Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Wakil Wali Kota Bekasi Makan Sambil Diskusi Bareng Ojek Online

Kompas.com - 05/09/2017, 15:44 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com – Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu menceritakan beberapa waktu sebelumnya, ia pernah makan bersama dan melakukan diskusi dengan ojek online di Kota Bekasi.

Tepatnya pada Kamis (24/8/2017) lalu, Syaikhu mengunggah sebuah foto bersama para pengemudi ojek online, di salah satu akun media sosialnya.

Dalam penjelasan foto tersebut, menggambarkan suasana kehangatan di mana ia dan pengemudi ojek online berdiskusi sambil menikmati sajian tahu gejrot khas Cirebon yang berada di belakang Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi.

“Tujuan saya berdiskusi dengan para ojek online waktu itu, karena kita ingin cari solusi untuk teman-teman ojek online, karena banyaknya keluhan dari masyarakat,” ujar Syaikhu saat ditemui Posyandu Tunas Cempaka, Kelurahan Jaka Setia, Kota Bekasi, Selasa (5/9/2017).

Ia menjelaskan, akhir-akhir ini masyarakat mengeluh karena ojek online seringkali mangkal di bahu-bahu jalan atau jalur pedestrian di Kota Bekasi. Alhasil, hal tersebut membuat masyarakat terutama pengguna jalan tidak nyaman.

Baca: Parkiran Stadion Patriot Bekasi Ingin Dijadikan Pangkalan Ojek Online

Oleh karena itu, dalam diskusi sambil bersantap, Syaikhu mengaku meminta kepada para pengemudi ojek online agar dapat memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.

“Kita minta mereka punya tempat sendiri dan berharap mereka bisa manfaatkan gedung parkir empat lantai yang ada di sebrang Pemkot Bekasi,” kata dia.

Menurut Syaikhu, jika para ojek online bisa menempati gedung parkir tersebut untuk mangkal, ada keuntungan lain yang bisa didapat yaitu tempat yang strategis dan mobilisasi ojek online tidak terganggu.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana telah melakukan sosialisasi dengan para ojek online perihal akan diterapkannya Peraturan Wali Kota (Perwal) 49 Tahun 2017 tentang ojek online.

Baca: Ojek Online di Bekasi Minta Dibuatkan Tempat Mangkal

“Perwal ojek online niatnya kita ingin menciptakan aturan, kenyamanan, dan ketertiban jalan raya,” ujar Yayan.

Ia menjelaskan diterapkannya Perwal ini karena banyak ojek online yang bergerombol di jalan-jalan protokol sehingga menyebabkan kondisi jalan tersendat dan membuat pengemudi lainnya terganggu.

Tempat-tempat yang dilarang untuk menjadi tempat mangkal ojek online di antaranya bahu jalan, jalan protokol yang merupakan kawasan tertib lalu lintas dan jalur pedestrian.

Kawasan tertib lalu lintas yang menjadi tempat pelarangan mangkal ojek online antara lain Jalan Ahmad Yani, Jalan Juanda, Jalan Hasibuan, Jalan Chairil Anwar, dan Jalan KH Noer Ali.

Yayan mengatakan akan fokus di jalan-jalan tersebut, terutama di kawasan tertib lalu lintas dan di jalan yang cukup ramai dengan kendaraan. Seperti di dekat Stasiun Kranji dan Stasiun Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Hadiah Naik Kelas, Rehan Tonton Langsung Timnas di GBK untuk Pertama Kalinya
Hadiah Naik Kelas, Rehan Tonton Langsung Timnas di GBK untuk Pertama Kalinya
Megapolitan
Pemkot Tangsel Sudah Beri Bantuan Pendidikan Sejak 2022, tapi Belum Gratis Sepenuhnya
Pemkot Tangsel Sudah Beri Bantuan Pendidikan Sejak 2022, tapi Belum Gratis Sepenuhnya
Megapolitan
Cerita Pedagang Atribut Timnas di GBK: dari Kejar Pembeli hingga Dikejar Petugas
Cerita Pedagang Atribut Timnas di GBK: dari Kejar Pembeli hingga Dikejar Petugas
Megapolitan
Waspada, Depok dan Tangsel Catat Udara Paling Buruk di Jabodetabek Kamis Sore
Waspada, Depok dan Tangsel Catat Udara Paling Buruk di Jabodetabek Kamis Sore
Megapolitan
Transjakarta Beroperasi Mulai Pukul 09.00 WIB di Hari Idul Adha 6 Juni 2025
Transjakarta Beroperasi Mulai Pukul 09.00 WIB di Hari Idul Adha 6 Juni 2025
Megapolitan
Cekcok Jatah Parkir, Ketua Ormas 'Jagoan Kampung' Bekasi Ditangkap
Cekcok Jatah Parkir, Ketua Ormas "Jagoan Kampung" Bekasi Ditangkap
Megapolitan
Pramono Anung Kurban Dua Sapi Seberat 1,1 Ton di Tambora
Pramono Anung Kurban Dua Sapi Seberat 1,1 Ton di Tambora
Megapolitan
Ikat Kepala Timnas Laris Manis di GBK Menjelang Laga Indonesia vs China
Ikat Kepala Timnas Laris Manis di GBK Menjelang Laga Indonesia vs China
Megapolitan
Pramono Sumbang Sapi 1 Ton ke Tambora untuk Idul Adha 2025
Pramono Sumbang Sapi 1 Ton ke Tambora untuk Idul Adha 2025
Megapolitan
Pramono Sebut Ada 69.000 Hewan Kurban yang Akan Disembelih di Jakarta
Pramono Sebut Ada 69.000 Hewan Kurban yang Akan Disembelih di Jakarta
Megapolitan
Penyembelihan Hewan Kurban di Masjid Istiqlal Berlangsung H+1 Idul Adha
Penyembelihan Hewan Kurban di Masjid Istiqlal Berlangsung H+1 Idul Adha
Megapolitan
Apakah BSU 2025 Sudah Cair? Ini Bocoran Waktu Penyalurannya
Apakah BSU 2025 Sudah Cair? Ini Bocoran Waktu Penyalurannya
Megapolitan
Dua Bos Asosiasi Pengusaha Berkurban di Masjid Al-Azhar
Dua Bos Asosiasi Pengusaha Berkurban di Masjid Al-Azhar
Megapolitan
Masjid Al-Azhar Jamin Tak Ada Perlakuan Khusus bagi Hewan Kurban Milik Pejabat
Masjid Al-Azhar Jamin Tak Ada Perlakuan Khusus bagi Hewan Kurban Milik Pejabat
Megapolitan
Pelajar SMAN 9 Tambun Selatan Rayakan Keputusan Dedi Mulyadi Nonaktifkan Kepala Sekolah
Pelajar SMAN 9 Tambun Selatan Rayakan Keputusan Dedi Mulyadi Nonaktifkan Kepala Sekolah
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau