Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajudan Djarot Ungkap Ketegangan Peristiwa di Masjid At-Tin

Kompas.com - 13/10/2017, 15:11 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi ajudan yang selalu menjaga Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat selama 24 jam tentu memiliki cerita sendiri. Salah satu ajudan, Muhamad Nassyeikh, menceritakan pengalamannya yang paling menegangkan selama 3 tahun menjaga Djarot.

Peristiwa yang dia maksud adalah ketika Djarot dihadang masuk ke Masjid At-Tin pada masa kampanye pilkada. Saat itu, Djarot diundang untuk menghadiri acara sholawat untuk negeri.

"Waktu itu tuh Bapak sudah dibilangin sama pengawal atau ajudan supaya jangan masuk. Tetapi Bapak itu kan punya keberanian tinggi, segala sesuatu dihadapi sama Bapak," ujar Nassyeikh di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (13/10/2017).

Benar saja, saat Djarot turun suasana di halaman Masjid At-Tin langsung riuh. Djarot disoraki di sana-sini. Nassyeikh mengatakan selama masa kampanye pengamanan Djarot tidak pernah dilebihkan. Sebab, ajudan tidak berpikir hal semacam ini akan terjadi.

Baca: Tinggalkan Masjid At Tin, Djarot Disoraki Pengunjung Acara Haul Soeharto

Sore itu, hanya tiga orang yang ajudan mengawal Djarot. Melihat Djarot yang berjalan dengan tenang, Nassyeikh mengatakan para ajudan juga berusaha tetap tenang.

"Hal yang saya khawatirkan Bapak kena lempar apa dari belakang soalnya pengawalan hanya beberapa orang doang, dari pihak polisi awalnya enggak ada," ujar Nassyeikh.

Baca: Usai Hadiri Acara di Masjid At Tin, Djarot Nikmati Sop Kambing Langganannya

Kericuhan muncul saat Djarot tiba di pintu masuk. Djarot memang akhirnya bisa masuk ke dalam masjid. Namun Nassyeikh ingat dia juga sempat kena pukul orang ketika di sana.

Dia bersyukur Djarot tidak mengalami luka-luka saat di sana. Setelah itu, Nassyeikh menunggu aba-aba menanti Djarot keluar dari masjid.

Lucunya, kata Nassyeikh, Djarot tidak menunjukan kekesalan ketika sudah berada di mobil. Djarot merasa tidak bersalah karena dia hadir atas undangan si pembuat acara.

Baca: Anies Hadiri Acara Peringatan Supersemar di Masjid At Tin TMII

"Pas di mobil dia malah ketawa, kata dia aneh saja gitu kan. Sesama umat muslim kok saling menjatuhkan. Itu kan rumah Allah, masa oramg Islam sendiri diusir dikatakan kafir," kata dia.

"Malam itu, malah Bapak yang nenangin. Bapak yang bilang sudah enggak apa apa, sabar, kita enggak salah kok, biar Tuhan saja yang membalas," tambah dia.

Nassyeikh mengatakan hal itu lah yang dia pelajari dari Djarot. Keberanian dalam menghadapi sesuatu dan kesabarannya dalam menahan emosi.

Nassyeikh merupakan seorang sersan II polisi militer Angkatan Laut. Setelah masa jabatan Djarot berakhir, Nassyeikh belum tahu apakah lanjut mengawal gubernur atau kembali ke satuannya. Dia mengucapkan terima kasih kepada Djarot atas kebersamaan selama tiga tahun ini.

"Dan untuk Pak Djarot sukses ya Pak di mana pun berada, selalu semangat," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Tuntutan Belum Siap, Sidang Rajo Emirsyah Terkait Beking Judol Ditunda
Tuntutan Belum Siap, Sidang Rajo Emirsyah Terkait Beking Judol Ditunda
Megapolitan
Kuasa Hukum: Tony Terima Uang untuk Budi Arie, tapi Tak Pernah Diberikan
Kuasa Hukum: Tony Terima Uang untuk Budi Arie, tapi Tak Pernah Diberikan
Megapolitan
Gempa M 2,6 Guncang Bekasi, Getaran Ringan Terasa di Cikarang
Gempa M 2,6 Guncang Bekasi, Getaran Ringan Terasa di Cikarang
Megapolitan
Sidang Kasus Judol, Kode 'Bagi PM' Diduga Titipan untuk Menteri
Sidang Kasus Judol, Kode "Bagi PM" Diduga Titipan untuk Menteri
Megapolitan
Soal Aksi Warga Tutup Jalan Sekolah, Pemkot Tangsel: SPMB Mandiri Kerap Disalahpahami
Soal Aksi Warga Tutup Jalan Sekolah, Pemkot Tangsel: SPMB Mandiri Kerap Disalahpahami
Megapolitan
Jaksa Heran Adhi Terlibat Kasus Judol dalam Waktu Singkat: Sudah Siap atau Disiapkan?
Jaksa Heran Adhi Terlibat Kasus Judol dalam Waktu Singkat: Sudah Siap atau Disiapkan?
Megapolitan
Gempa M 2,6 Guncang Bekasi Malam Ini, Terasa di Cikarang
Gempa M 2,6 Guncang Bekasi Malam Ini, Terasa di Cikarang
Megapolitan
Banyak Orang Pakai Joki Strava, Pelari: Kasihan Membohongi Diri Sendiri
Banyak Orang Pakai Joki Strava, Pelari: Kasihan Membohongi Diri Sendiri
Megapolitan
KAI Pastikan Kaca KRL Gunakan Tempered Glass, Dirut: Enggak Bisa Pecah
KAI Pastikan Kaca KRL Gunakan Tempered Glass, Dirut: Enggak Bisa Pecah
Megapolitan
Sebelum Bekingi Judol, Adhi Kismanto Ngaku Lapor Zulkarnaen demi Restu Budi Arie
Sebelum Bekingi Judol, Adhi Kismanto Ngaku Lapor Zulkarnaen demi Restu Budi Arie
Megapolitan
Sempat Ditutup karena Protes Zonasi, Akses Jalan Sekolah Negeri di Tangsel Kini Dibuka
Sempat Ditutup karena Protes Zonasi, Akses Jalan Sekolah Negeri di Tangsel Kini Dibuka
Megapolitan
54 Ribu Keluarga di Jakbar Dapat Beras 20 Kg Juli Ini, Begini Cara Ceknya
54 Ribu Keluarga di Jakbar Dapat Beras 20 Kg Juli Ini, Begini Cara Ceknya
Megapolitan
Kapolda Metro Minta Petugas Tampil Rapi dan Profesional dalam Operasi Patuh Jaya 2025
Kapolda Metro Minta Petugas Tampil Rapi dan Profesional dalam Operasi Patuh Jaya 2025
Megapolitan
Zulkarnaen Ngaku Tak Beri Tahu Budi Arie soal Beking Situs Judol Kominfo
Zulkarnaen Ngaku Tak Beri Tahu Budi Arie soal Beking Situs Judol Kominfo
Megapolitan
Sudah Lelah Semua Komoditas Diduga Oplosan, Warga: Kemarin Bensin, Sekarang Beras
Sudah Lelah Semua Komoditas Diduga Oplosan, Warga: Kemarin Bensin, Sekarang Beras
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau