Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemanusiaan Jadi Alasan Polisi Tak Bubarkan Aksi Pendukung Ahok di Rutan Cipinang

Kompas.com - 10/05/2017, 12:44 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo menyebut kemanusiaan menjadi alasan polisi tidak membubarkan aksi yang digelar pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di depan Rutan Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (9/5/2017) malam.

Andry mengatakan banyak massa pro-Ahok yang merupakan perempuan dan anak-anak.

"Pertimbangan kemanusiaan lebih tinggi daripada yang lain kemarin, jadi itu saja pertimbangannya, tidak ada yang lain," kata Andry, ketika dihubungi, Rabu (10/5/2017).

(baca: Mengapa Ahok Dipindah ke Rutan Mako Brimob? Ini Jawaban Karutan Cipinang)

Andry tak membantah bahwa ada aturan yang melarang aksi penyampaian pendapat melebihi pukul 18.00.

Namun menurutnya, polisi juga harus melihat situasi di lapangan. Pendekatan persuasif telah dilakukan namun massa tak juga bubar dan tetap menutup jalan.

Tindakan represif dikhawatirkan akan menuai banyak korban dari massa aksi tersebut.

"Jiwa manusia itu lebih tinggi dari segala-segalanya," kata Andry.

Massa pendukung Ahok menggelar aksi dan orasi di depan Rutan Cipinang, Jakarta Timur, hingga Selasa.

Aksi merepa membuat Jalan Bekasi Raya, tepat di depan Rutan Cipinang, sulit dilintasi kendaraan.

Massa aksi ingin bertemu dengan Ahok yang telah divonis dua tahun penjara. Mereka yang sempat berkumpul menyalakan lilin, akhirnya membubarkan diri setelah Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat datang dan mengimbau massa untuk pulang dengan tertib.

Saat ini, Ahok telah dipindah ke Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.

Kompas TV Simpatisan Ahok Pasang Lilin di Depan Rutan Cipinang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya
Bangunan Bekas Pabrik Roti di Tebet Ambruk, Timpa 3 Motor dan 2 Gerobak
Bangunan Bekas Pabrik Roti di Tebet Ambruk, Timpa 3 Motor dan 2 Gerobak
Megapolitan
Berteduh Saat Hujan, Tukang Sol Sepatu Lolos dari Runtuhan Bangunan Ambruk di Tebet
Berteduh Saat Hujan, Tukang Sol Sepatu Lolos dari Runtuhan Bangunan Ambruk di Tebet
Megapolitan
Sekjen KOI Buka Suara Usai Dilaporkan Eks Wakapolri ke Polda Metro Jaya
Sekjen KOI Buka Suara Usai Dilaporkan Eks Wakapolri ke Polda Metro Jaya
Megapolitan
Saluran Air Disulap Jadi Kolam Ikan di Stasiun Taman Kota, Bagaimana jika Banjir?
Saluran Air Disulap Jadi Kolam Ikan di Stasiun Taman Kota, Bagaimana jika Banjir?
Megapolitan
Ini Warisan Anies dan Ahok yang Akan Dirawat Pramono
Ini Warisan Anies dan Ahok yang Akan Dirawat Pramono
Megapolitan
Pasar Ular Ditinggalkan, Pedagang Minta Solusi Konkret Pemerintah
Pasar Ular Ditinggalkan, Pedagang Minta Solusi Konkret Pemerintah
Megapolitan
Sudah Terbiasa, Warga Bogor Masih Pilih KRL Ketimbang Transjabodetabek Rute P11
Sudah Terbiasa, Warga Bogor Masih Pilih KRL Ketimbang Transjabodetabek Rute P11
Megapolitan
Perjuangan 2 Buruh di Bekasi Tuntut Keadilan Usai Dipecat Jelang Pensiun
Perjuangan 2 Buruh di Bekasi Tuntut Keadilan Usai Dipecat Jelang Pensiun
Megapolitan
Ngebut Dini Hari, Mobil Tabrak Gapura TPU Jeruk Purut
Ngebut Dini Hari, Mobil Tabrak Gapura TPU Jeruk Purut
Megapolitan
Pasar Ular Sepi, Pedagang Bertahan karena Sulit Dapat Pekerjaan Lain
Pasar Ular Sepi, Pedagang Bertahan karena Sulit Dapat Pekerjaan Lain
Megapolitan
Bapenda DKI: Pajak Padel 10 Persen Sesuai Undang-Undang
Bapenda DKI: Pajak Padel 10 Persen Sesuai Undang-Undang
Megapolitan
Duduk Perkara Eks Wakapolri Laporkan Sekjen KOI
Duduk Perkara Eks Wakapolri Laporkan Sekjen KOI
Megapolitan
Jalanan di Cengkareng Sempat Macet Parah Kamis Pagi, Ini Penyebabnya
Jalanan di Cengkareng Sempat Macet Parah Kamis Pagi, Ini Penyebabnya
Megapolitan
Dulu Rp 4 Juta, Kini Omzet Pedagang Pasar Ular Hanya Rp 80.000 Sehari
Dulu Rp 4 Juta, Kini Omzet Pedagang Pasar Ular Hanya Rp 80.000 Sehari
Megapolitan
Kaget Temukan 2 Mortir di Lapak Rongsok, Warga: Wah, Bahaya Ini
Kaget Temukan 2 Mortir di Lapak Rongsok, Warga: Wah, Bahaya Ini
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasto Kristiyanto Dituntut 7 Tahun Penjara
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau