Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Para Pengusaha, Anies Sebut 2.000 RW hingga Panti Asuhan Perlu Dibantu

Kompas.com - 28/04/2020, 15:53 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan ada 2.000 RW di DKI Jakarta yang membutuhkan bantuan karena terdampak virus corona (Covid-19).

Hal ini diungkapkan Anies saat video konferensi bersama perwakilan perusahaan multinasional dan asosiasi bisnis yang disiarkan oleh akun Youtube Pemprov DKI.

"Kita punya 2.000 dusun atau RW, panti asuhan, asrama sekolahan, rumah perawatan penyandang disabilitas, dan juga kelompok-kelompok lain untuk didukung," kata Anies, Selasa (28/4/2020).

Baca juga: UPDATE 28 April: Bertambah 118, Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Jadi 3.950 Pasien

Untuk itu, Anies mengajak para pengusaha turut membantu warga yang terdampak Covid-19 di area maupun tempat-tempat tersebut.

Selain itu, berbagai kalangan yang harus dibantu karena terdampak Covid-19 adalah para pekerja harian, buruh, pekerja informal, pengemudi ojek, pekerja lepas, UMKM, dan para perantau yang kehilangan pekerjaan.

Cara agar pengusaha bisa membantu mereka adalah melalui situs atau template yang disediakan oleh Pemprov DKI.

Laman itu beralamat di https://corona.jakarta.go.id/id/kolaborasi-sosial-berskala-besar.

"Kami punya sebuah website dimana Anda bisa memilih, apakah Anda mau mensupport dusun, sekolah asrama, atau panti asuhan. Bagian kita adalah untuk membuat database agar Anda bisa memilih siapa yang ingin anda dukung," jelasnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 di DKI Jakarta Disebut Melambat, Bagaimana Faktanya?

Nantinya perusahaan atau individu bisa mengklik area yang akan dibantu. Kemudian akan muncul data yang menunjukan berapa banyak keluarga miskin di RW tersebut, siapa pemimpin RW, dan bantuan jenis apa yang bisa diberikan.

"Idenya adalah, ketika Anda memilih RW mana yang ingin Anda dukung, itu akan memberitahu Anda berapa banyak keluarga atau individu yang ada di sana, di mana kemudian Anda bisa berikan bantuan yang dibutuhkan," ucap Anies.

Adapun, jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta mencapai 3.950 orang hingga Selasa ini.

Baca juga: Mahfud Sebut Langkah Purnawirawan TNI Usulkan Pemakzulan Gibran Sah dan Elegan

Dari total pasien itu, 341 orang dinyatakan telah sembuh dan yang meninggal sebanyak 379 orang.

Kemudian 2.024 pasien positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, sementara 1.206 pasien menjalani isolasi mandiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Belum Terdaftar sebagai Penerima BSU, Pekerja di Bogor Waswas
Belum Terdaftar sebagai Penerima BSU, Pekerja di Bogor Waswas
Megapolitan
Eks Karyawan di Jaktim Bobol Akun Toko Online Bos sebab Sakit Hati Dipecat
Eks Karyawan di Jaktim Bobol Akun Toko Online Bos sebab Sakit Hati Dipecat
Megapolitan
Revitalisasi Stasiun Tanah Abang, Kini Dilengkapi 17 Eskalator dan 7 Lift
Revitalisasi Stasiun Tanah Abang, Kini Dilengkapi 17 Eskalator dan 7 Lift
Megapolitan
Anak yang Ditemukan Banyak Luka di Kebayoran Lama, Diduga Disiksa di Surabaya
Anak yang Ditemukan Banyak Luka di Kebayoran Lama, Diduga Disiksa di Surabaya
Megapolitan
Kaget Kontrakannya Dijadikan Markas Gangster, Pemilik: Saya Tak Pernah Kasih Izin
Kaget Kontrakannya Dijadikan Markas Gangster, Pemilik: Saya Tak Pernah Kasih Izin
Megapolitan
Buron Hampir Setahun, Eks Karyawan yang Bobol Akun Toko Online Bos Ditangkap
Buron Hampir Setahun, Eks Karyawan yang Bobol Akun Toko Online Bos Ditangkap
Megapolitan
Anak yang Diduga Dibuang di Pasar Kebayoran Lama Alami Dehidrasi Saat Ditemukan
Anak yang Diduga Dibuang di Pasar Kebayoran Lama Alami Dehidrasi Saat Ditemukan
Megapolitan
Orangtua Siswa SD Korban Perundungan di Bekasi Lapor Polisi
Orangtua Siswa SD Korban Perundungan di Bekasi Lapor Polisi
Megapolitan
Gagal Bobol ATM di Minimarket Depok, Maling Gasak Uang Tunai dan Rokok
Gagal Bobol ATM di Minimarket Depok, Maling Gasak Uang Tunai dan Rokok
Megapolitan
Pemprov Jakarta Gunakan AI untuk Atur Lalu Lintas, Disebut Efektif Turunkan Kemacetan
Pemprov Jakarta Gunakan AI untuk Atur Lalu Lintas, Disebut Efektif Turunkan Kemacetan
Megapolitan
Alasan Adik Ahok Menikah di Luar Negeri dan Gelar Pesta Intimate
Alasan Adik Ahok Menikah di Luar Negeri dan Gelar Pesta Intimate
Megapolitan
Ratusan PKL Korban Pungli Preman Pasar Induk Kramat Jati Direlokasi
Ratusan PKL Korban Pungli Preman Pasar Induk Kramat Jati Direlokasi
Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi Terkait Tawuran yang Tewaskan 1 Orang di Pasar Rebo
3 Saksi Diperiksa Polisi Terkait Tawuran yang Tewaskan 1 Orang di Pasar Rebo
Megapolitan
Perjalanan Adik Ahok Menikah, Sempat Menolak Banyak Lamaran Pria
Perjalanan Adik Ahok Menikah, Sempat Menolak Banyak Lamaran Pria
Megapolitan
Lift Gedung Tertinggi Jakarta Sempat Macet, Pengunjung: Kalau Bermasalah Harusnya Tak Dibuka
Lift Gedung Tertinggi Jakarta Sempat Macet, Pengunjung: Kalau Bermasalah Harusnya Tak Dibuka
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau