Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Panjang JPO Pasar Minggu: Pernah Roboh, Kini Jadi Instagramable

Kompas.com - 11/12/2019, 09:42 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA,KOMPAS.com — Setelah delapan bulan pengerjaan oleh pihak Dinas Bina Marga DKI Jakarta akhirnya jembatan penyeberangan orang (JPO) Pasar Minggu, Jakarta Selatan, segera selesai dan akan diresmikan minggu depan.

JPO yang berkonsep modern dan futuristis ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern, mulai dari lift, kamera CCTV, hingga lampu hias berbagai warna.

Lampu itu nantinya akan menyinari jembatan sebagai penghias di malam hari.

Baca juga: JPO Pasar Minggu yang Baru Akan Dilengkapi Lift dan CCTV

Namun, sebelum disulap jadi tempat yang modern dan futuristik, JPO ini menyimpan sejarah panjang yang kelam, bahkan berdarah.

Kompas.com pun coba menelisik sejarah panjang JPO yang menyambungkan Pasar Minggu dan stasiun kereta Pasar Minggu ini.

Peristiwa berdarah JPO Pasar Minggu

Jembatan besi ini awalnya berdiri kokoh membelah Jalan Raya Pasar Minggu. Namun, keadaan berubah sejak 24 September 2016.

Kala itu hujan deras dan angin kencang melanda wilayah Pasar Minggu. Karena tidak kuat dengan terpaan angin, jembatan pun roboh menimpa seisi jalan di bawahnya.

Saat itu Jalan Raya Pasar Minggu sempat lumpuh dan macet total.

Tidak hanya menimbulkan kemacetan, robohnya jembatan juga mengakibatkan korban luka – luka hingga meninggal dunia.

Baca juga: Sebelum Ambruk, Kondisi JPO Pasar Minggu Sudah Tidak Layak

Dari data yang dihimpun Kompas.com, korban tersebut di antaranya Lilis Lestari Pancawati (meninggal dunia), seorang anak perempuan berusia sekitar 8 tahun (meninggal dunia. Saat itu belum diketahui identitasnya), anak berusia sekitar 4 tahun bernama Fatmawati (kritis), Didi (luka berat), dan Ahlan (patah tulang).

Sejak saat itu, jembatan tersebut berpuasa dalam menunaikan tugasnya. Jembatan dibiarkan tidak terpakai hingga akhirnya kembali dikerjakan pada 2019.

Mulai dibangun kembali

Setelah tiga tahun tidak difungsikan, JPO Pasar Minggu akhirnya dibongkar oleh Pihak Dinas Bina Marga pada 6 Maret 2019.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan, pihaknya akan membangun JPO Pasar Minggu menjadi lebih modern. JPO itu akan bergaya milenial seperti yang ada di Bundaran HI.

"Desainnya sih sudah. Bagus pokoknya, futuristik, milenial, pokoknya kami buat yang baguslah kayak biasa di Bundaran HI, Senayan," kata dia, Jumat (5/4/2019).

Baca juga: Hari Pertama Pembongkaran JPO Pasar Minggu, Begini Penampakannya

Proses pembangunan akan dimulai akhir April 2019. Dia memperkirakan proses pembangunan memakan waktu tiga sampai lima bulan karena ada penambahan lift di JPO tersebut. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com