Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/06/2020, 13:24 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memperpanjang masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di masa transisi ini hingga satu bulan ke depan.

Sampai dengan Kamis (4/6/2020), indikator angka reproduksi kasus Covid-19 Kota Bogor menunjukkan tren melandai di 0,5.

Namun, data itu belum dapat mengubah status tingkat kewaspadaan Covid-19 di Kota Bogor yang masih berada di level tiga atau masuk ke dalam kategori zona kuning.

Baca juga: Pemkot Bogor Perpanjangan PSBB Transisi hingga Sebulan

Dengan kata lain, fase normal baru belum dapat diterapkan dan disetujui oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengakui, masih banyak ditemukan pelanggaran protokol kesehatan di sejumlah toko dan rumah makan yang sudah diperbolehkan beroperasi sejak PSBB transisi Kota Bogor pertama kali diterapkan pada 27 Mei 2020.

Sebab itu, sambung Bima, pengawasan di lapangan masih harus terus dikuatkan lagi.

"Walaupun datanya membaik, tapi belum bisa dikatakan bahwa situasi ini sudah aman. Karena hasil pengamatan kami di lapangan, masih banyak hal-hal yang perlu dimaksimalkan,” kata Bima, Kamis.

Baca juga: Hari Terakhir PSBB Transisi Kota Bogor, Angka Reproduksi Covid-19 Melandai

“Toko non-pangan sudah buka, rumah makan sudah buka, tempat ibadah juga sudah mulai aktivitasnya. Tapi masih banyak pelanggaran. Masih banyak rumah makan atau cafe yang tidak mengindahkan protokol kesehatan. Toko-toko juga yang masih kita lihat belum menerapkan jaga jarak dan protokol kesehatan,” tambahnya.

Bima menjelaskan, selama satu bulan ke depan, Pemkot Bogor akan melakukan evaluasi terhadap sektor-sektor yang memungkinkan untuk dibuka kembali secara bertahap.

Dalam fase PSBB transisi ini, lanjut Bima, pemerintah daerah akan berfokus pada penguatan aspek pengawasan lokal mulai dari tingkat RT hingga RW.

"Ini masih era PSBB tetapi tidak sama dengan PSBB sebelumnya. Dan belum juga memasuki normal baru seperti yang sering disampaikan. Karena itu, ini adalah PSBB di masa transisi menuju normal baru dengan penguatan-penguatan pada aspek pengawasan dan edukasi," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Pemprov Jakarta Kaji Wacana 'BPJS' untuk Hewan Peliharaan
Pemprov Jakarta Kaji Wacana "BPJS" untuk Hewan Peliharaan
Megapolitan
Sudin KPKP Jakut Bantah Persulit Nelayan Perpanjang Surat Rekomendasi BBM Subsidi
Sudin KPKP Jakut Bantah Persulit Nelayan Perpanjang Surat Rekomendasi BBM Subsidi
Megapolitan
1 Rumah di Johar Baru Terbakar, Diduga akibat Korsleting
1 Rumah di Johar Baru Terbakar, Diduga akibat Korsleting
Megapolitan
Siswa SD Pelaku Pelecehan Seksual di Bekasi Sering Nonton Film Dewasa
Siswa SD Pelaku Pelecehan Seksual di Bekasi Sering Nonton Film Dewasa
Megapolitan
Cara Cek Penerima BSU 2025 di BPJS Ketenagakerjaan Pakai NIK KTP
Cara Cek Penerima BSU 2025 di BPJS Ketenagakerjaan Pakai NIK KTP
Megapolitan
HUT Jakarta ke-498, Transportasi Umum Gratis dan Denda Pajak Dihapus
HUT Jakarta ke-498, Transportasi Umum Gratis dan Denda Pajak Dihapus
Megapolitan
Pihak Pabrik Lilin Belum Beri Kompensasi ke Korban Kebakaran di Tamansari
Pihak Pabrik Lilin Belum Beri Kompensasi ke Korban Kebakaran di Tamansari
Megapolitan
Pramono Resmi Buka Jakarta Great Sale 2025, Target Transaksi Capai Rp 15,5 Triliun
Pramono Resmi Buka Jakarta Great Sale 2025, Target Transaksi Capai Rp 15,5 Triliun
Megapolitan
Siswa SD Pelaku Pelecehan Seksual di Bekasi Jalani Tes Kejiwaan
Siswa SD Pelaku Pelecehan Seksual di Bekasi Jalani Tes Kejiwaan
Megapolitan
Pengunjung Terjebak di Lift Lantai 99 Gedung Tertinggi Jakarta: Panik, Hampir Pingsan
Pengunjung Terjebak di Lift Lantai 99 Gedung Tertinggi Jakarta: Panik, Hampir Pingsan
Megapolitan
Aktivitas Gangster Dulis Sudah Dipantau sejak Lama oleh Polmas
Aktivitas Gangster Dulis Sudah Dipantau sejak Lama oleh Polmas
Megapolitan
Tak Percaya Ada Markas Gangster di Wilayahnya, Warga: Anak di Sini Baik-Baik
Tak Percaya Ada Markas Gangster di Wilayahnya, Warga: Anak di Sini Baik-Baik
Megapolitan
Syarat Penerima BSU BPJS Ketenagakerjaan 2025
Syarat Penerima BSU BPJS Ketenagakerjaan 2025
Megapolitan
Mediasi Korban Kebakaran dan Pihak Pabrik Lilin Berjalan Damai
Mediasi Korban Kebakaran dan Pihak Pabrik Lilin Berjalan Damai
Megapolitan
Kebakaran Pool Bus di Cengkareng
Kebakaran Pool Bus di Cengkareng
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau