Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik DWP, Ditolak tetapi Berjalan Mulus

Kompas.com - 14/12/2019, 09:13 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelenggaraan acara musik Djakarta Warehouse Project (WDP) mendapat penolakan dari sejumlah organisasi masyarakat (ormas).

Pada Rabu (11/12/2019) dan Kamis (11/12/2019) sejumlah pengunjuk rasa mendatangi Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Mereka meminta agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencabut izin penyelenggaraan acara tahunan itu.

Pada hari Rabu (11/12/2019), sejumlah orang yang mengatasnamakan Gerakan Pribumi Indonesia (Geprindo) berunjuk rasa.

Geprindo menilai, acara tersebut hanya berisikan agenda kemaksiatan dan hanya menjadi "ajang dugem".

Baca juga: Kata Partygoers soal Penolakan Sekelompok Massa Terhadap DWP di Jakarta

"Kami hanya ingin jangan sampai cuma Alexis yang ditutup. Kemudian DWP ini sebagai langkah awal untuk memulai ajang kemaksiatan yang selanjutnya," ucap Koordinator Aksi Abdurrahman.

"Kami berharap komitmen Pak Anies untuk selalu mengawasi agar kemaksiatan tidak ada di Ibu Kota DKI Jakarta ini," imbuhnya.

Abdurahman mengatakan, salah satu desakan massa aksi untuk Anies membatalkan  DWP 2019 karena dinilai bertentangan dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 18 Tahun 2018 tentang Pariwisata dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

"Pribumi adalah bangsa pemenang dan bangsa pendiri negara NKRI yang mengerucut dari paham bangsa ketimuran yang cinta dengan adab dan kebudayaan leluhur banga sendiri," kata dia.

Baca juga: Sekelompok Orang Tolak DWP, Ini Tanggapan Penyelenggara

Lalu pada Kamis (12/12/2019) ormas lainnya, Gerakan Pemuda Islam (GPI), melakukan aksi dengan tuntutan yang sama.

Mereka bahkan membakar ban dan menutup jalan di depan Balai Kota dengan menggunakan spanduk.

Namun, unjuk rasa ini tak berbuah hasil apa-apa karena nyatanya pelaksanaan DWP berjalan lancar.

Panitia jamin taati aturan

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Alberto Ali menyebutkan bahwa penyelenggara Djakarta Warehouse Project (DWP) sudah berjanji menaati aturan yang diberikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Aturan tersebut di antaranya adalah soal larangan narkoba dan menaati aturan norma budaya.

"Dinas Pariwisata dan Kebudayaan telah memanggil penyelenggara dan mereka sudah memberikan komitmen tertulis yang menyatakan bahwa taat melaksanakan ketentuan," ucap Alberto dalam konferensi pers Izin Penyelenggaraan Konser Musik DWP, di Balairung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (13/12/2019).

Halaman:
Komentar
yakin, gua mah - yang demo doyan nenggak alkohol dan layanan plus plus juga


Terkini Lainnya
Warga Ciledug Diduga Diserang Gerombolan Pemotor karena Masalah Pribadi
Warga Ciledug Diduga Diserang Gerombolan Pemotor karena Masalah Pribadi
Megapolitan
Pelaku Curanmor Tanjung Priok Beraksi Tanpa Rasa Takut di Siang Bolong
Pelaku Curanmor Tanjung Priok Beraksi Tanpa Rasa Takut di Siang Bolong
Megapolitan
Warga Kecewa Diskon Listrik Batal: Ratusan Ribu yang Dihemat Bisa untuk Makan
Warga Kecewa Diskon Listrik Batal: Ratusan Ribu yang Dihemat Bisa untuk Makan
Megapolitan
Baru Ditinggal 5 Menit, Kaca Mobil Dipecah dan Laptop Raib di Depok
Baru Ditinggal 5 Menit, Kaca Mobil Dipecah dan Laptop Raib di Depok
Megapolitan
Kisah Elanda Cari Kerja di Usia 40 Tahun, Kini Jadi Ojol untuk Hidupi Keluarga
Kisah Elanda Cari Kerja di Usia 40 Tahun, Kini Jadi Ojol untuk Hidupi Keluarga
Megapolitan
Polisi Bantah Denda Tilang ETLE Bakal Bengkak jika Tak Segera Dibayar
Polisi Bantah Denda Tilang ETLE Bakal Bengkak jika Tak Segera Dibayar
Megapolitan
Vadel Badjideh Ditahan di Rutan Cipinang Sebelum Sidang
Vadel Badjideh Ditahan di Rutan Cipinang Sebelum Sidang
Megapolitan
Korbankan Karier Demi Rawat Ibu, Mada Berjuang Cari Kerja Setelah 8 Tahun Menganggur
Korbankan Karier Demi Rawat Ibu, Mada Berjuang Cari Kerja Setelah 8 Tahun Menganggur
Megapolitan
Cari Kerja di Usia 40-an, Semangat Elanda dan Mada Tak Padam
Cari Kerja di Usia 40-an, Semangat Elanda dan Mada Tak Padam
Megapolitan
Pengakuan Pencuri yang Gondol 5 Motor di Tempat Sama: Sudah Biasa
Pengakuan Pencuri yang Gondol 5 Motor di Tempat Sama: Sudah Biasa
Megapolitan
Cerita di Balik Pemutihan Ijazah Jakarta: Kerja Pakai Ijazah SMP karena Orang Tua Tak Mampu Tebus
Cerita di Balik Pemutihan Ijazah Jakarta: Kerja Pakai Ijazah SMP karena Orang Tua Tak Mampu Tebus
Megapolitan
Begal yang Mengaku Polisi di Jakut Jual Motor Curian ke Jateng dan Jatim
Begal yang Mengaku Polisi di Jakut Jual Motor Curian ke Jateng dan Jatim
Megapolitan
Penampakan Mobil yang Meledak dan Tewaskan Lansia di Tangsel
Penampakan Mobil yang Meledak dan Tewaskan Lansia di Tangsel
Megapolitan
Pelajar SMAN 9 Tambun Selatan Demo Kepsek soal Dugaan Pungli Berkedok Sumbangan
Pelajar SMAN 9 Tambun Selatan Demo Kepsek soal Dugaan Pungli Berkedok Sumbangan
Megapolitan
Kisah Tim Medis yang Jadi Korban Kekerasan saat Bantu Demo Buruh
Kisah Tim Medis yang Jadi Korban Kekerasan saat Bantu Demo Buruh
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau