Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Usut Kasus Pemerkosaan yang Dilakukan Oknum PNS Papua ke Remaja 18 Tahun

Kompas.com - 01/02/2020, 16:58 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar M. Irwan Susanto mengatakan pihaknya sudah menerima laporan terkait tindak pemerkosaan kepada siswa SMA yang dilakukan oknum PNS Provinsi Papua.

"Ya betul, cuma saya belum mendalami ya. Belum dapat informasi dari penyidik kita," kata dia saat dihubungi, Sabtu (1/2/2020).

Dia memastikan akan mendalami kasus tersebut dalam waktu dekat. Dalam proses penyidikan, pihaknya memastikan akan memanggil korban maupun terduga pelaku yang terlibat dalam kasus ini.

Baca juga: Pejabat Pemprov Papua Dilaporkan ke Polisi, Diduga Perkosa Remaja 18 Tahun di Setiabudi

"Harus. Yang wajib itu (pemanggilan untuk diperiksa). Setiap pengaduan kita wajib merespons. Kemudian melayani, memastikan apakah itu merupakan tindak pidana atau bukan," ucap dia.

Seorang perempuan remaja berinisial A (18) diduga jadi korban pemerkosaan oknum PNS yang kini menjadi salah satu pejabat di lingkungan Pemprov Papua.

Pejabat itu diduga memerkosa korban di sebuah hotel di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.

Baca juga: Sarjana-sarjana yang Nyemplung Got demi Jadi PPSU...

A yang masih duduk di bangku SMA kelas XI dilecehkan pada 28 Januari 2020 pukul 17.00. Hal tersebut dibenarkan ibunda dari A yakni An saat dihubungi, Sabtu (1/2/2020).

Semua berawal ketika oknum PNS berinisial AG ini meminta nomor telepon A kepada An. An tidak menaruh curiga kepada pelaku lantaran AG ini merupakan teman baik dari ayahanda A.

Setelah nomor A didapat, pelaku lalu mengajak korban untuk makan di hotel tersebut.

Baca juga: Agar Bungkam, Pelatih Futsal yang Perkosa Muridnya Ancam Umbar Korban Tak Perawan

"Biasa kan kalau orang Papua kalau ada teman datang ke Jakarta pasti bilang 'kita ada di sini' lalu ngajak makan. Biasa itu," kata Ana.

Usai makan, AG langsung berusaha melancarkan niat bejatnya. AG mengajak A ke kamar yang ada di lantai lima dengan alasan ingin membicarakan sesuatu.

A yang saat itu masih menggunakan seragam sekolah pun masuk ke kamar. Korban ditawari segelas minuman yang diduga sudah dicampur dengan obat tertentu.

"Dikasih minuman seperti teh leci. Pas diminum hilang kesadaran. Tahu-tahu pakaiannya sudah dibukain," kata An.

AG pun melampiaskan nafsunya ke remaja tersebut. Selang beberapa jam, A pun sadar dan mengetahui jika pakainya sudah terbuka.

Baca juga: Pemkab Tangerang Beri Trauma Healing untuk Siswi Korban Pemerkosaan Pelatih Futsal

Dia langsung memutuskan pulang sendirian dari hotel. Takut untuk mengadu langsung ke orang tua, A lebih memilih mengadukan hal tersebut kepada guru pembimbingnya di sekolah.

Halaman:


Terkini Lainnya
Modus Licik Pembunuhan Notaris di Bogor Terungkap, Pelaku adalah Sopir Pribadi Korban
Modus Licik Pembunuhan Notaris di Bogor Terungkap, Pelaku adalah Sopir Pribadi Korban
Megapolitan
Banjir Tangerang, Jalan KH Hasyim Asy'ari Lumpuh
Banjir Tangerang, Jalan KH Hasyim Asy'ari Lumpuh
Megapolitan
Kena PHK, Warga Jaktim Daftar PPSU demi Biaya Kuliah dan Kebutuhan Sehari-hari
Kena PHK, Warga Jaktim Daftar PPSU demi Biaya Kuliah dan Kebutuhan Sehari-hari
Megapolitan
Notaris Asal Bogor Dibunuh dan Dibuang ke Sungai Citarum, Mobil Dijual Rp 40 Juta
Notaris Asal Bogor Dibunuh dan Dibuang ke Sungai Citarum, Mobil Dijual Rp 40 Juta
Megapolitan
Detik-detik Tanggul Perumahan Jebol di Ciputat hingga Seret Warga ke Tengah Banjir
Detik-detik Tanggul Perumahan Jebol di Ciputat hingga Seret Warga ke Tengah Banjir
Megapolitan
Tanggapi Santai Eksepsi Ditolak Jaksa, Nikita Mirzani: Itu Hak Mereka
Tanggapi Santai Eksepsi Ditolak Jaksa, Nikita Mirzani: Itu Hak Mereka
Megapolitan
Sebelum Bunuh Notaris asal Bogor, Pelaku Ajak Keliling 11 Jam Pakai Mobil Korban
Sebelum Bunuh Notaris asal Bogor, Pelaku Ajak Keliling 11 Jam Pakai Mobil Korban
Megapolitan
Pria Tewas Terbungkus Lakban di Indekos Jakpus, Diduga PNS Kemenlu
Pria Tewas Terbungkus Lakban di Indekos Jakpus, Diduga PNS Kemenlu
Megapolitan
Perjuangan Pria di Depok Beri Lukisan ke Dedi Mulyadi, Berujung Jadi Korban Pencurian
Perjuangan Pria di Depok Beri Lukisan ke Dedi Mulyadi, Berujung Jadi Korban Pencurian
Megapolitan
Hakim Izinkan Nikita Mirzani Keluar dari Rutan untuk Hadiri Mediasi Perdata
Hakim Izinkan Nikita Mirzani Keluar dari Rutan untuk Hadiri Mediasi Perdata
Megapolitan
Razman Murka Disuruh Pelihara Bebek oleh Hotman Paris Dibanding Jadi Pengacara
Razman Murka Disuruh Pelihara Bebek oleh Hotman Paris Dibanding Jadi Pengacara
Megapolitan
Mayat Wanita Terikat yang Ditemukan di Sungai Citarum Ternyata Notaris
Mayat Wanita Terikat yang Ditemukan di Sungai Citarum Ternyata Notaris
Megapolitan
Razman Tantang Hotman Berkelahi: Saya Tak Takut Masuk Penjara!
Razman Tantang Hotman Berkelahi: Saya Tak Takut Masuk Penjara!
Megapolitan
Angkot Ngetem Bikin Palmerah Macet, Warga: Muak Tiap Hari Begini
Angkot Ngetem Bikin Palmerah Macet, Warga: Muak Tiap Hari Begini
Megapolitan
Mayat Pria dengan Kepala Terbungkus Lakban Ditemukan di Indekos Jakpus
Mayat Pria dengan Kepala Terbungkus Lakban Ditemukan di Indekos Jakpus
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau