Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perluasan Ganjil-Genap Diuji Coba 2 Juli 2018

Kompas.com - 25/06/2018, 08:44 WIB
Stanly Ravel,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) telah menyiapkan paket kebijakan guna mendukung perhelatan Asian Games 2018.

Paket kebijakan tersebut terdiri dari manajamen rekayasa lalu lintas, penyediaan angkutan umum, dan pembatasan lalu lintas angkutan barang untuk golongan III-V.

Kepala BPTJ Bambang Prihartono menjelaskan, paket kebijakan tersebut akan diuji coba pada 2 Juli 2018.

Baca juga: Jadwal Uji Coba Perluasan Ganjil-Genap di Jakarta

"Pelaksanaan uji coba kebijakan manajemen rekayasa lalu lintas dan penyediaan angkutan umum siap dilakukan 2 Juli 2018 mendatang," ucap Bambang dalam keterangan tertulis, Minggu (24/6/2018) malam.

Sementara untuk pembatasan lalu lintas angkutan barang golongan III-V masih menunggu koordinasi lebih lanjut dari pihak-pihak terkait.

Adanya paket tambahan ini diklaim sebagai pengembangan lanjutan konsep ganjil-genap yang telah diusulkan Dinas Perhubungan DKI.

Baca juga: Ingat, Ganjil-Genap Jakarta Sudah Berlaku Lagi

Seperti diketahui, ketentuan penyelenggara menetapkan waktu tempuh dari Wisma Atlet ke tiap venue tidak lebih dari 30 menit.

"Hasil kajian kami, perluasan ganjil genap harus dilengkapi dengan kebijakan pendukung tadi," ujar Bambang.

Seperti diketahui, perluasan wilayah ganjil genap mobil pribadi sampai ke jalan arteri akan diberlakukan selama 15 jam per hari, mulai pukul 06.00 sampai 21.00 dari Senin hingga Minggu.

Baca juga: Ganjil-Genap saat Asian Games Dibuat 15 Jam Sehari

Wilayah yang terdampak adalah:

1. Ruas Jalan S Parman-Jalan Gatot Subroto-Jalan MT Haryono-DI Panjaita-Jalan Ahmad Yani-hingga Simpang Coca Cola atau Perintis Kemerdekaan, Cempaka Putih.

2. Jalan Arteri Pondok Indah atau di ruas jalan Simpang Kartini sampai Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

3. Sepanjang ruas Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.

4. Ruas Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Pramono Anung Ulang Tahun, Kiriman Puluhan Anggrek Hiasi Balai Kota Jakarta
Pramono Anung Ulang Tahun, Kiriman Puluhan Anggrek Hiasi Balai Kota Jakarta
Megapolitan
Wajah Baru Stasiun Tanah Abang Usai Direvitalisasi, Apa Saja Fasilitasnya?
Wajah Baru Stasiun Tanah Abang Usai Direvitalisasi, Apa Saja Fasilitasnya?
Megapolitan
Kakak Korban Pelecehan di Lebak Bulus Berjuang Cari Pelaku untuk Lindungi Adik
Kakak Korban Pelecehan di Lebak Bulus Berjuang Cari Pelaku untuk Lindungi Adik
Megapolitan
Bayar Pajak Saat HUT Ke-498 Jakarta, Warga DKI Bebas Denda
Bayar Pajak Saat HUT Ke-498 Jakarta, Warga DKI Bebas Denda
Megapolitan
Wanita Dikalungi Celurit di Resto Cepat Saji Depok, Pelaku Masih Diburu
Wanita Dikalungi Celurit di Resto Cepat Saji Depok, Pelaku Masih Diburu
Megapolitan
Wanita Dikalungi Celurit di Resto Cepat Saji Depok, Polisi Masih Selidiki
Wanita Dikalungi Celurit di Resto Cepat Saji Depok, Polisi Masih Selidiki
Megapolitan
Pengunjung Penasaran Naik Gedung Tertinggi Jakarta Meski Sempat Viral Lift Macet
Pengunjung Penasaran Naik Gedung Tertinggi Jakarta Meski Sempat Viral Lift Macet
Megapolitan
Usai Insiden Lift Macet, Wisata Gedung Tertinggi Jakarta Tetap Beroperasi
Usai Insiden Lift Macet, Wisata Gedung Tertinggi Jakarta Tetap Beroperasi
Megapolitan
Kasatpol PP Bekasi Tegur Anak Buah yang Hentikan Paksa Proyek Sekolah
Kasatpol PP Bekasi Tegur Anak Buah yang Hentikan Paksa Proyek Sekolah
Megapolitan
Kebakaran Bus Bekas di Rawa Buaya Bukan Milik Transjakarta Lagi
Kebakaran Bus Bekas di Rawa Buaya Bukan Milik Transjakarta Lagi
Megapolitan
Samsat Ciputat Diserbu Warga Jelang Berakhirnya Pemutihan Pajak Kendaraan
Samsat Ciputat Diserbu Warga Jelang Berakhirnya Pemutihan Pajak Kendaraan
Megapolitan
Ironi Denden Imadudin: Dulu Aktif Jadi Saksi Ahli, Kini Terdakwa Judol Komdigi
Ironi Denden Imadudin: Dulu Aktif Jadi Saksi Ahli, Kini Terdakwa Judol Komdigi
Megapolitan
Pramono Klaim Harga Beras di Jakarta Stabil Meski Minim Lahan Pertanian
Pramono Klaim Harga Beras di Jakarta Stabil Meski Minim Lahan Pertanian
Megapolitan
Pria di Grogol Petamburan Tertangkap Basah Curi Lampu Billboard
Pria di Grogol Petamburan Tertangkap Basah Curi Lampu Billboard
Megapolitan
Penampakan 50 Bangkai Bus Transjakarta yang Hangus Dilahap Api
Penampakan 50 Bangkai Bus Transjakarta yang Hangus Dilahap Api
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau