Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Beralih Buru Masker Biasa, Harga Melonjak Jadi Rp 350.000 per Boks

Kompas.com - 13/02/2020, 21:39 WIB
Dean Pahrevi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah sekitar satu bulan harga masker di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, melonjak drastis.

Kenaikan harga masker dipicu dari beredar isu Virus Corona dari negeri asalnya, China.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com di Pasar Pramuka, harga masker N95 masih tinggi, yakni Rp 1,6 juta per boks. Padahal, normalnya hanya sekitar Rp 195.000 per boks.

Baca juga: Tidak Hanya Masker, Stok Hand Sanitizer Juga Langka di Pasar Pramuka

Deby, pemilik toko "Aman Farma" yang menjual perlengkapan medis mengatakan, meski harga Masker N95 masih tinggi, namun peminatnya justru kini berkurang.

"Mungkin karena kemarin pemerintah stop penerbangan ke China," kata Deby di lokasi, Kamis (13/2/2020).

Kendati demikian, Deby mengaku stok masker N95 kini masih langka di distributor yang ada di Jakarta. Hal itu membuat stok Masker N95 yang dijualnya terbatas.

Deby menjelaskan, kini masker biasa justru peminatnya meningkat drastis dibanding masker N95. Hal itu membuat stok masker biasa semakin menipis dan harga melonjak drastis.

Baca juga: Tangkal Virus Corona, Berikut Cara Penggunaan Masker yang Benar

"Sekarang orang beralih ke masker biasa. Masker biasa stoknya di Jakarta sudah kosong, kita ambilnya dari daerah lain, seperti Makasar, Surabaya, dan berebutan dengan penjual lain," ujar Deby.

Kini, harga masker biasa berkisar Rp 170.000 hingga Rp 350.000 per boks, satu boks berisi 50 buah.

Sedangkanya harga normalnya, yakni hanya berkisar Rp 15.000 hingga Rp 25.000 per boks.

Hal yang sama dikatakan Ichsan penjual lainnya. Kini tiap harinya stok masker biasa yang dijualnya selalu habis terjual.

"Sekarang ini kita dapat kiriman barang masker biasa, hari ini juga langsung habis, besok juga sama dapat kiriman, langsung habis hari itu juga. Biasanya kita stok 4 karton atau 160 boks per harinya habis. Padahal hari normal kejual juga belum tentu," ujar Ichsan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
2.000 Kucing Bakal Disterilisasi Gratis di Jakarta Timur Tahun Ini
2.000 Kucing Bakal Disterilisasi Gratis di Jakarta Timur Tahun Ini
Megapolitan
Pramono Pastikan Jakarta Siap Jalankan Putusan MK soal Pendidikan Gratis
Pramono Pastikan Jakarta Siap Jalankan Putusan MK soal Pendidikan Gratis
Megapolitan
Akses Jalan Ciater Raya Sempat Lumpuh akibat Pohon Tumbang
Akses Jalan Ciater Raya Sempat Lumpuh akibat Pohon Tumbang
Megapolitan
Kemunculan Gangster Remaja di Bogor Selatan Dinilai Sebagai Perilaku Kolektif Menyimpang
Kemunculan Gangster Remaja di Bogor Selatan Dinilai Sebagai Perilaku Kolektif Menyimpang
Megapolitan
Tawuran di Pasar Rebo Disebabkan Saling Tantang di Medsos
Tawuran di Pasar Rebo Disebabkan Saling Tantang di Medsos
Megapolitan
Timnas Indonesia Dibantai Jepang, Suporter: Sudah Pesimistis dari Awal
Timnas Indonesia Dibantai Jepang, Suporter: Sudah Pesimistis dari Awal
Megapolitan
50 Bangkai Bus Transjakarta Terbakar di Cengkareng, Diduga akibat Percikan Las
50 Bangkai Bus Transjakarta Terbakar di Cengkareng, Diduga akibat Percikan Las
Megapolitan
Hakim PN Jaksel Pertanyakan Kinerja 2 Eks Direktur Komdigi soal Pemblokiran Judol
Hakim PN Jaksel Pertanyakan Kinerja 2 Eks Direktur Komdigi soal Pemblokiran Judol
Megapolitan
Pasar Baru Mati Suri, Rano Karno: Ruh Jakarta yang Terlupakan
Pasar Baru Mati Suri, Rano Karno: Ruh Jakarta yang Terlupakan
Megapolitan
Polisi Sebut Gangster Dulis di Bogor Belum Pernah Terlibat Tawuran
Polisi Sebut Gangster Dulis di Bogor Belum Pernah Terlibat Tawuran
Megapolitan
Pohon Setinggi 11 Meter Tumbang di Jalan Ciater Raya Tangsel
Pohon Setinggi 11 Meter Tumbang di Jalan Ciater Raya Tangsel
Megapolitan
Kebakaran di Cengkareng Diduga Dipicu Pemotongan Rangka Bus untuk Dijual
Kebakaran di Cengkareng Diduga Dipicu Pemotongan Rangka Bus untuk Dijual
Megapolitan
Soal Wacana Car Free Night Jakarta, Pramono: Kami Kaji Lebih Dulu
Soal Wacana Car Free Night Jakarta, Pramono: Kami Kaji Lebih Dulu
Megapolitan
Indonesia Dibantai Jepang 6-0, Suporter: Kami Tetap Bangga
Indonesia Dibantai Jepang 6-0, Suporter: Kami Tetap Bangga
Megapolitan
Denden Imadudin Aktif Jadi Saksi Ahli Judol dalam Persidangan
Denden Imadudin Aktif Jadi Saksi Ahli Judol dalam Persidangan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau