Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taksi Online Resmi di Bandara Soekarno-Hatta, Organda Keberatan

Kompas.com - 23/10/2017, 16:03 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi Angkutan Darat (Organda) keberatan dengan peresmian taksi online resmi yang beroperasi mulai hari ini di Bandara Soekarno-Hatta.

Taksi online dari GrabCar dinyatakan resmi beroperasi di area bandara setelah bergabung dengan Induk Koperasi Kepolisian (Inkoppol) serta memenuhi aturan dari pemerintah mengenai angkutan umum tidak dalam trayek.

"Masalah kuota dan tarif belum ditetapkan, Grab sudah action di bandara. Lagi-lagi wadahnya yang tampil Inkoppol, seharusnya Inkoppol berkoordinasi dulu dengan Kemenhub atau BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek), Dishub DKI dan Banten," kata Kepala Koordinator Wilayah IIA (DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat) DPP Organda Shafruhan Sinungan kepada Kompas.com, Senin (23/10/2017).

Menurut Shafruhan, tanpa koordinasi dengan pihak mereka, dikhawatirkan timbul masalah dengan operator taksi konvensional yang sudah terlebih dahulu ada di bandara.

Dia secara pribadi juga menyayangkan peresmian yang bersifat sepihak tanpa melibatkan Organda di wilayah yang menaungi kawasan Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga : Kini Pesan Taksi Online di Bandara Soetta Tak Perlu Kucing-kucingan Lagi

"Kami sebagai Korwil IIA Organda yang membawahi DKI, Banten, dan Jabar protes terhadap sikap Inkoppol, sebab kami tidak diberitahu terlebih dahulu," kata Shafruhan.

Sebelumnya, Kepala Divisi Transportasi Inkoppol, Inspektur Jenderal (Pol Purnawirawan) Mudji Waluyo menjelaskan, peran Inkoppol sebagai badan hukum yang memfasilitasi layanan berbasis transportasi online.

Baca juga : Begini Cara Pesan Taksi Online Resmi di Bandara Soekarno-Hatta

Langkah ini diambil karena melihat kondisi di lapangan, di mana peminat angkutan berbasis aplikasi atau online cukup tinggi.

"Kerja sama strategis ini adalah contoh yang baik dan dapat menjadi tolak ukur bagi kehadiran layanan pemesanan transportasi berbasis online di lokasi fasilitas-fasilitas umum di Indonesia," ujar Mudji.

Sampai saat ini, baru Grab selaku perusahaan penyedia jasa transportasi online yang dinyatakan resmi beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga : Taksi Online Resmi Beroperasi di Soekarno-Hatta, Berapa Tarifnya?

Pengemudi GrabCar ini berada dalam naungan Inkoppol, yang anggotanya dipastikan telah memenuhi standar tertentu sebagai armada taksi online yang mengikuti aturan dari pemerintah.

Standar yang dimaksud adalah unit kendaraannya sudah melaksanakan uji KIR, berstiker khusus, serta pengemudinya memiliki SIM A Umum dan berseragam. Pihak PT Angkasa Pura II memberikan kuota sebanyak 500 unit taksi online yang diizinkan beroperasi di area bandara, namun sampai hari ini baru ada 60 armada yang siap melayani penumpang.

Kompas TV Pemerintah menetapkan bahwa tarif berdasarkan kesepakatan tapi tetap pada koridor batas atas dan batas bawah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Komisi D DPRD DKI Desak Pemprov Percepat Penataan Kabel Semrawut
Komisi D DPRD DKI Desak Pemprov Percepat Penataan Kabel Semrawut
Megapolitan
Kronologi Babi Hutan Lepas Lagi di Pejaten, Acak-acak Permukiman hingga Tubruk Motor
Kronologi Babi Hutan Lepas Lagi di Pejaten, Acak-acak Permukiman hingga Tubruk Motor
Megapolitan
3 Jalan di Jakpus Bakal Ditutup Sementara Saat Kunjungan PM Malaysia Siang Ini
3 Jalan di Jakpus Bakal Ditutup Sementara Saat Kunjungan PM Malaysia Siang Ini
Megapolitan
Badut di Bekasi Iming-imingi Bocah dengan Uang Rp 50.000 Sebelum Dicabuli
Badut di Bekasi Iming-imingi Bocah dengan Uang Rp 50.000 Sebelum Dicabuli
Megapolitan
Dua Bocah di Bekasi Diduga Dicabuli Badut Keliling
Dua Bocah di Bekasi Diduga Dicabuli Badut Keliling
Megapolitan
Asal-usul di Balik Nama Daerah Cawang, Cakung, dan Bintaro
Asal-usul di Balik Nama Daerah Cawang, Cakung, dan Bintaro
Megapolitan
Warga Kemanggisan 'Diserang' Ulat Bulu Saat Tidur
Warga Kemanggisan "Diserang" Ulat Bulu Saat Tidur
Megapolitan
Kisah Martin Maulia, dari Pegawai Kantoran Menjadi Penjaga Budaya Betawi
Kisah Martin Maulia, dari Pegawai Kantoran Menjadi Penjaga Budaya Betawi
Megapolitan
Populasi Ulat Bulu Merebak di Kemanggisan Jakarta Barat
Populasi Ulat Bulu Merebak di Kemanggisan Jakarta Barat
Megapolitan
Diskon Tarif Tol Dalam Kota Jakarta Saat Libur Muharram, Cek Rincian Lengkapnya
Diskon Tarif Tol Dalam Kota Jakarta Saat Libur Muharram, Cek Rincian Lengkapnya
Megapolitan
Libur Panjang Muharram, Simak Cara Masuk Ragunan Tanpa Antre Panjang
Libur Panjang Muharram, Simak Cara Masuk Ragunan Tanpa Antre Panjang
Megapolitan
Macet Parah di Tol Desari Arah Sawangan, Transjabodetabek Butuh Berapa Lama?
Macet Parah di Tol Desari Arah Sawangan, Transjabodetabek Butuh Berapa Lama?
Megapolitan
Pinjam Uang PPSU, Lurah Malaka Sari Dibebastugaskan
Pinjam Uang PPSU, Lurah Malaka Sari Dibebastugaskan
Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bereskan Kemacetan di Sekitar Stasiun Tanah Abang
Pemprov DKI Bakal Bereskan Kemacetan di Sekitar Stasiun Tanah Abang
Megapolitan
Kualitas Udara Jakarta: AQI 97 Masuk Kategori Sedang
Kualitas Udara Jakarta: AQI 97 Masuk Kategori Sedang
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau