Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Pembangunan Koridor 14 dan 15 Transjakarta Perlu Dikaji Ulang

Kompas.com - 28/11/2018, 20:03 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph mengatakan rencana pembangunan koridor 14 dan 15 perlu dikaji ulang. Pasalnya, rute Blok M-Pondok Kelapa (koridor 15) dan Manggarai-UI (koridor 14) dinilai tak perlu koridor khusus lagi.

"Jadi arahannya koridor itu segera ditindaklanjuti, itu dikaji lebih detail. Artinya bagaimana dengan trayek tujuan dan asalnya apakah masih sesuai atau tidak," kata Joseph Rabu (28/11/2018).

Rute Manggarai-UI sebenarnya sudah dilayani KRL commuter line. Menurut Joseph, PT Kereta Commuter Jabodetabek terus meningkatkan layanan di relasi itu dengan menambah gerbong dan waktu keberangkatan.

Baca juga: Dishub DKI Kaji Konsep Jalan Layang untuk Koridor 14 dan 15 Transjakarta

Begitu pula dengan rute Blok M-Pondok Kelapa yang sebagian rutenya sudah dilayani Koridor 13 Ciledug-Tendean.

"Dari Blok M ke Tendean kan sudah ada koridor 13, tinggal nerusin dari Tendean ke Pondok Kelapa," kata Joseph.

Karena itu, pembangunan koridor baik berbentuk jalan layang khusus maupun koridor di jalan biasa perlu dikaji ulang.

"Pemprov DKI yang perlu mengkaji karena kalau pun membangun, yang akan membangun nanti Dinas Bina Marga," kata Joseph.

Menurut dia, saat ini pihaknya lebih memprioritaskan membuka rute di jalur-jalur yang belum dilayani angkutan massal. Bus yang akan ditambah juga bus-bus kecil dan sedang.

Wacana pembangunan koridor 14 dan 15 muncul pada masa Gubernur Djarot Saiful Hidayat. Djarot tak memulai pembangunannya sebab masa jabatannya berakhir. Sandiaga Uno saat masih sebagai wakil gubernur DKI Jakarta pernah menyatakan akan membangun dua koridor itu. 

Baca juga: Sandiaga Pastikan Bangun Koridor 14 dan 15 Transjakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com