Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pukul 19.00 Waktu Setempat, Tim Evakuasi dari Indonesia Tiba di Wuhan

Kompas.com - 01/02/2020, 20:15 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim evakuasi yang berangkat menggunakan maskapai Batik Air ID 8618 dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang sudah sampai di Tianhe, Wuhan, China sekitar pukul 19.00 waktu setempat (Time in Wuhan, Hubei China Standard Time, GMT+08).

Adapun jumlah tim yang bertugas mengevakuasi WNI dari Wuhan sebanyak 42 orang.

Evakuasi ini menyusul merebaknya virus corona di Wuhan dan beberapa negara lainnya. Sementara, jumlah WNI yang dievakuasi ada 245 orang.

"Pesawat sudah mendarat di Tianhe, Wuhan pukul 19.00 (waktu setempat)," ujar Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, saat dikonfirmasi, Sabtu (1/2/2020).

Baca juga: Setelah Jemput WNI di Wuhan, Pesawat Batik Air Akan Disemprot Cairan Disinfektan

Penerbangan ini berlangsung lima jam dari keberangkatan pada pukul 13.00 WIB.

"Pesawat lepas landas dari Soekarno-Hatta pukul 13.00 WIB dan tiba di Tianhe Wuhan pukul 19.00 waktu setempat (atau 18.00 WIB)," kata Danang.

Setelah sampai bandara Wuhan, seluruh tim yang bertugas pun langsung mengevakuasi WNI yang ada di kawasan sana untuk dibawa ke Tanah Air.

Ia memastikan pesawat Batik Air yang digunakan sudah sesuai dengan prosedur penerbangan.

Nantinya sepulang dari Wuhan menuju Indonesia, pesawat itu akan disemprot cairan kimia agar steril.

"Jadi pesawat ini kami bersihkan, kami semprot disinfektan juga proses sterilisasi termasuk perawatan," kata dia.

Baca juga: Sebelum Pulang ke Keluarga, WNI yang Dievakuasi dari China Akan Diperiksa di Natuna

Selain itu untuk mencegah virus corona, di dalam pesawat itu juga terdapat teknologi Hepa Cabin Air Filter.

Dengan teknologi itu, udara yang masuk ke dalam pesawat saat menjemput WNI di Wuhan dapat diputar dan disaring.

"Nanti disaring dengan alat yang sudah disiapkan pabrik pesawat termasuk Airbus virus apapun sebenarnya termasuk bakteri corona itu akan mati dengan sendirinya," kata dia.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) resmi mengumumkan status darurat dunia atas kasus virus corona yang terus menyebar ke luar China.

Melansir dari SCMP, korban jiwa akibat virus yang awalnya menyebar di Wuhan China tersebut sudah 213 hingga Kamis (30/1/2020) dengan 42 kasus terbanyak terjadi di Provinsi Hubei.

Dari 30 kematian baru yang dilaporkan, 30 di antaranya ada di Wuhan yang merupakan bagian dari Provinsi Hubei dan merupakan pusat wabah menurut komisi kesehatan Hubei.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
 Antisipasi Tawuran di Pasar Rebo, Polisi hingga Pemkot Jaktim Gelar Patroli Bersama
Antisipasi Tawuran di Pasar Rebo, Polisi hingga Pemkot Jaktim Gelar Patroli Bersama
Megapolitan
1 Anggota Gangster Dulis di Bogor Pernah Terlibat Kasus Pencurian
1 Anggota Gangster Dulis di Bogor Pernah Terlibat Kasus Pencurian
Megapolitan
Kecewa Timnas Indonesia Dibantai 0-6, Suporter: Gol Pertama Jepang Menyakitkan
Kecewa Timnas Indonesia Dibantai 0-6, Suporter: Gol Pertama Jepang Menyakitkan
Megapolitan
Penilaian KPI Bakal Tentukan Mutasi dan Tunjangan Pejabat Pemprov Jakarta
Penilaian KPI Bakal Tentukan Mutasi dan Tunjangan Pejabat Pemprov Jakarta
Megapolitan
Pegawai Kontrak Komdigi Bergaji Rp 13 Juta Per Bulan, Kini Jadi Terdakwa Beking Situs Judol
Pegawai Kontrak Komdigi Bergaji Rp 13 Juta Per Bulan, Kini Jadi Terdakwa Beking Situs Judol
Megapolitan
Puluhan Bangkai Bus Terbakar di Cengkareng, Pemilik Warung Panik dan Langsung Lari
Puluhan Bangkai Bus Terbakar di Cengkareng, Pemilik Warung Panik dan Langsung Lari
Megapolitan
Ratusan Kilogram Organ Hewan Kurban Tak Layak Konsumsi di Jaktim Dimusnahkan
Ratusan Kilogram Organ Hewan Kurban Tak Layak Konsumsi di Jaktim Dimusnahkan
Megapolitan
Timnas Indonesia Dinilai Kehilangan Kemistri saat Lawan Jepang
Timnas Indonesia Dinilai Kehilangan Kemistri saat Lawan Jepang
Megapolitan
Sesalkan Insiden Lift Macet di Lantai 99 Gedung Tertinggi Jakarta, Korban: Ini Soal Nyawa
Sesalkan Insiden Lift Macet di Lantai 99 Gedung Tertinggi Jakarta, Korban: Ini Soal Nyawa
Megapolitan
Kinerja Pejabat Pemprov Jakarta Akan Dinilai Lewat KPI
Kinerja Pejabat Pemprov Jakarta Akan Dinilai Lewat KPI
Megapolitan
2.000 Kucing Bakal Disterilisasi Gratis di Jakarta Timur Tahun Ini
2.000 Kucing Bakal Disterilisasi Gratis di Jakarta Timur Tahun Ini
Megapolitan
Pramono Pastikan Jakarta Siap Jalankan Putusan MK soal Pendidikan Gratis
Pramono Pastikan Jakarta Siap Jalankan Putusan MK soal Pendidikan Gratis
Megapolitan
Akses Jalan Ciater Raya Sempat Lumpuh akibat Pohon Tumbang
Akses Jalan Ciater Raya Sempat Lumpuh akibat Pohon Tumbang
Megapolitan
Kemunculan Gangster Remaja di Bogor Selatan Dinilai Sebagai Perilaku Kolektif Menyimpang
Kemunculan Gangster Remaja di Bogor Selatan Dinilai Sebagai Perilaku Kolektif Menyimpang
Megapolitan
Tawuran di Pasar Rebo Disebabkan Saling Tantang di Medsos
Tawuran di Pasar Rebo Disebabkan Saling Tantang di Medsos
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Laporan terhadap Roy Suryo di Polres Dilimpahkan ke Polda Metro
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau