Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Obat Kedaluwarsa di Puskesmas Kamal Akan Diperiksa di Rumah Sakit

Kompas.com - 22/08/2019, 15:59 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Winda Dwi Lestari (23), perempuan hamil yang jadi korban kedua pemberian obat kedaluwarsa oleh Puskemas Kelurahan Kamal Muara, Jakarta Utara, didatangi pihak puskesmas, Kamis (22/8/2019).

Suami Winda, Hendi Wijaya (26) saat dihubungi via telepon, mengatakan dirinya sedang dalam perjalanan bersama dengan pihak puskesmas ke sebuah rumah sakit untuk memeriksakan kondisi istrinya.

"Oh... ini saya lagi di mobil puskesmas, lagi diantar cek, mau pemeriksaan gitu, pemeriksaan dari puskesmas," kata Hendi.

Baca juga: Kasus Obat Kedaluwarsa kepada Ibu Hamil, YLKKI Sebut Mencederai Visi Misi Jokowi

Ia mengatakan, pemeriksaan ditanggung pihak puskesmas sebagai bentuk pertanggungjawaban setelah istrinya mendapat obat kedaluwarsa dari Puskemas Kamal; Muara.

Hendi mengaku belum tahu ke rumah sakit mana ia dan istrinya dibawa untuk melakukan pemeriksaan.

"Puskesmas datang hari ini. Saya didatengin langsung ke rumah, diajak untuk pemeriksaan. Cuma ini masih belum tahu ke mana, kondisi istri sudah mendingan dikit," ujarnya.

Baca juga: 6 Dokumen Kependudukan yang Tidak Perlu Lagi Surat Pengantar RT/RW

Kompas.com mencoba untuk menghubungi pihak Puskesmas Kamal Muara terkait hal tersebut tetapi belum mendapatkan balasan.

Hendi mendatangi Mapolsek Metro Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu kemarin, untuk melaporkan bahwa istrinya juga menjadi korban obat kedaluwarsa yang diberikan Puskesmas Kamal Muara.  Istrinya baru sadar telah meminum ibat kedaluwarsa setelah mengetahui pemberitaan kasus serupa yang dialami tetangganya, Novi Sri Wahyuni (21).

Sebanyak 15 butir obat kedaluwarsa sudah diminum Winda. Winda yang tengah hamil tiga bulan itu kini mengeluh pusing, mual, dan muntah.

Baca juga: Kasus Pemberian Obat Kedaluwarsa Jadi Bukti Tidak Adanya Standar Pelayanan Medis Nasional

Terkait pelaporannya tersebut, Hendi dan istri dijadikan sebagai saksi oleh polisi untuk kasus Novi yang sebelumnya melaporkan hal yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Curhat Pelajar di Hari Pertama Sekolah, Jarang Ngobrol Sama Orangtua
Curhat Pelajar di Hari Pertama Sekolah, Jarang Ngobrol Sama Orangtua
Megapolitan
Senangnya Dewi Anaknya Masuk Sekolah Rakyat, Berharap Bisa Jadi Polwan
Senangnya Dewi Anaknya Masuk Sekolah Rakyat, Berharap Bisa Jadi Polwan
Megapolitan
Apa Itu Sekolah Rakyat yang Mulai Aktif Hari Ini?
Apa Itu Sekolah Rakyat yang Mulai Aktif Hari Ini?
Megapolitan
BKKBN: 20,9 Persen Remaja Indonesia Kehilangan Sosok Ayah
BKKBN: 20,9 Persen Remaja Indonesia Kehilangan Sosok Ayah
Megapolitan
Terdakwa Judol Kominfo Rajo Emirsyah Bakal Jalani SIdang Tuntutan Hari ini
Terdakwa Judol Kominfo Rajo Emirsyah Bakal Jalani SIdang Tuntutan Hari ini
Megapolitan
Kelakar Siswa SMA di Depan Kepala BKKBN: Saya Diajari Orangtua Mencari Pasangan
Kelakar Siswa SMA di Depan Kepala BKKBN: Saya Diajari Orangtua Mencari Pasangan
Megapolitan
Orangtua Protes Akses Jalan ke SMA 6 dan SMP 17 Tangsel Ditutup Saat Hari Pertama Sekolah
Orangtua Protes Akses Jalan ke SMA 6 dan SMP 17 Tangsel Ditutup Saat Hari Pertama Sekolah
Megapolitan
Pesan Kapolda Metro ke Ojol: Jangan karena Ngejar Setoran Lalu Abaikan Keselamatan
Pesan Kapolda Metro ke Ojol: Jangan karena Ngejar Setoran Lalu Abaikan Keselamatan
Megapolitan
Satu Jam Tempuh 6 Km, Potret Macet di Jakarta Selatan Senin Pagi
Satu Jam Tempuh 6 Km, Potret Macet di Jakarta Selatan Senin Pagi
Megapolitan
Siswa Baru Telat di Hari Pertama Masuk Sekolah: Takut Disetrap
Siswa Baru Telat di Hari Pertama Masuk Sekolah: Takut Disetrap
Megapolitan
Kapolda Metro Minta Anak Buahnya Tak Pungli Saat Operasi Patuh 2025
Kapolda Metro Minta Anak Buahnya Tak Pungli Saat Operasi Patuh 2025
Megapolitan
Saat 10.000 Data Dicuri dan Konsumen Ninja Xpress Dapat Kiriman Sampah...
Saat 10.000 Data Dicuri dan Konsumen Ninja Xpress Dapat Kiriman Sampah...
Megapolitan
Pemprov DKI Klaim Beras Subsidi yang Dipasok Food Station Sudah Teruji
Pemprov DKI Klaim Beras Subsidi yang Dipasok Food Station Sudah Teruji
Megapolitan
Pakai Sepatu Jebol pada Hari Pertama Sekolah, Juan Tak Mau Susahkan Orangtua
Pakai Sepatu Jebol pada Hari Pertama Sekolah, Juan Tak Mau Susahkan Orangtua
Megapolitan
Kapolda Metro: Tak Ada Toleransi untuk Pengguna Pelat Palsu
Kapolda Metro: Tak Ada Toleransi untuk Pengguna Pelat Palsu
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau