Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinyal Sandiaga Melanjutkan Normalisasi Sungai...

Kompas.com - 07/02/2018, 06:37 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com â€” Banjir di Jakarta saat ini disebabkan curah hujan tinggi dari daerah hulu. Meski demikian, langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menormalisasi sungai masih dipertanyakan.

Apakah akan melanjutkan normalisasi sungai seperti pemerintahan sebelumnya atau tidak.

Seperti diketahui, konsekuensi normalisasi sungai sering kali berdampak pada warga yang tinggal di bantaran kali.

Baca juga: Banjir di Rawajati Pasang Surut, Warga Bertahan di Pengungsian

Bangunan liar mereka mau tidak mau kena gusur. Namun, akankah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno mau melakukan penggusuran itu?

Jawaban mengenai itu dijawab tersirat oleh Sandiaga. Pada Selasa (6/2/2018), Sandiaga mendatangi Kampung Arus, Cawang, Jakarta Timur, yang tergenang banjir.

Ia bercerita beberapa warga di sana bersikeras menolak dievakuasi. Mereka menganggap banjir kali ini adalah hal yang biasa. Menurut Sandiaga, situasi itu justru menjadi tantangan baginya.

Baca juga: Terputus karena Banjir, Jalan Jatinegara Barat Kembali Dibuka

"Ini challenge buat kami, tantangan buat kami, bahwa buat yang merasakan, ya, mereka sudah biasa, tetapi kami, kan, inginnya hidup lebih baik lagi," ujar Sandiaga.

Sinyal normalisasi

Meskipun ada yang tak setuju, kata Sandiaga, ada juga warga yang setuju program pemerintah. Sandiaga berencana memasang sheetpile atau dinding turap di kawasan Kampung Arus.

"Nah, di situ yang merupakan tantangan kami," ujarnya.

Pembuatan sheetpile pada kali sendiri biasa dilakukan seusai normalisasi. Bangunan-bangunan yang berada di bibir sungai dibersihkan agar normalisasi sungai bisa dilakukan.

Baca juga: Banjir Masih Ancam Jakarta, Ini Antisipasi Pemerintah

Alat berat juga tidak akan bisa masuk jika bangunan di bibir sungai masih berdiri.

Menurut Sandiaga, warga Kampung Arus sepakat melepas lahan yang mereka pakai kepada pemerintah. Dengan demikian, nantinya Pemprov DKI bisa membuat sheetpile di sana.

Namun, di daerah lain selain Kampung Arus, masih ada warga yang tak setuju normalisasi.

Baca juga: Banjir Jakarta, Sandiaga Akan Koordinasi dengan Wilayah Tetangga

"Itu harus kami yakinkan bahwa mereka itu salah satu untuk memastikan bahwa programnya itu bisa berjalan. Kami ada program penataan, tetapi tentunya harus dapat dukungan dari warga," kata Sandiaga.

Halaman:


Terkini Lainnya
Uji Coba Car Free Night Jakarta Batal Digelar, Ini Alasannya
Uji Coba Car Free Night Jakarta Batal Digelar, Ini Alasannya
Megapolitan
Dinas SDA Jaksel Sebut Progres Proyek Turap di Jalan Minangkabau Sudah 70 Persen
Dinas SDA Jaksel Sebut Progres Proyek Turap di Jalan Minangkabau Sudah 70 Persen
Megapolitan
Deretan Sekolah Negeri di Tangsel yang Dipersoalkan Warga
Deretan Sekolah Negeri di Tangsel yang Dipersoalkan Warga
Megapolitan
Gold's Gym Tutup Mendadak, Member Ini Merasa Dikhianati Personal Trainer
Gold's Gym Tutup Mendadak, Member Ini Merasa Dikhianati Personal Trainer
Megapolitan
Uji Coba Car Free Night Jakarta Batal Digelar
Uji Coba Car Free Night Jakarta Batal Digelar
Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa Akibat Kebakaran Lima Rumah di Cililitan
Tak Ada Korban Jiwa Akibat Kebakaran Lima Rumah di Cililitan
Megapolitan
Panggung Car Free Night Mulai Dibangun di Bundaran HI, Dilengkapi Videotron Raksasa
Panggung Car Free Night Mulai Dibangun di Bundaran HI, Dilengkapi Videotron Raksasa
Megapolitan
Proyek Turap di Jalan Minangkabau Dikeluhkan Warga, Sudin SDA Jaksel Minta Maaf
Proyek Turap di Jalan Minangkabau Dikeluhkan Warga, Sudin SDA Jaksel Minta Maaf
Megapolitan
Kebakaran Lima Rumah di Cililitan, Kerugian Capai Rp 210 Juta
Kebakaran Lima Rumah di Cililitan, Kerugian Capai Rp 210 Juta
Megapolitan
Uji Coba Car Free Night Jakarta pada 5 Juli, Diwarnai Pawai Obor 10 Ribu Peserta
Uji Coba Car Free Night Jakarta pada 5 Juli, Diwarnai Pawai Obor 10 Ribu Peserta
Megapolitan
Jakarta Diprakirakan Hujan Petir Jumat Sore
Jakarta Diprakirakan Hujan Petir Jumat Sore
Megapolitan
Gold's Gym Tutup, padahal Alice Sudah Bayar Rp 19 Juta
Gold's Gym Tutup, padahal Alice Sudah Bayar Rp 19 Juta
Megapolitan
Heboh Temuan Dua Mortir di Lapak Besi Bekas Tangsel
Heboh Temuan Dua Mortir di Lapak Besi Bekas Tangsel
Megapolitan
Kunjungan Perdana ke Pulau Kelapa, Pramono Disambut Meriah Anak-anak
Kunjungan Perdana ke Pulau Kelapa, Pramono Disambut Meriah Anak-anak
Megapolitan
Berkah Program SMP Swasta Gratis di Depok: Solusi Bangku Kosong, Terima Dana Ratusan Juta
Berkah Program SMP Swasta Gratis di Depok: Solusi Bangku Kosong, Terima Dana Ratusan Juta
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau