Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Kata Betawi, Strategi Tahi Pasukan Belanda yang Heroik

Kompas.com - 12/07/2019, 06:30 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Heru Margianto

Tim Redaksi


KOMPAS.com — Masyarakat asli Jakarta dikenal dengan sebutan masyarakat Betawi. Mafhum diketahui, suku Betawi bukan “genuine” masyarakat asli.

Identitas masyarakat Betawi dengan segala kebudayaannya yang kita kenal saat ini adalah sebuah proses akulturasi panjang berabad-abad dari sejumlah suku bangsa yang mendiami wilayah pesisir Jakarta.

Daerah pantai di ujung utara Jakarta ini memang dikenal sebagai kota pelabuhan tempat pertemuan manusia dari bebagai suku bangsa bahkan sebelum kedatangan bangsa kolonial di abad ke-16.

Maka, bisa dimengerti, secara biologis, masyarakat Betawi adalah hasil silang perkawinan antar-etnis di masa lalu: campuran Sunda, Melayu, Bali, Bugis, Makassar, Ambon, Arab, Tionghoa, dan India.

Proses perubahan dan silang budaya di tanah Betawi terus berlangsung sampai sekarang. Jakarta yang kini menjadi ibu kota Indonesia adalah tempat tinggal masyarakat yang datang dari berbagai penjuru Indonesia bahkan dunia.

Identitas Betawi bahkan kini mulai tergusur, digantikan budaya metropolitan yang perlahan mengekal menjadi sebuah identitas kultural baru. Entah, nanti akan disebut apa silang budaya masyarakat baru ini.

Anyway busway, sebenarnya sejak kapankah nama Betawi populer digunakan untuk menyebut kelompok masyarakat di pesisir Jakarta?  Dari manakah asal-usul kata Betawi?

Setidaknya ada lima pendapat yang beredar. Yang paling unik adalah soal kisah strategi tahi pasukan Belanda. Iya tahi, kotoran manusia. Belanda pernah menggunakannya sebagai strategi perang. 

Apa hubungannya dengan kata Betawi? Baca sampai tuntas lima pendapat berikut ini.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com