Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kondisi Waduk Rorotan yang Menyeret Kadis SDA sebagai Tersangka

Kompas.com - 31/08/2018, 23:08 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah galian berbentuk danau berukuran besar berada di antara jalan dan beberapa bangunan proyek yang sedang dikerjakan.

Galian berukuran 25 hektar ini dikenal sebagai Waduk Rorotan di Cakung, Jakarta Timur, yang diketahui mangkrak pembangunannya.

Pemandangan air waduk berwarna biru dengan ikan-ikan kecil yang berenang di tepiannya menyambut saat Kompas.com mengunjungi waduk tersebut, Jumat (31/8/2018).

Pinggiran waduk dibuat semacam tanggul selebar 2 meter, yang berfungsi sebagai pembatas dengan tanah di sampingnya.

Karena sedang musim panas, kondisi tanah di beberapa titik di samping waduk ini retak karena mengering.

Begitu pun dengan pepohonan yang ditanam di salah satu sisi tanggul, terlihat mati karena kemarau.

Baca juga: Kasus Waduk Rorotan yang Menyeret Kadis SDA Jadi Tersangka Dinilai Rumit, karena...

Di bagian samping, waduk ini memiliki semacam saluran air berukuran sekitar 2,5 meter.

Sementara, hamparan rawa-rawa terlihat di beberapa titik di sekitar waduk, dengan kondisi ditumbuhi ilalang yang kini berwarna kuning karena layu.

Pemandangan lain di sekitar waduk yakni proyek pembangunan beberapa gedung oleh pengembang swasta.

Tak jauh dari situ, terdapat perumahan warga yang memiliki satu pintu untuk menembus langsung ke dalam kawasan ini.

Di sekitar waduk terdapat banyak papan peringatan yang dipajang.

Di antaranya berbunyi 'dilarang bermain disekitar tempat ini, berbahaya', kemudian 'dilarang memancing, menjala ikan, berenang, dan bermain di dalam danau, sangat dalam berbahaya'.

Meski begitu, beberapa anak kecil terlihat bermain di tempat tersebut. Termasuk, sejumlah pria dewasa yang terlihat asyik memancing dan mencari ikan.

"Ya kan itu peringatan saja, saya sering kok nyari ikan di sini," ujar seorang pemancing ikan di waduk itu, Soni, kepada Kompas.com, Jumat.

Sebelumnya, proyek waduk ini menyeret Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan sebagai tersangka kasus perusakan dan memasuki pekarangan orang lain.

Baca juga: Kadis SDA Kena Kasus Saat Jalankan Tugas, Gubernur DKI Pastikan Akan Ada Bantuan Hukum

Halaman:


Terkini Lainnya
Pensiunan Guru Bahasa Jepang Buka Kursus Daring, Ikhlas walau Dibayar Rp 5.000
Pensiunan Guru Bahasa Jepang Buka Kursus Daring, Ikhlas walau Dibayar Rp 5.000
Megapolitan
Cerita Rudy Dermawan Buka Kursus Bahasa Jepang, Dibayar Seikhlasnya
Cerita Rudy Dermawan Buka Kursus Bahasa Jepang, Dibayar Seikhlasnya
Megapolitan
Bos Toko Ban yang Terbakar di Pondok Gede Sempat Dimintai Rp 8 Juta oleh Oknum Warga
Bos Toko Ban yang Terbakar di Pondok Gede Sempat Dimintai Rp 8 Juta oleh Oknum Warga
Megapolitan
Amarah Tukang Cukur di Kramat Jati, Balas Protes Pelanggan dengan Gunting
Amarah Tukang Cukur di Kramat Jati, Balas Protes Pelanggan dengan Gunting
Megapolitan
Mengintip Fasilitas Lengkap Stasiun Tanah Abang, dari Powerbank hingga Kursi Pijat
Mengintip Fasilitas Lengkap Stasiun Tanah Abang, dari Powerbank hingga Kursi Pijat
Megapolitan
Bangunan Lapak di Rawa Buaya Terbakar, 16 Mobil Damkar Dikerahkan
Bangunan Lapak di Rawa Buaya Terbakar, 16 Mobil Damkar Dikerahkan
Megapolitan
Blak-blakan, Peserta Barak Militer di Depok Ungkap Kenakalannya pada Dedi Mulyadi
Blak-blakan, Peserta Barak Militer di Depok Ungkap Kenakalannya pada Dedi Mulyadi
Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan Mengambang di Kali Penjaringan
Mayat Pria Ditemukan Mengambang di Kali Penjaringan
Megapolitan
Pria Tewas di Apartemen Tebet, Keluarga Minta Otopsi
Pria Tewas di Apartemen Tebet, Keluarga Minta Otopsi
Megapolitan
Tukang Cukur di Kramat Jati Sabet Pelanggan Pakai Gunting Saat Ribut Soal Hasil Cukuran
Tukang Cukur di Kramat Jati Sabet Pelanggan Pakai Gunting Saat Ribut Soal Hasil Cukuran
Megapolitan
DPRD PSI Soroti Masih Lemahnya Mitigasi Kebakaran di Jakarta
DPRD PSI Soroti Masih Lemahnya Mitigasi Kebakaran di Jakarta
Megapolitan
Kronologi Kebakaran Vihara Lalistavistara di Cilincing, Berawal Api dari Atap
Kronologi Kebakaran Vihara Lalistavistara di Cilincing, Berawal Api dari Atap
Megapolitan
Keluhkan Kebijakan Masuk Sekolah 06.30 Pagi, Orangtua: Bikin Repot Satu Rumah
Keluhkan Kebijakan Masuk Sekolah 06.30 Pagi, Orangtua: Bikin Repot Satu Rumah
Megapolitan
Dedi Mulyadi Kenalkan Seorang Warga Depok kepada Wali Kota, Apa Tujuannya?
Dedi Mulyadi Kenalkan Seorang Warga Depok kepada Wali Kota, Apa Tujuannya?
Megapolitan
Pria Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit
Pria Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau