Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusun Rawa Buaya Siap Tampung Korban Kebakaran Taman Kota, tetapi...

Kompas.com - 17/04/2018, 16:42 WIB
Rima Wahyuningrum,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Rawa Buaya Sarjoko mengatakan, pihaknya siap menampung warga korban kebakaran Taman Kota, Kembangan, Jakarta Barat.

"Secara fisik (rusun) siap ditempati, cuma tarifnya (sewa) yang diatur dalam perda. Kami hanya menunggu (penetapan) tarif (sewa) saja, tergantung wali kota nya," kata Sarjoko kepada wartawan, Selasa (17/4/2018). 

Sebanyak 120 KK korban kebakaran Taman Kota akan direlokasi ke Rusun Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat. 

Baca juga: Korban Kebakaran Taman Kota Tolak Direlokasi ke Rusun Rawa Buaya

Sarjoko mengatakan, dua dari lima tower, yakni tower A dan B sudah siap dihuni. Dua tower itu terdiri dari 350 unit.

Sementara tower C, D, dan E masih dalam tahap penyelesaian.

Sejak diresmikan pada Januari 2018, pada lantai 1, 2, dan 3 sudah digunakan pedagang binaan Dinas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) DKI. Namun, belum ada warga yang menghuni rusun tersebut. 

Baca juga: Sandiaga: Korban Kebakaran Taman Kota Kami Arahkan ke Rusun Rawa Buaya Utara

"Tarifnya, kan, belum ditetapkan. Bukan semata-mata Rusun Rawa Buaya saja, tetapi tempat (rusun) lain di DKI juga belum ditetapkan tarifnya (sewa)," ujarnya. 

Adapun unit Rusun Rawa Buaya merupakan tipe 36 yang terdiri dari 2 kamar tidur, 1 kamar mandi dalam, 1 ruang tamu, dapur, dan instalasi gas. Fasilitas air dan listrik juga tersedia. 

Namun, ia belum menerima kabar kapan korban kebakaran Taman Kota direlokasi ke Rusun Rawa Buaya.

Baca juga: Korban Kebakaran Taman Kota Direlokasi ke Rusun tapi Ada Syaratnya

Berdasarkan pantauan Kompas.com, tower A dan B masih sepi, sedangkan tower C, D, dan E masih dalam proses pembangunan. Rusun bercat oranye dan abu-abu itu belum dapat dimasuki karena masih banyak petugas bekerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Cerita Usmanto, 5 Tahun Sapu Paku di Aspal Jakarta yang Dilalui Pejabat
Cerita Usmanto, 5 Tahun Sapu Paku di Aspal Jakarta yang Dilalui Pejabat
Megapolitan
Jemaah Haji Penumpang Saudia Airlines yang Dapat Teror Bom Kembali ke Depok Hari Ini
Jemaah Haji Penumpang Saudia Airlines yang Dapat Teror Bom Kembali ke Depok Hari Ini
Megapolitan
Banyak Aduan Salah Memilih Sekolah Saat SPMB, Orangtua Diminta Teliti
Banyak Aduan Salah Memilih Sekolah Saat SPMB, Orangtua Diminta Teliti
Megapolitan
Polisi Datangi Rumah Bocah Penjual Risol di Tangsel yang Dianiaya Ibunya
Polisi Datangi Rumah Bocah Penjual Risol di Tangsel yang Dianiaya Ibunya
Megapolitan
DPRD Desak Pemprov Jakarta Tak Hanya Lestarikan, tapi Kembangkan Budaya Betawi
DPRD Desak Pemprov Jakarta Tak Hanya Lestarikan, tapi Kembangkan Budaya Betawi
Megapolitan
Duduk Perkara Kasus Pengeroyokan Dialami Adik Bahar bin Smith
Duduk Perkara Kasus Pengeroyokan Dialami Adik Bahar bin Smith
Megapolitan
Larangan Rokok Dekat Sekolah Dinilai Ancam Ritel Kecil dan Pendapatan Daerah
Larangan Rokok Dekat Sekolah Dinilai Ancam Ritel Kecil dan Pendapatan Daerah
Megapolitan
Dalami Kasus Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Minta Keterangan UGM
Dalami Kasus Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Minta Keterangan UGM
Megapolitan
Salah Pilih Sekolah, Ibu Ini Menyesal dan Minta Anaknya Dikeluarkan dari SPMB Jakarta
Salah Pilih Sekolah, Ibu Ini Menyesal dan Minta Anaknya Dikeluarkan dari SPMB Jakarta
Megapolitan
Demi Pemerataan Kualitas Pendidikan, Pemprov DKI Jakarta Tambah Kuota Penerima KJP Plus dan KJMU
Demi Pemerataan Kualitas Pendidikan, Pemprov DKI Jakarta Tambah Kuota Penerima KJP Plus dan KJMU
Megapolitan
50 Bangunan Liar di Kampung Gabus Bekasi Dibongkar
50 Bangunan Liar di Kampung Gabus Bekasi Dibongkar
Megapolitan
Rampas HP Polwan, 2 Jambret di Tanah Abang Ditangkap
Rampas HP Polwan, 2 Jambret di Tanah Abang Ditangkap
Megapolitan
Agus Kebingungan karena Anaknya Tak Lolos Verifikasi SPMB Usai Rumahnya Digusur
Agus Kebingungan karena Anaknya Tak Lolos Verifikasi SPMB Usai Rumahnya Digusur
Megapolitan
Disegel, Ini Penampakan Sekolah Bodong Berkedok Kurikulum Cambridge di Bekasi
Disegel, Ini Penampakan Sekolah Bodong Berkedok Kurikulum Cambridge di Bekasi
Megapolitan
Sopir JakLingko Cekcok dengan Sopir Lain di Jakbar gara-gara Miras
Sopir JakLingko Cekcok dengan Sopir Lain di Jakbar gara-gara Miras
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau