Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Etnis Tionghoa di Bekasi, Berawal dari Pemberontakan di Batavia

Kompas.com - 25/01/2020, 06:18 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Bangsa China dikenal sebagai bangsa dengan daya jelajah yang luas. Ekspansi diaspora China membuat bangsa tersebut seakan tak mengenal matahari tenggelam.

Kawasan pecinan tersebar di aneka kota, di pelbagai negara, nyaris di semua penjuru dunia. "Chinatown", demikian peradaban Barat menyebutnya.

Daya jelajah bangsa China yang luar biasa bahkan membuat mereka menjelajah hingga suatu wilayah yang sempat dicibir sebagai lokasi paling jauh di muka bumi: Bekasi.

Lantas, bagaimana bisa etnis Tionghoa bermukim di Bumi Patriot?

Ada sederet hipotesis buat menjelaskannya. Ronny Hermawan, Ketua Yayasan Pancaran Tridharma Bekasi, menyebutkan, keberadaan etnis Tionghoa memang rata-rata tersebar di kawasan pesisir, utamanya pelabuhan.

Baca juga: Bukan Gong Xi Fa Cai, Begini Ucapan Tahun Baru Imlek Tempo Dulu

Wilayah Bekasi dapat dibilang diapit oleh dua kota pelabuhan ternama zaman dulu, yaitu Cirebon dan Jakarta (dulu Jayakarta, Batavia).

Era Kolonial, Pemerintah Hindia Belanda rajin mengimpor buruh buat aneka proyek yang mereka bangun di Jawa dan Sumatera.

Mereka memboyong buruh-buruh dari China buat bekerja di tambang timah di Pulau Bangka, misalnya.

"Sekitar tahun 1700-an, Batavia itu sudah jadi kota perdagangan. Di sana, VOC sudah punya banyak buruh pelabuhan dari suku Tionghoa," kata Ronny, Kamis (23/1/2020).

Jumlah etnis Tionghoa di Bekasi saat itu belum begitu banyak. Hanya beberapa gelintir, ujar Ronny.

Baca juga: Mengenal Wihara Pan Kho Bio, Kelenteng Tertua di Bogor yang Pernah Jadi Tempat Istirahat Prabu Siliwangi

Keadaan berubah pada 1740. Ronny yang mengaku etnis Tionghoa asli Bekasi itu bilang, ada intrik yang berujung konflik antara buruh-buruh Tionghoa dengan pejabat VOC.

Kemudian, menurut Windoro Adi, penulis buku "Batavia 1740: Menyisir Jejak Betawi", pasukan VOC pun memburu para buruh Tionghoa yang memberontak.

Para buruh pun "lari" kocar-kacir; sebelum berkembang menjadi eksodus etnis Tionghoa dari Batavia ke wilayah-wilayah satelit: utamanya Tangerang, selain juga Bogor, Bekasi, hingga Karawang.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
DPRD DKI: Denda Merokok Sembarangan Rp 250.000 Tak Muncul Tiba-tiba, Mengacu PP
DPRD DKI: Denda Merokok Sembarangan Rp 250.000 Tak Muncul Tiba-tiba, Mengacu PP
Megapolitan
Pria di Depok 4 Kali Cabuli Bocah dengan Modus Beri Layang-layang
Pria di Depok 4 Kali Cabuli Bocah dengan Modus Beri Layang-layang
Megapolitan
Tetangga Cium Aroma Miras dari Tubuh Suami yang Bunuh Istri di Ciputat
Tetangga Cium Aroma Miras dari Tubuh Suami yang Bunuh Istri di Ciputat
Megapolitan
Lolos Seleksi, Begini Syarat Daftar Ulang PPKB UI
Lolos Seleksi, Begini Syarat Daftar Ulang PPKB UI
Megapolitan
Jakarta Macet, Pekerja Minta Dispensasi Jam Masuk Kantor jika Wajib Naik Transportasi Umum
Jakarta Macet, Pekerja Minta Dispensasi Jam Masuk Kantor jika Wajib Naik Transportasi Umum
Megapolitan
Orangtua Mengadu ke Posko SMPB Jaktim, Salah Pilih Sekolah hingga Lupa Password
Orangtua Mengadu ke Posko SMPB Jaktim, Salah Pilih Sekolah hingga Lupa Password
Megapolitan
Denda Merokok Sembarangan di Jakarta Rp 250.000 Masih Dikaji Pansus
Denda Merokok Sembarangan di Jakarta Rp 250.000 Masih Dikaji Pansus
Megapolitan
Tanpa Ekspresi Panik, Pria di Ciputat Akui Telah Bunuh Istri Sambil Gendong Anak
Tanpa Ekspresi Panik, Pria di Ciputat Akui Telah Bunuh Istri Sambil Gendong Anak
Megapolitan
Posko SPMB SMK Negeri 1 Jakarta Pastikan Proses Penerimaan Siswa Baru Tanpa Kendala
Posko SPMB SMK Negeri 1 Jakarta Pastikan Proses Penerimaan Siswa Baru Tanpa Kendala
Megapolitan
Pembacok Remaja Tawuran di Pasar Rebo Teridentifikasi, Masih Diburu Polisi
Pembacok Remaja Tawuran di Pasar Rebo Teridentifikasi, Masih Diburu Polisi
Megapolitan
Naik Transportasi Umum Tiap Rabu, Warga: Kalau Jauh dan Transit, Bisa Tekor
Naik Transportasi Umum Tiap Rabu, Warga: Kalau Jauh dan Transit, Bisa Tekor
Megapolitan
Cerita Pengupas Kerang, Bertahan Hidup dengan Pendapatan Pas-pasan
Cerita Pengupas Kerang, Bertahan Hidup dengan Pendapatan Pas-pasan
Megapolitan
Soal Wajib Naik Transportasi Umum Tiap Rabu, Pegawai Swasta: Malah Lebih Hemat
Soal Wajib Naik Transportasi Umum Tiap Rabu, Pegawai Swasta: Malah Lebih Hemat
Megapolitan
Dedi Mulyadi Masih Pertimbangkan Beri Subsidi Transjabodetabek, Sesuaikan dengan Urgensi
Dedi Mulyadi Masih Pertimbangkan Beri Subsidi Transjabodetabek, Sesuaikan dengan Urgensi
Megapolitan
Tak Mampu Tangani Kerusakan Parung Panjang Sendiri, Dedi Mulyadi Minta DKI-Banten Bantu
Tak Mampu Tangani Kerusakan Parung Panjang Sendiri, Dedi Mulyadi Minta DKI-Banten Bantu
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Trump Tiba-tiba Peringatkan Warga Iran Tinggalkan Teheran, Apa Alasannya?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau