Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk ke Kampung Siaga Covid-19 di Depok, Tamu Harus Dicek Kesehatannya

Kompas.com - 03/04/2020, 19:33 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Program Kampung Siaga Covid-19 di Kota Depok akan membuat sistem di level RW guna menjamin keamanan warga dari penularan Covid-19.

Dalam Instruksi Wali Kota Depok Nomor 02 Tahun 2020, Wali Kota Depok Mohammad Idris membeberkan sejumlah ketentuan dalam pengaktifan sistem keamanan warga ini.

Selain warga tetap, setiap tamu harus lapor 1x24 jam dan diperiksa kesehatannya ketika datang bertamu ke RW tersebut.

Meski demikian, Idris mengimbau agar warga di setiap RW untuk sementara tidak menerima tamu dulu.

Baca juga: Peran Kampung Siaga Covid-19 di Depok, Sterilkan Fasilitas Umum di Tingkat RW

"Belajar, bekerja, dan beribadah di rumah. Tidak keluar rumah kecuali mendesak," tambah Idris dalam instruksinya.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Kemudian, para warga bersama para penanggung jawab Kampung Siaga Covid-19 diinstruksikan agar meminta para pedagang makanan keliling juga mematuhi protokol pencegahan penularan Covid-19.

"Mintakan pedagang makanan keliling menggunakan masker dan sarung tangan saat melayani pelanggan," kata Idris.

Dia juga membeberkan dari mana para pedagang itu bisa mempunyai persediaan masker dan sarung tangan secara konsisten.

"Bentuk satuan keamanan untuk menjaga kemungkinan terburuk akibat Covid-19. Koordinasi dengan pihak keamanan setempat, Babinkamtibmas dan Babinsa," lanjut Idris.

Baca juga: Pemkot Depok Instruksikan Setiap RW Bentuk Kampung Siaga Covid-19

Di samping keamanan secara fisik, Idris juga menginstruksikan agar seluruh warga diajak bergabung dalam grup chat WhatsApp (WhatsApp group -- WAG) "Kabar Warga".

"Bisa membuat WAG khusus Covid-19 atau gunakan WAG warga yang sudah ada. Berikan info-info akurat perkembangan Covid-19. Hindari mem-posting berita-berita tendensius dan hoaks," tutup Idris.

Pemerintah Kota Depok mengandalkan Kampung Siaga Covid-19 di tingkat RW lantaran belum mengajukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ke pemerintah pusat.

Baca juga: Lagunya Dipakai Bocah Pacu Jalur, Penyanyi AS Melly Mike Terbang ke Riau Tanpa Bayaran

Sistem ini mulanya diperkenalkan oleh organisasi kemanusiaan Sekolah Relawan guna meningkatkan kesadaran warga mengenai antisipasi-antisipasi penularan Covid-19.

Program ini rencananya juga berperan membuat sistem informasi kesehatan warga serta lumbung pangan warga.

Kampung Siaga Covid-19 juga dapat difungsikan untuk monitoring kasus terkonfirmasi positif, ODP (orang dalam pemantauan) dan PDP (pasien dalam pengawasan) Covid-19; serta menjadi penyalur bantuan logistik bagi warga yang menjalani karantina mandiri.

Baca juga: Warga Swadaya Bentuk Kampung Siaga di Depok, Ini Fungsinya

Halaman:


Terkini Lainnya
Ada Kemajuan Kasus Tudingan Ijazah Palsu, Jokowi Ingin Nama Baik Dipulihkan
Ada Kemajuan Kasus Tudingan Ijazah Palsu, Jokowi Ingin Nama Baik Dipulihkan
Megapolitan
Kasus Tudingan Ijazah Palsu Naik Penyidikan, Ini Kata Pengacara Jokowi
Kasus Tudingan Ijazah Palsu Naik Penyidikan, Ini Kata Pengacara Jokowi
Megapolitan
Kebakaran di Rusun Klender Jaktim, Satu Lansia Meninggal
Kebakaran di Rusun Klender Jaktim, Satu Lansia Meninggal
Megapolitan
Bukan Ulah Hacker, Ini Sosok di Balik Pencurian Data Konsumen Ninja Xpress
Bukan Ulah Hacker, Ini Sosok di Balik Pencurian Data Konsumen Ninja Xpress
Megapolitan
Menanti Janji Polisi Kuak Misteri Kematian Diplomat Kemlu dalam Sepekan
Menanti Janji Polisi Kuak Misteri Kematian Diplomat Kemlu dalam Sepekan
Megapolitan
KRL Baru Dilempar Batu di Bogor, Rangkaian Tak Bisa Dipakai 3 Hari
KRL Baru Dilempar Batu di Bogor, Rangkaian Tak Bisa Dipakai 3 Hari
Megapolitan
Fortuner Pelat Merah, Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di Utan Kayu
Fortuner Pelat Merah, Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di Utan Kayu
Megapolitan
Sempat Operasi, Jonathan Frizzy Diperiksa Sebelum Ditahan
Sempat Operasi, Jonathan Frizzy Diperiksa Sebelum Ditahan
Megapolitan
Polisi Buka Kemungkinan Ekshumasi Jasad Diplomat Kemlu
Polisi Buka Kemungkinan Ekshumasi Jasad Diplomat Kemlu
Megapolitan
Tuding Ijazah Jokowi Palsu, Dokter Tifa: Tak Mungkin KKN Awal 1985, tapi Tahun Itu Wisuda
Tuding Ijazah Jokowi Palsu, Dokter Tifa: Tak Mungkin KKN Awal 1985, tapi Tahun Itu Wisuda
Megapolitan
KRL Baru Jabodebek Dilempar Batu di Bogor, Kaca Pintu Retak
KRL Baru Jabodebek Dilempar Batu di Bogor, Kaca Pintu Retak
Megapolitan
Update Kasus Ijazah Jokowi: Naik Penyidikan, Belum Ada Tersangka
Update Kasus Ijazah Jokowi: Naik Penyidikan, Belum Ada Tersangka
Megapolitan
Saat Wujud Ijazah Jokowi Dipertanyakan…
Saat Wujud Ijazah Jokowi Dipertanyakan…
Megapolitan
Menjelang Tahun Ajaran Baru, Penjualan Seragam di Pasar Kramat Jati Lesu
Menjelang Tahun Ajaran Baru, Penjualan Seragam di Pasar Kramat Jati Lesu
Megapolitan
Pedagang Ngaku Terpaksa Jual Rokok Ilegal di Palmerah: Daripada Menganggur
Pedagang Ngaku Terpaksa Jual Rokok Ilegal di Palmerah: Daripada Menganggur
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau