Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggap Normalisasi Berhasil, Warga Kampung Pulo Masih Khawatir

Kompas.com - 13/12/2017, 13:21 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kampung Pulo merasakan proyek normalisasi Kali Ciliwung yang beberapa waktu lalu dilakukan di wilayahnya membuahkan hasil. Mereka tidak lagi khawatir dengan banjir yang datang dari kali.

Meski demikian tidak sedikit yang menyimpan kekhawatiran pada kali yang bersumber dari Gunung Pangrango tersebut.

"Sekarang kuatirnya kalau debit air kali meluap. Meski belum pernah kejadian, tapi kebayangnya serem. Rumah saya soalnya di bawah," ucap Reni (28) warga RT 10 RW 03 yang ditemui Rabu (13/12/2017).

Reni mencontohkan kejadian Januari silam. Saat itu, air kali hanya tinggal sejengkal sebelum meluap keluar tanggul penahan. Ia menggambarkan, warga sekitar bahkan bisa menyentuh dan bermain air kali saat itu.

Baca juga : Warga Kampung Pulo: Banjir karena Luapan Kali Ciliwung Sudah Tak Ada

Pantauan Kompas.com pada Rabu ini, ketinggian air kali Ciliwung menyisakan jarak lebih dari lima meter dari bibir tanggul.

"Jadi bisa dibayangkan kalau misal sampai jebol, rumah pasti terendam. Terlebih ini masih ada Januari dan Februari yang biasanya jadi puncak musim hujan," ucap Reni yang rumahnya berada di bawah jalan inspeksi Kampung Pulo.

Dede Riyadi (28), petugas PPSU Kelurahan Kampung Melayu yang ditemui mengatakan, kejadian debit air Katulampa meninggi memang pernah terjadi. Namun, di bagian Kampung Pulo juga sudah diberikan arahan agar air tidak meluap ke permukiman warga.

Baca juga : Tembok Turap Kampung Pulo Dipenuhi Coretan

"Biasanya diberi peringatan dari Katulampa. Kita yang di sini segera menutup pintu air, kita punya lima pintu air di sini. Itu ditutup dan air dialirkan menuju Jatinegara hingga diteruskan ke laut," ucap Dede.

Dede juga memastikan di setiap pintu air sudah disiagakan pompa air untuk membuang air ke Kali Ciliwung. Pompa ini siap bekerja jika debit air meninggi.

Kompas TV Sebagian ruas Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, terendam banjir setinggi 50 cm. Banjir mengakibatkan kemacetan panjang dari arah Cawang menuju Matraman. Warga mengatakan, meski terdapat normalisasi Kali Ciliwung di kawasan Kampung Pulo, namun normalisasi di Bukit Duri belum rampung sehingga air meluap ke permukiman warga. Sementara itu, banjir juga membuat toko dan perkantoran tutup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Cerita Warga Parung Panjang: Jalan Rusak dan Gelap, Sehari Bisa 5 Motor Jatuh
Cerita Warga Parung Panjang: Jalan Rusak dan Gelap, Sehari Bisa 5 Motor Jatuh
Megapolitan
Sambut HUT Jakarta, Imigrasi Jakut Permudah ASN dan Warga Buat Paspor
Sambut HUT Jakarta, Imigrasi Jakut Permudah ASN dan Warga Buat Paspor
Megapolitan
Warga Minta Fasilitas di Terminal Tanjung Priok Segera Diperbaiki
Warga Minta Fasilitas di Terminal Tanjung Priok Segera Diperbaiki
Megapolitan
Banjir hingga 180 Cm Rendam Dua Permukiman di Tangsel, Puluhan KK Terdampak
Banjir hingga 180 Cm Rendam Dua Permukiman di Tangsel, Puluhan KK Terdampak
Megapolitan
Debu Tebal dan Jalan Berlubang di Parung Panjang Ganggu Usaha Warga
Debu Tebal dan Jalan Berlubang di Parung Panjang Ganggu Usaha Warga
Megapolitan
Keliling PRJ 2025 Tanpa Capek, Pengunjung Bisa Naik Kereta Wara-Wiri
Keliling PRJ 2025 Tanpa Capek, Pengunjung Bisa Naik Kereta Wara-Wiri
Megapolitan
HUT Jakarta 22 Juni, MRT Perpanjang Jam Operasional
HUT Jakarta 22 Juni, MRT Perpanjang Jam Operasional
Megapolitan
Wali Kota Bogor Tak Mau Terburu-buru Ikuti Kebijakan ASN Boleh WFA
Wali Kota Bogor Tak Mau Terburu-buru Ikuti Kebijakan ASN Boleh WFA
Megapolitan
Tawuran Warga di Tebet Sempat Bikin Macet 15 Menit
Tawuran Warga di Tebet Sempat Bikin Macet 15 Menit
Megapolitan
Kebijakan WFA ASN Dianggap Bikin Ribet, Ini Cerita dari Lapangan
Kebijakan WFA ASN Dianggap Bikin Ribet, Ini Cerita dari Lapangan
Megapolitan
Penumpang Keluhkan Preman Berkedok Pedagang Asongan di Terminal Tanjung Priok
Penumpang Keluhkan Preman Berkedok Pedagang Asongan di Terminal Tanjung Priok
Megapolitan
Dedi Mulyadi Selidiki Keterlibatan Oknum PJT dan Desa Soal Bangunan Liar Kampung Gabus
Dedi Mulyadi Selidiki Keterlibatan Oknum PJT dan Desa Soal Bangunan Liar Kampung Gabus
Megapolitan
Diduga Tak Kembalikan Pinjaman Puluhan Juta ke Petugas PPSU, Lurah di Jaktim Diperiksa
Diduga Tak Kembalikan Pinjaman Puluhan Juta ke Petugas PPSU, Lurah di Jaktim Diperiksa
Megapolitan
Tanggal Tua, Pengunjung PRJ 2025 Pasang Budget Jajan Rp 150.000
Tanggal Tua, Pengunjung PRJ 2025 Pasang Budget Jajan Rp 150.000
Megapolitan
Jalan Rusak di Parung Panjang Banyak Dilewati Truk Besar
Jalan Rusak di Parung Panjang Banyak Dilewati Truk Besar
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau