Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapkan PSBB Proporsional, Depok Klaim Potensi Penularan Covid-19 2 Kali Lebih Rendah dari Jakarta

Kompas.com - 05/06/2020, 15:03 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kota Depok resmi memasuki fase Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proporsional mulai hari ini, Jumat (5/6/2020) sebagai transisi menuju new normal.

Dalam PSBB proporsional yang didesain di tingkat provinsi, Kota Depok termasuk dalam kategori kewaspadaan level 3 (cukup berat), di mana ketentuan pembatasan akan diterapkan secara parsial/sebagian sebab masih ditemukan klaster tunggal penyebaran virus corona.

Ketentuan mengenai pelonggaran pembatasan diatur lewat Peraturan Wali Kota Depok Nomor 37 Tahun 2020.

Aneka sektor dan aktivitas umum yang sebelumnya tak diperkenankan, kini dapat kembali dilakukan secara terbatas dengan protokol kesehatan.

Baca juga: PSBB Proporsional di Depok, Begini Pembatasan di Pasar, Mal, dan Kafe

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengumumkan, angka reproduksi efektif (Rt) Covid-19 di Kota Depok kini mencapai angka 0,44.

Sebagai informasi, angka Rt merupakan parameter potensi penularan Covid-19 di suatu wilayah.

Apabila angkanya “2”, maka ada 2 orang yang berpotensi tertular virus corona oleh 1 pasien positif Covid-19.

Apabila angka Rt di bawah “1”, maka potensi penularan dapat ditekan dan perkembangan kasus Covid-19 akan makin lambat.

“Tanggal 4 Juni 2020, didapatkan bahwa median (nilai tengah) Rt mencapai 0,44 setelah sebelumnya secara berturut-turut sejak tanggal 26 Mei 2020 telah mengalam penurunan angka Rt kurang dari 1,” ujar Wali Kota Depok Mohammad Idris secara tertulis kepada wartawan, Kamis (4/6/2020) malam.

Baca juga: PSBB Proporsional di Depok, Ini Aktivitas yang Belum Boleh Dilakukan

Sebagai perbandingan, angka Rt di DKI Jakarta pada 4 Juni 2020 sebesar 0,99 setelah Ibu Kota melakukan aneka penutupan aktivitas umum sejak pertengahan Maret 2020.

Pada 26 Juni 2020, angka Rt di Depok masih di atas 1, tepatnya 1,39. Pada saat yang sama, Jakarta telah berhasil menurunkan angka Rt lebih rendah, yakni 1,05.

Pada 27 Juni 2020, Depok mencatat rekor jumlah pasien yang sembuh dalam sehari. Sebanyak 51 pasien dinyatakan sembuh dari Covid-19 saat itu.

Pada 28 Juni 2020, angka Rt di Depok mendadak merosot drastis menjadi 0,89. Di hari yang sama, jumlah orang tanpa gejala (OTG), orang dalam pemantauan (ODP), serta pasien dalam pengawasan (PDP) di Kota Depok mencatat rekor penurunan secara signifikan selama masa PSBB.

Baca juga: Selama PSBB Proporsional di Depok, Kantor dan Pabrik Wajib Pekerjakan 50 Persen Pegawai dari Rumah

Kasus OTG aktif merosot 23 persen dari 907 menjadi 700. Kasus ODP aktif pun merosot sekitar 23 persen, dari 1.546 menjadi 1.191 kasus ODP aktif. Sementara itu, jumlah PDP aktif turun 18 persen atau berkurang 119 pasien tadinya masih diawasi saat itu di Depok.

“Tanggal 28 Mei (angka Rt) sebesar 0,89. Tanggal 31 Mei sebesar 0,44. Tanggal 2 Juni sebesar 0,57,” ujar Idris memaparkan tren penurunan angka Rt yang signifikan di wilayhanya beberapa hari jelang PSBB berakhir pada 4 Juni 2020.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Mayat yang Mengapung di Kali Cisadane Sempat Dikira Boneka
Mayat yang Mengapung di Kali Cisadane Sempat Dikira Boneka
Megapolitan
Mayat Pria Mengapung di Kali Cisadane, Ditemukan Warga yang Hendak Memancing
Mayat Pria Mengapung di Kali Cisadane, Ditemukan Warga yang Hendak Memancing
Megapolitan
Diduga Mabuk, Pengemudi Tabrak Pemotor hingga Tewas di Depan Halte Masjid Agung
Diduga Mabuk, Pengemudi Tabrak Pemotor hingga Tewas di Depan Halte Masjid Agung
Megapolitan
Tiga Pelaku Ambil Ponsel dan Motor Wanita Terborgol di Cisauk Usai Membunuh
Tiga Pelaku Ambil Ponsel dan Motor Wanita Terborgol di Cisauk Usai Membunuh
Megapolitan
Mediasi Buntu, Yayasan MBN Siap Hadapi Dugaan Penggelapan Dana MBG Kalibata di Pengadilan
Mediasi Buntu, Yayasan MBN Siap Hadapi Dugaan Penggelapan Dana MBG Kalibata di Pengadilan
Megapolitan
Kecelakaan Maut CSW Blok M: Polisi Dalami Dugaan Pengemudi Mobil Mabuk
Kecelakaan Maut CSW Blok M: Polisi Dalami Dugaan Pengemudi Mobil Mabuk
Megapolitan
Berkat Laga Timnas di GBK, Yasir Bisa Jualan Sampai Rp 6 Juta Sehari
Berkat Laga Timnas di GBK, Yasir Bisa Jualan Sampai Rp 6 Juta Sehari
Megapolitan
Truk Tronton Tabrak Mobil di Exit Tol Cimanggis, 2 Penumpang Luka Ringan
Truk Tronton Tabrak Mobil di Exit Tol Cimanggis, 2 Penumpang Luka Ringan
Megapolitan
Sebelum Bunuh Wanita Terborgol di Cisauk,Tiga Pelaku Siapkan Borgol hingga Obeng
Sebelum Bunuh Wanita Terborgol di Cisauk,Tiga Pelaku Siapkan Borgol hingga Obeng
Megapolitan
Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Kali Cisadane
Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Kali Cisadane
Megapolitan
Langgar Izin Tinggal, 8 WNA Nigeria Ditangkap di Apartemen Kelapa Gading
Langgar Izin Tinggal, 8 WNA Nigeria Ditangkap di Apartemen Kelapa Gading
Megapolitan
2 Kecelakaan Maut Terjadi di CSW dan Al Azhar Jaksel Jumat Pagi: Dua Pengendara Tewas
2 Kecelakaan Maut Terjadi di CSW dan Al Azhar Jaksel Jumat Pagi: Dua Pengendara Tewas
Megapolitan
Wanita Terborgol di Cisauk Diperkosa Tiga Pelaku Sebelum Dibunuh
Wanita Terborgol di Cisauk Diperkosa Tiga Pelaku Sebelum Dibunuh
Megapolitan
Tiga Pembunuh Perempuan Terborgol di Cisauk, Satu Pelaku Mantan Kekasih
Tiga Pembunuh Perempuan Terborgol di Cisauk, Satu Pelaku Mantan Kekasih
Megapolitan
Suporter Mulai Padati Pintu 5 GBK Jelang Laga Timnas U-23 Indonesia Vs Filipina
Suporter Mulai Padati Pintu 5 GBK Jelang Laga Timnas U-23 Indonesia Vs Filipina
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau