Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cerita Sutiyoso, Pindah Haluan dari Tentara Menjadi Gubernur

Kompas.com - 04/02/2020, 10:50 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masa-masa awal menjadi Gubernur DKI Jakarta bisa jadi merupakan periode sulit bagi Letnan Jenderal TNI (Purn) Sutiyoso.

Bang Yos, sapaan akrabnya, kala itu memiliki latar belakang militer dengan pangkat Letnan Jenderal TNI harus dihadapkan dengan sederet persoalan birokrasi.

Padahal Bang Yos sudah akrab dengan misi atau operasi militer yang kerap dijalankan saat dirinya menjadi tentara.

Baca juga: Cerita Sutiyoso Jadi Pemimpin Tangguh, Ditempa Lewat Pengalaman Berliku Sejak Masa Sekolah

"Mengubah haluan, apalagi saya militer masuk pasukan khusus yang dilatih. Contoh, menghancurkan jembatan, menghancurkan gedung-gedung tinggi dalam keadaan senyap maupun terang-terangan, itu di pasukan khusus. Terus sekarang aku jadi gubernur," ucap Bang Yos di kepada Kompas.com di kawasan Thamrin, Jakarta Barat, Senin (3/2/2020).

Tanpa pikir panjang, Bang Yos harus cepat beradaptasi dengan lingkungan dan cara kerja yang baru.

Terkadang juga, Bang Yos harus melakukan hal yang kontradiksi dengan apa yang dilakukan selama ini di dunia militer, seperti mengurus kebutuhan administrasi warga dari berbagai kalangan.

"Dulu pasukan khusus, sekarang gubernur suruh buat jembatan, suruh buat gedung openin (mengurus) orang dari kandungan sampai dia mati. Itu urusan aku, jadi kontradiksi. Tapi itulah kemampuan seseorang untuk adaptasi," sambung Bang Yos.

Saya harus menyesuaikan, bukan mereka

Seiring berjalannya waktu, Bang Yos terus bekerja dan melakukan adaptasi dengan tanggung jawab barunya.

Tetap saja model kepemimpinan militer dengan sifat tegas dan disiplin melekat dalam diri Bang Yos.

Tak jarang dalam mengambil kesempatan dan menyelesaikan persoalan dengan para kepala dinas serta walikota, Bang Yos merasa sulit karena adanya beda pendapat serta penyelesaian secara dialog.

"Memang tidak mudah ya dari kehidupan militer yang keras, ya di situ (militer) saklek sesuai garis komandonya, jelas. Apalagi di Kopassus," ucap Bang Yos.

Kendati begitu, Bang Yos justru menyuruh stafnya untuk tidak nurut-nurut saja dan menyesuaikan cara kepemimpinannya.

Baca juga: Kenang Habibie, Bang Yos Ingat Kunjungannya ke Jerman Dapat Pengawalan Polisi

Namun, lebih kepada Bang Yos sendirilah yang harus beradaptasi dan menyesuakan dengan birokrasi yang ada dalam pemerintahan.

"Baru pas saya jadi gubernur pemimpin orang-orang sipil yang tidak bisa diperlakukan secara cara militer. Saya harus menyesuaikan, bukan mereka yang harus menyesuaikan kehidupan," ucap Bang Yos.

Karier Bang Yos di dunia militer sendiri berjalan mulus, Sutiyoso pernah menjabat mulai dari Wakil Komandan Jenderal Kopassus sampai menjadi Panglima Kodam Jaya pada tahun 1996 sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 1997.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com