer
Megapolitan
3.200 Korban Kebakaran Penjaringan Mengungsi di Lahan Kosong
3.200 Korban Kebakaran Penjaringan Mengungsi di Lahan Kosong
Megapolitan
Kebakaran di Penjaringan Baru Padam Setelah 12 Jam
Kebakaran di Penjaringan Baru Padam Setelah 12 Jam
Megapolitan
Dugaan Pungli yang Berujung Kepsek SMAN 9 Tambun Selatan Dinonaktifkan Dedi Mulyadi
Dugaan Pungli yang Berujung Kepsek SMAN 9 Tambun Selatan Dinonaktifkan Dedi Mulyadi
Megapolitan
Bagaimana Kualitas Udara di Jakarta Pagi Ini?
Bagaimana Kualitas Udara di Jakarta Pagi Ini?
Megapolitan
Nestapa Warga Penjaringan, Rumahnya Ludes Dilahap Api Saat Hari Raya Idul Adha
Nestapa Warga Penjaringan, Rumahnya Ludes Dilahap Api Saat Hari Raya Idul Adha
Megapolitan
Novel Jadi Kategori Paling Laris di Gramedia Jalma Setelah Rebranding
Novel Jadi Kategori Paling Laris di Gramedia Jalma Setelah Rebranding
Megapolitan
Transformasi Gramedia Melawai Mengusung Konsep Retail Experience
Transformasi Gramedia Melawai Mengusung Konsep Retail Experience
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau