Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Kesah Pekerja yang Work From Home 6 Bulan, Gemas dengan Pemerintah dan Waswas Keluar Rumah

Kompas.com - 27/08/2020, 14:52 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah perusahaan di Jakarta masih menerapkan kebijakan work from home (WFH) pada masa pandemi Covid-19.

Masa pandemi di Jakarta sendiri sudah berjalan selama enam bulan dan meninggalkan kesan bagi warga, termasuk pekerja.

Salah satu pekerja di perusahaan periklanan Ovi (29) mengaku sudah menjalani WFH sejak 17 Maret sampai sekarang.

Ia sempat merasa kesal dengan lambatnya pencegahan dan penanganan Covid-19 di awal pandemi.

Baca juga: PSBB Transisi Berakhir Hari Ini, Bagaimana Kondisi Jakarta di Tengah Pusaran Pandemi Covid-19?

“Sebenarnya dari awal banget sudah gemas ya, kayak enggak ada langkah-langkah pencegahan sama sekali, lalu seperti menyepelekan terus gitu pas awal 2020,” kata Ovi saat dihubungi, Kamis (27/8/2020) siang.

Ia sempat merasa agak aman saat pemerintah memberlakukan PSBB meski kasus positif Covid-19 mulai bertambah banyak.

Ovi mulai menyesuaikan diri saat Pemerintah Provinsi DKI memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi mulai 3 Juli 2020.

“Selama masa PSBB transisi ini gue juga akhirnya beberapa kali keluar rumah, dan seperti yang tadi gue bilang walaupun di mana pun ada protokol kesehatan, tapi tetap ngerasa enggak selalu aman," ujarnya.

Ia melihat masyarakat di sekitar rumahnya di kawasan Mampang Prapatan selalu ramai.

Ovi menilai masyarakat seperti hidup pada era normal dan tak ada virus Covid-19.

Baca juga: Rangkuman PSBB Dua Pekan Terakhir: Positivity Rate Tembus 10 Persen, Pemprov DKI Akan Buka Bioskop

"Serem deh ramai terus Mampang kayak kagak ada virus di sini,” tambah Ovi.

Saat keluar rumah ke daerah Panglima Polim dan Senopati akhir pekan lalu, ia juga melihat banyak anggota masyarakat yang tak menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

Di sana, banyak masyarakat yang makan di area kuliner kaki lima tanpa jaga jarak.

"Gue curiga pada ngerasa aman makan di luar kalau duduknya outdoor gitu deh, bukan di dalam restorannya. Padahal, buat gue mah sama saja seremnya. Kan kita enggak tahu ya orang lain tuh ke mana aja, papasan sama siapa aja,” pungkas Ovi.

Pelonggaran PSBB saat itu membuat masyarakat sempat acuh dengan protokol kesehatan, seperti tak menjaga jarak.

Halaman:


Terkini Lainnya
Trotoar Kyai Tapa Dipenuhi Parkir Liar, Pejalan Terganggu sebab Akses Sempit
Trotoar Kyai Tapa Dipenuhi Parkir Liar, Pejalan Terganggu sebab Akses Sempit
Megapolitan
Karaoke Sarang Prostitusi di Ciputat Itu Akhirnya Rata dengan Tanah...
Karaoke Sarang Prostitusi di Ciputat Itu Akhirnya Rata dengan Tanah...
Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Manfaatkan Lahan di Roxy Ciputat untuk Parkiran Mobil
Pemkot Tangsel Bakal Manfaatkan Lahan di Roxy Ciputat untuk Parkiran Mobil
Megapolitan
Litbang Kompas: Pemprov DKI Dinilai Kurang Perhatikan Nasib Pekerja Seni Betawi
Litbang Kompas: Pemprov DKI Dinilai Kurang Perhatikan Nasib Pekerja Seni Betawi
Megapolitan
Ramai Pengunjung, Antrean PRJ 2025 Mengular di Pintu Masuk Gate 9
Ramai Pengunjung, Antrean PRJ 2025 Mengular di Pintu Masuk Gate 9
Megapolitan
BSU 2025 Bisa Gagal Cair, Ini Cara Perbarui Rekening Penerima
BSU 2025 Bisa Gagal Cair, Ini Cara Perbarui Rekening Penerima
Megapolitan
Trotoar Kyai Tapa Dipenuhi Parkir Liar, Area Pejalan Kaki Menyempit
Trotoar Kyai Tapa Dipenuhi Parkir Liar, Area Pejalan Kaki Menyempit
Megapolitan
Ibu yang Dianiaya Anak di Bekasi Memar di Kepala dan Punggungnya
Ibu yang Dianiaya Anak di Bekasi Memar di Kepala dan Punggungnya
Megapolitan
Litbang Kompas: Pramono Dinilai Merakyat, tapi Kurang Blusukan
Litbang Kompas: Pramono Dinilai Merakyat, tapi Kurang Blusukan
Megapolitan
Kemeriahan Acara Puncak HUT Ke-498 Kota Jakarta, Refleksi dan Motivasi Menuju Kota Global Berbudaya
Kemeriahan Acara Puncak HUT Ke-498 Kota Jakarta, Refleksi dan Motivasi Menuju Kota Global Berbudaya
Megapolitan
Sebelum Dibongkar, Pemilik Bangunan Liar di Roxy Ciputat Sudah 3 Kali Diperingatkan
Sebelum Dibongkar, Pemilik Bangunan Liar di Roxy Ciputat Sudah 3 Kali Diperingatkan
Megapolitan
Menyusuri Pasar Gembrong, Surga Mainan Anak yang Kini Sepi Pembeli
Menyusuri Pasar Gembrong, Surga Mainan Anak yang Kini Sepi Pembeli
Megapolitan
Anak yang Aniaya Ibu di Bekasi Nyaris Serang Pamannya Pakai Pisau
Anak yang Aniaya Ibu di Bekasi Nyaris Serang Pamannya Pakai Pisau
Megapolitan
Bongkar Bangunan Liar di Roxy, Pemkot Tangsel: Ini Langkah Tertibkan Lahan Pemerintah
Bongkar Bangunan Liar di Roxy, Pemkot Tangsel: Ini Langkah Tertibkan Lahan Pemerintah
Megapolitan
Pemprov Jakarta Diminta Percepat Proyek Giant Sea Wall, tapi Jangan Rugikan Warga Pesisir
Pemprov Jakarta Diminta Percepat Proyek Giant Sea Wall, tapi Jangan Rugikan Warga Pesisir
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau