Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayar Parkir Berulang di Tanah Abang, Dishub DKI Pasang "Banner" Peringatan

Kompas.com - 06/11/2017, 08:33 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS. com - Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta memasang sebuah banner peringatan di area parkir Blok F Pasar Tanah Abang.

Banner dipasang untuk menanggapi adanya sejumlah laporan masyarakat terkait sistem parkir berulang yang tak resmi di wilayah tersebut.

"Kepada pengguna jasa parkir. Pembayaran jasa layanan parkir resmi hanya ada pada pos/gardu parkir," demikian isi peringatan dalam banner seperti yang dikutip Kompas.com, Senin (6/11/2017).

Staf Humas UPT Perparkiran Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Ivan Valentino mengatakan, dengan dipasangnya banner tersebut, diharapkan tak ada lagi pungutan parkir liar di kawasan parkir resmi pasar yang terletak di kawasan Jakarta Pusat ini.

"Harapannya masyarakat menjadi tau kalau pembayaran parkir hanya ada di gardu resmi. Jadi kalau ada oknum lain yang bukan dari petugas kami minta tarif parkir lagi, maka jangan diberi," ujar Ivan kepada Kompas.com, Minggu (5/11/2017).

Baca juga : Sandi Sebut Penataan Tanah Abang akan Berbasis Sistem IT

Ivan mengatakan, dalam mengenakan tarif parkir, pihaknya mengacu pada Pergub 179 Tahun 2013 tentang Tarif Pelayanan Parkir DKI. Dalam pergub itu disebutkan, tarif parkir mobil satu jam pertama adalah Rp 4.000. Setiap jam berikutnya Rp 2.000.

Tarif parkir sepeda motor adalah Rp 2.000 untuk satu jam pertama, dan Rp 1.000 untuk setiap jam selanjutnya. Sementara itu, tarif parkir bus atau truk Rp 6.000 untuk satu jam pertama dan Rp 3.000 untuk setiap jam selanjutnya.

"Jadi kalau ada oknum dari pihak kami pun (Dishub DKI) yang meminta biaya lebih dari ketentuan tersebut masyarakat dapat foto karcis parkir dan mengingat wajah oknumnya. Bagus lagi kalau ada foto, pasti akan ditindak," paparnya.


Baca juga : Tak Hanya Soal PKL, Sandi Juga Akan Tangani Sistem Parkir Berulang di Pasar Tanah Abang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
2.000 Kucing Bakal Disterilisasi Gratis di Jakarta Timur Tahun Ini
2.000 Kucing Bakal Disterilisasi Gratis di Jakarta Timur Tahun Ini
Megapolitan
Pramono Pastikan Jakarta Siap Jalankan Putusan MK soal Pendidikan Gratis
Pramono Pastikan Jakarta Siap Jalankan Putusan MK soal Pendidikan Gratis
Megapolitan
Akses Jalan Ciater Raya Sempat Lumpuh akibat Pohon Tumbang
Akses Jalan Ciater Raya Sempat Lumpuh akibat Pohon Tumbang
Megapolitan
Kemunculan Gangster Remaja di Bogor Selatan Dinilai Sebagai Perilaku Kolektif Menyimpang
Kemunculan Gangster Remaja di Bogor Selatan Dinilai Sebagai Perilaku Kolektif Menyimpang
Megapolitan
Tawuran di Pasar Rebo Disebabkan Saling Tantang di Medsos
Tawuran di Pasar Rebo Disebabkan Saling Tantang di Medsos
Megapolitan
Timnas Indonesia Dibantai Jepang, Suporter: Sudah Pesimistis dari Awal
Timnas Indonesia Dibantai Jepang, Suporter: Sudah Pesimistis dari Awal
Megapolitan
50 Bangkai Bus Transjakarta Terbakar di Cengkareng, Diduga akibat Percikan Las
50 Bangkai Bus Transjakarta Terbakar di Cengkareng, Diduga akibat Percikan Las
Megapolitan
Hakim PN Jaksel Pertanyakan Kinerja 2 Eks Direktur Komdigi soal Pemblokiran Judol
Hakim PN Jaksel Pertanyakan Kinerja 2 Eks Direktur Komdigi soal Pemblokiran Judol
Megapolitan
Pasar Baru Mati Suri, Rano Karno: Ruh Jakarta yang Terlupakan
Pasar Baru Mati Suri, Rano Karno: Ruh Jakarta yang Terlupakan
Megapolitan
Polisi Sebut Gangster Dulis di Bogor Belum Pernah Terlibat Tawuran
Polisi Sebut Gangster Dulis di Bogor Belum Pernah Terlibat Tawuran
Megapolitan
Pohon Setinggi 11 Meter Tumbang di Jalan Ciater Raya Tangsel
Pohon Setinggi 11 Meter Tumbang di Jalan Ciater Raya Tangsel
Megapolitan
Kebakaran di Cengkareng Diduga Dipicu Pemotongan Rangka Bus untuk Dijual
Kebakaran di Cengkareng Diduga Dipicu Pemotongan Rangka Bus untuk Dijual
Megapolitan
Soal Wacana Car Free Night Jakarta, Pramono: Kami Kaji Lebih Dulu
Soal Wacana Car Free Night Jakarta, Pramono: Kami Kaji Lebih Dulu
Megapolitan
Indonesia Dibantai Jepang 6-0, Suporter: Kami Tetap Bangga
Indonesia Dibantai Jepang 6-0, Suporter: Kami Tetap Bangga
Megapolitan
Denden Imadudin Aktif Jadi Saksi Ahli Judol dalam Persidangan
Denden Imadudin Aktif Jadi Saksi Ahli Judol dalam Persidangan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau